Teleskop Pemburu Alam Semesta Siap Beraksi Dekat-dekat Natal

Teleskop James Webb.
Sumber :
  • Medium

VIVA – Teleskop James Webb (JWST) akan diluncurkan pada 18 Desember mendatang. Super-teleskop itu dirancang untuk bisa melihat alam semesta lebih jauh, juga melihat ke masa lalu, dibandingkan yang bisa diamati sejauh ini.

James Webb juga diharapkan bisa mendeteksi cahaya dari bintang-bintang pertama yang bersinar di alam semesta sekitar 13,5 miliar tahun silam.

Bagaimana cara kerjanya, dan kapan kita bisa melihat galaksi yang sebenarnya melalui teleskop ini?

Mengutip dari situs BBC, Kamis, 25 November 2021, Teleskop James Webb menggunakan cermin astronomi berdiameter 6,5 meter, cermin terbesar yang pernah diorbitkan ke luar angkasa.

Teleskop James Webb Space

Photo :
  • www.jwst.nasa.gov/Flickr

Saking besarnya cermin itu, butuh waktu sekitar dua minggu untuk membentangkannya di luar angkasa seperti origami.

Pembuatannya pun berasal dari usaha patungan antara Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Kanada yang memakan biaya US$10 miliar (Rp142,4 triliun). Menurut rencana, teleskop ini akan ditempatkan di atas Roket Ariane 5 Eropa dan diluncurkan dari Guyana, Prancis.

Begitu James Webb meluncur dari roket sekitar 30 menit setelah lepas landas, teleskop itu akan melalui 344 momen kritis yang berjalan sesuai rencana demi mencapai konfigurasi yang diinginkan.

Teleskop tersebut akan menempuh perjalanan selama 30 hari untuk mencapai titik orbitnya, sejauh 1,5 juta kilometer dari Bumi.

Teleskop James Webb dirancang untuk melihat bagian-bagian dari alam semesta yang saat ini belum bisa dijangkau oleh Teleskop Hubble.

Selama tiga dekade beroperasi, Hubble telah mengubah cara berpikir para ilmuwan antariksa mengenai alam semesta dengan memberikan gambaran paling penting terkait dengannya.

Di antaranya gambar formasi gas dan debu bintang yang diberi nama "Pilar-Pilar Kreasi" dan pemandangan 10 ribu galaksi yang dikenal sebagai "Hubble Ultra Deep Field".

Meskipun Hubble masih bisa beroperasi selama 10 hingga 20 tahun lagi, James Webb dianggap sebagai penerusnya dengan kemampuan yang lebih signifikan.

Teleskop ini akan memperlihatkan alam semesta melalui inframerah, menangkap cahaya yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia, sedangkan Hubble memiliki fitur inframerah yang terbatas.

James Webb juga memiliki cermin yang jauh lebih besar daripada Hubble. Dengan area penangkap cahaya yang lebih besar ini, maka Webb bisa melihat lebih jauh ke masa lalu dibandingkan Hubble.

Kemenag: Perkembangan Hisab dan Rukyat RI Sangat Maju dan Tandingi Negara-negara Lain

Selain itu, Hubble berada di orbit sekitar bumi, sementara Webb akan berjarak 1,5 juta kilometer dari Bumi atau empat kali lipat lebih jauh dibandingkan Bulan.

Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa AS atau NASA, gelombang yang lebih panjang memungkinkan Webb melihat lebih dekat ke masa lalu dan bisa menelusuri formasi dari galaksi-galaksi pertama yang sebelumnya tidak teramati.

Teleskop James Webb Temukan Galaksi Wajah Hantu

James Webb Space Telescope (JWST).

Photo :
  • European Space Agency
Heboh NASA Ungkap Rahasia Lahirnya Bintang, Seperti Apa Bentuknya?

Teleskop tersebut juga bisa melihat ke dalam awan-awan debu, tempat di mana bintang-bintang dan sistem planet terbentuk saat ini.

Amber Nicole Straughn, astrofisikawan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, mengaku James Webb juga bisa membantu mencari tanda-tanda kehidupan di planet lain.

"Karena mampu menembus dan melihat molekul apa yang ada di atmosfer dari planet lain. Tentu saja kami tidak menjanjikan bahwa kami akan menemukan tanda-tanda kehidupan di planet selain Bumi, ya. Tapi enggak berlebihan juga untuk mengatakan bahwa teleskop ini langkah besar dalam pencarian planet lain layak huni di Bima Sakti," jelas dia.

Selain itu, lanjut Amber, ada begitu banyak manfaat dari teleskop ini, sehingga semakin memperluas pengetahuan mengenai alam semesta dan memperkuat hubungan dengan manusia.

"Ketika melihat bintang-bintang dan langit malam, saya merasakan hubungan itu. Secara harfiah, kehidupan kita sebagai manusia muncul dari sisa-sisa ledakan bintang miliaran tahun silam. Kita terhubung dengan alam semesta," tegasnya.

Meski Teleskop James Webb akan diluncurkan pada 18 Desember mendatang, namun terpaksa ditunda setidaknya hingga empat hari.

NASA mengaku sebuah "insiden" telah terjadi selama persiapan peluncuran yang mungkin menyebabkan getaran mendadak di observatorium. Jadwal baru peluncurannya akan dikonfirmasi setelah penyelidikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya