Superkomputer Ukuran 2 Kali Lapangan Tenis Dikerahkan Lawan Corona

Superkomputer Summit.
Sumber :
  • ornl.gov

VIVA – Kementerian Energi Amerika Serikat mengerahkan Superkomputer tercepat di dunia yang disebut Summit. Superkomputer ukuran dua kali lapangan tenis buatan International Business Machines (IBM) ini dikerahkan untuk membantu melawan pandemi Virus Corona COVID-19.

Menelisik Lubang Raksasa di Samudra Hindia

Ilmuwan Biofisika dari University of Tennessee, Amerika Serikat (AS) telah menggunakan superkomputer itu untuk menyaring ribuan molekul dan menemukan senyawa potensial yang dapat digunakan sebagai obat baru melawan COVID-19.

Mereka menggunakan kekuatan Summit untuk menjalankan 8.000 simulasi tentang bagaimana senyawa yang berbeda dapat mempengaruhi proses infeksi virus. Penelitian ini menemukan 77 senyawa seperti obat-obatan yang dapat digunakan untuk merusak kemampuan COVID-19 dalam menginfeksi seseorang.

Superkomputer Berskala Otak Manusia Siap Menyapa Publik

"Summit diperlukan untuk secara cepat dan tepat mendapatkan hasil simulasi yang kami butuhkan. Kami hanya butuh satu atau dua hari, sedangkan kalau menggunakan komputer biasa bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan," kata Jeremy Smith, governor's chair di University of Tennessee, seperti dikutip dari Independent, Senin, 23 Maret 2020.

Permukaan Virus Corona tercakup dalam protein seperti mahkota yang memungkinkan virus untuk mengikat dan menginfeksi sel manusia. Dengan memahami protein virus dan reseptor inang sel manusia, serta cara senyawa kimia lainnya berinteraksi dengannya.

China Ciptakan Superkomputer Tianhe-3, Apa Hebatnya?

Hal itu memungkinkan untuk mengetahui bagaimana obat-obatan efektif melawan patogen. Summit digunakan untuk menganalisis database lebih dari 8.000 senyawa yang diketahui dari obat-obatan, bahan kimia, obat-obatan herbal, dan produk alami yang ada.

Superkomputer Summit bertugas untuk menemukan senyawa yang mampu mengikat lonjakan protein COVID-19, sehingga menghambat kunci virus dan secara teoritis menghentikannya dari menyerang sel-sel tubuh manusia.

"Hasil ini tidak berarti kami telah menemukan obat untuk COVID-19. Namun, kami berharap temuan superkomputer ini bisa menginformasikan situsi masa depan dan memberi kerangka kerja untuk para ilmuwan," papar Smith.

Meski begitu, tidak ada jaminan bahwa senyawa yang ditemukan superkomputer akan efektif dalam praktik penggunaannya. Selain itu, sama seperti obat apapun, itu akan memerlukan pengujian dan uji klinis sebelum menempatkannya sebagai obat yang layak.

Walau demikian, peran superkomputer telah membantu mengidentifikasi beberapa kandidat yang menjanjikan untuk ditindaklanjuti oleh para ilmuwan. Superkomputer Summit sebelumnya telah digunakan dalam penelitian lainnya. Mulai dari pendaratan di Planet Mars, hingga memahami asal usul alam semesta.

Superkomputer Summit juga mampu melakukan perhitungan lebih dari 200 kuadriliun per detik, di mana ini satu juta lebih cepat daripada laptop paling kuat di dunia, serta bisa mengumpulkan data tentang kanker dan genetika.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya