Indonesia Dilirik Produsen Mesin Tambang Bitcoin Besar China

Ilustrasi menambang Bitcoin.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Produsen mesin tambang mata uang kripto (cryptocurrency) terbesar di China, Bitmain Technologies, siap menjual mesin tambang kripto atau cryptomining ke luar negeri menyusul larangan besar-besaran aktivitas penambangan Bitcoin di negeri Tirai Bambu.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Perusahaan berpusat di Beijing, ibu kota China tersebut mengklaim sedang mencari pasokan listrik berkualitas di luar negeri. Sejumlah negara pun dibidik, yaitu Amerika Serikat (AS), Kanada, Indonesia, Australia, Rusia, dan Kazakhstan.

Selain itu, Bitmain juga sedang melirik pasar luar negeri yang menyediakan biaya listrik murah, seperti Belarusia, Swedia, Norwegia, Angola, dan Kongo. “Lokasi penambangan kripto (di luar negeri) tidak dibangun dalam semalam, apalagi tekanan penjualan sangat besar di pasar sekunder,” demikian pernyataan resmi Bitmain, seperti dikutip dari situs Gadgets.ndtv, Senin, 28 Juni 2021.

Mobil Listrik Baru BYD Bakal Rilis, Pakai Nama Singa Laut

Sebelumnya, Bank Sentral China (People’s Bank of China) memanggil sejumlah perbankan dan perusahaan layanan pembayaran, di antaranya China Construction Bank, Agricultural Bank of China, Postal Savings Bank of china, dan Alipay. Mereka didesak untuk tidak melayani perdagangan mata uang kripto (cryptocurrency).

Jika terdapat yang bertransaksi, mereka diminta segera menghentikan saluran pembayaran. “Transaksi spekulatif dalam mata uang virtual mengacaukan tatanan ekonomi dan keuangan. Aktivitas ini juga bisa memunculkan risiko kegiatan kriminal seperti transfer aset ilegal dan pencucian uang serta membahayakan kekayaan orang,” demikian keterangan resmi Bank Sentral China.

Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan

Sejak Mei 2021, China menindak sejumlah penambangan mata uang kripto di sejumlah wilayah, yaitu Xinjiang, Yunnan, Mongolia Dalam, dan Sichuan.

Keempatnya ini dijuluki sebagai empat penambangan terbesar di China. Cryptomining adalah bisnis besar di China, yang menyumbang lebih dari setengah produksi Bitcoin di dunia.

Bitcoin dan uang kripto lainnya dibuat atau 'ditambang' oleh komputer bertenaga tinggi, atau rig, bersaing untuk memecahkan teka-teki matematika yang kompleks dalam proses yang menggunakan energi listrik besa-besaran.

Harga rig pertambangan telah merosot di China setelah larangan tersebut. Satu mesin yang dijual sekitar 4.000 yuan (Rp9 juta) pada April dan Mei 2021. Namun kini bisa dibeli dengan harga serendah-rendahnya 700-800 yuan (Rp1,5 juta hingga Rp1,8 juta).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya