- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Smartfren menjadi operator seluler ketiga yang melakukan uji coba 5G bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggunakan spektrum frekuensi tinggi 26 GHz atau Milimeter-wave (mmWave) di Kantor Pusat Smartfren di Jalan Sabang, Jakarta Pusat.
Dalam uji coba ini Smartfren juga menggandeng ZTE dan Qualcomm sebagai mitra penyedia layanan 5G. Hasilnya, frekuensi mmWave operator seluluer milik Sinar Mas itu menghasilkan internet download mencapai 1,75 Gbps, sehingga akan mengajukan Uji Laik Operasi (ULO) ke Kominfo.
"Menggelar 5G tidak sekadar meng-on-kan sinyal tapi juga perlu memastikan ketika layanan digelar. Layanan yang diberikan sudah lengkap dan membuat pengguna mobile maupun industri mendapatkan pengalaman terbaik dari jaringan generasi kelima ini," kata Direktur Utama Smartfren Merza Fachys, Kamis, 17 Juni 2021.
Dengan begitu, nantinya Smartfren tidak hanya sekadar melayani 5G, tapi juga secara keseluruhan bersama sistem pendukungnya. Merza mengaku tidak ingin terburu-buru menerapkan 5G dengan hanya melayani jaringan ponsel saja.
Sebelumnya, Kominfo telah menerbitkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) 5G kepada Indosat Ooredoo. Dengan restu berupa SKLO tersebut, maka Indosat menyusul Telkomsel sebagai operator seluler yang menggelar jaringan 5G secara komersial di Tanah Air.
Indosat menggeber layanan 5G komersial di empat kota di Indonesia untuk tahap awal. Keempatnya yaitu Jakarta, Solo, Surabaya, dan Makassar. Selanjutnya akan mengikuti dengan kesiapan ekosistem. Sementara layanan 5G Telkomsel tersedia di Kelapa Gading, Pondok Indah, Pantai Indah Kapuk, Bumi Serpong Damai, Widya Chandra, dan Alam Sutera.
eSIM Bagian dari Mengurangi Jejak Karbon
Telkomsel juga telah meluncurkan Embedded Subscriber Identity Module (eSIM) yang diharapkan dapat mengurangi limbah bekas cangkang kartu SIM.
