Mungkinkah Manusia Bisa Lolos dari Kiamat?

Ilustrasi kiamat.
Sumber :
  • World Anvil

VIVA – Semua manusia pasti akan mati. Namun, kemajuan obat-obatan dan teknologi saat ini mendorong manusia untuk memundurkan 'tanggal kedaluarsanya'. Jika terus seperti ini, apa mungkin manusia di suatu hari nanti bisa hidup abadi?

Buku Karya Penulis Israel yang Diduga Pengaruhi Zara Lepas Hijab Beredar di Indonesia

"Ketika banyak orang bertanya tentang keabadian. Mungkin yang mereka maksud adalah keabadian sejati. Hidup selamanya. Ini tidak berlaku bagi mereka yang percaya pada sesuatu hal apa yang disebut jiwa," kata Direktur Center for the Future Mind dari Florida Atlantic University di Amerika Serikat (AS), Susan Schneider.

Menurutnya, jika seseorang meningkatkan otak dan tubuh mereka untuk hidup dalam waktu yang sangat lama, maka mereka tetap tidak akan bisa hidup saat hari kiamat datang, mengutip dari laman Live Science, Jumat, 1 Oktober 2021.

Berapa Lama Hari Kiamat akan Berlangsung? Ini Penjelasannya

Schneider bersama para ilmuwan berharap alam semesta akan berakhir untuk meredam misteri dan hasrat manusia untuk hidup abadi. Meski beberapa ilmuwan telah berspekulasi bahwa manusia bisa selamat dari kematian alam semesta, tapi tidak mungkin ada manusia yang bisa selamat dan hidup pada hari kiamat kelak.

Analoginya begini. Manusia pasti menjadi tua dan mati. Untuk hidup tanpa batas alias abadi, manusia perlu menghentikan proses penuaan pada tubuh. Ada sekelompok hewan yang telah memecahkan masalah ini. Misalnya hydra, yakni invertebrata kecil seperti ubur-ubur.

Gerhana Matahari yang Terjadi 8 April Ternyata Masuk dalam Ramalan Jayabaya

Tubuh mereka sebagian besar terdiri dari sel-sel induk yang terus membelah untuk membuat sel-sel baru. Sebab, sel-sel mereka yang sudah tua telah dibuang. Nah, masuknya sel-sel baru ini secara konstan memungkinkan hydra mampu meremajakan dirinya sendiri sehingga tetap awet muda.

"Mereka tampaknya tidak menua. Mereka berpotensi abadi. Hydra telah menunjukkan bahwa hewan tidak harus menjadi tua tapi itu tidak berarti manusia dapat meniru proses peremajaan hydra," ungkap Profesor Biologi dari Pomona College, California, AS, Daniel Martínez.

Hewan yang cuma memiliki panjang 0,4 inchi (10 milimeter) itu berukuran kecil dan tidak memiliki organ. Jadi, proses peremajaan seperti itu sangat tidak mungkin diterapkan pada manusia karena memiliki tubuh yang sangat kompleks.

Memang, manusia memiliki sel punca yang dapat memperbaiki serta menumbuhkan kembali bagian-bagian tubuh seperti hati. Tapi, tubuh manusia tidak semuanya dibuat dari sel-sel tersebut.

Manusia mungkin bisa hidup di luar batas biologis mereka dengan kemajuan teknologi masa depan yang melibatkan nanoteknologi, yakni manipulasi bahan pada skala nano yang ukurannya kurang dari 100 nanometer. Mesin sekecil itu bisa berjalan dalam darah dan mencegah penuaan dengan memperbaiki sel-sel kerusakan yang dialami seiring waktu.

Nanoteknologi juga dapat menyembuhkan penyakit tertentu, termasuk beberapa jenis kanker dengan menghilangkan sel kanker dalam tubuh, menurut University of Melbourne di Australia.

Sebelumnya, para ilmuwan juga sudah mengingatkan jika Badai Matahari bisa menyebabkan kiamat internet lantaran kondisi cuaca di luar angkasa yang ekstrem, sehingga bisa menjadi bencana besar bagi kehidupan di Bumi. Jadi, sebagian besar penduduk Bumi akan mengalami mati atau offline atas semua perangkat elektronik selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya