Selain Islam, 5 Agama di Dunia Melaksanakan Ibadah Puasa

Ilustrasi puasa.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Ibadah puasa adalah salah bagian dari ibadah yang dipenuhi dengan keberkahan dan kekhidmatan. Berbagai hal yang positif akan senantiasa dirasakan oleh umat yang menjalankannya dengan ikhlas. Seperti hubungan yang semakin dekat dengan Tuhan sampai aspek rohani yang lainnya. Setidaknya hal-hal tersebutlah yang kerap dirasakan oleh umat Islam saat mereka menjalankan ibadah puasa setiap tahunnya.

Terinspirasi dari Keluarga Temannya, Mantan Pemain Real Madrid Masuk Islam

Namun, berpuasa ini bukan hanya dimiliki oleh umat Islam saja. Surat Al Baqarah ayat 183 mengatakan bahwa puasa bukanlah ibadah yang muncul sejak zaman Rasulullah SAW, tapi sudah ada sejak era pra-Islam. Nah, apakah kamu mengetahui bahwa selain Islam, ternyata ibadah puasa juga dijalankan oleh beberapa agama, berikut ulasan selengkapnya yang disadur dari berbagai sumber:

1. Kristen Protestan dan Katolik

Terungkap 3 Alasan Iran dan Arab Saudi Saling Bermusuhan, Isu Agama Paling Kuat

Perayaan Paskah di Cathedral of St. Paul in St. Paul, Minn, Amerika Serikat.

Photo :
  • AP Photo/Giovanna Dell
Detik-detik Bharada Richard Eliezer Pindah Agama Jelang Menikah dengan Ling Ling

Sebagaimana yang diketahui bahwa agama Kristen yang diakui di Indonesia terbagi atas Katolik dan Protestan. Masing-masing agama ini mempunyai kesamaan yaitu menyembah Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Begitu pula dengan ibadah puasa yang kerap dilaksanakan. Tapi, tetap ada perbedaan cara dalam melaksanakan ibadah puasa tersebut.

Menyadur dari IKatolik, umat Kristen Katolik yang berusia 18 tahun sampai awal 60 tahun wajib untuk melaksanakan ibadah puasa pra-Paskah dan pantang selama 40 hari pada Rabu Abu sampai Jumat Agung. Khusus untuk puasa, umat Katolik hanya diperbolehkan untuk makan kenyang sekali sehari. Sementara berpantang diharuskan bagi umat yang berusia 14 tahun ke atas untuk menghindari makanan yang paling disukai. 

Sementara untuk agama Kristen Protestan yang disadur dari SinodeGKI, puasa adalah ibadah sukarela yang tidak wajib atau menurut kebutuhan pribadi. Tapi, beberapa gereja menetapkan sebagai ibadah rutin dengan aturan sesuai Firman Tuhan. Nah, masing-masing ibadah puasa yang dijalankan oleh umat Protestan atau Katolik tampak berbeda. Tapi, tujuan utamanya tetap untuk memuliakan nama Tuhan Yesus yang diyakini menahan hawa nafsu dan kedagingan. 

2. Yahudi

Yahudi

Photo :
  • U-Report

Yahudi adalah salah satu agama yang mempunyai tradisi puasa sendiri. Tanpa terkecuali, tradisi rutin untuk menjalankan ibadah puasa bersifat sakral di hari-hari tertentu. Seperti hari penting bernama Yom Kippur. Yom Kippur atau yang dikenal dengan istilah The Day of Atonement adalah hari yang dianggap paling kudus di antara hari lain. 

Sebab, menurut tradisi Yom Kippur diyakini sebagai momen untuk para umat Yahudi meminta pengampunan. Karena itu, para umat Yahudi akan turut menjalankan ibadah puasa selama 25 jam, dari matahari terbenam pada malam sebelumnya sampai matahari terbenam pada malam berikutnya. Tentu saja dilandasi dengan aturan menahan diri dari makan dan minum. 

Tapi, ibadah puasa yang dilaksanakan nyatanya turut terdiri dari pembatasan kegiatan seperti tidak boleh bekerja saat berpuasa, tidak diizinkan untuk melakukan hubungan seks, mandi, dan memakai salep serta sepatu kulit. Tujuan dari puasa ini adalah untuk merenungkan hal-hal suci yang ukhrawi, sedih karena dosa, dan meredakan kemarahan Tuhan. 

Sejumlah umat Hindu mengikuti kirab seusai melakukan pradaksina saat prosesi upacara Tawur Agung Kesanga 2019 di Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 6 Maret 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Hindu adalah agama yang bersifat dominan di Asia Selatan, tepatnya di India dan Nepal. Walaupun demikian, agama yang dikenal dengan sebutan Sanatana-dharma ini tentu saja turut berkembang di Indonesia, contohnya di Bali. Seperti yang kita ketahui bahwa Bali membudidayakan keindahan agama Hindu dengan tradisi yang dihormati. 

Hal tersebut masuk ke dalam tradisi melaksanakan ibadah puasa yang bernama Upawasa, yang terbagi atas dua, yaitu wajib dan tidak wajib. Khusu untuk Upawasa wajib dinamakan sebagai Upawasa Siwa Ratri, yaitu para umat agama Hindu tidak boleh makan dan minum dari matahari terbit sampai matahari terbenam. 

Selain itu, untuk puasa wajib terdiri atas puasa menebus dosa, puasa tilem, dan purnama. Masing-masing mempunyai tujuan yang bersifat sakral dengan aturan-aturan yang mayoritas meliputi pembatasan makan dan minuman. Tentu saja, melaksanakan ibadah puasa ini, seluruh umat Hindu akan merasakan sesuatu yang positif secara spiritual. 

4. Konghucu

Dua penganut Konghucu melintasi Theng Sai atau patung singa barongsai saat beribadah di Vihara Tri Dharma Dwi Dharma Bhakti, Pontianak, Kalbar, Selasa, 19 Februari 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

Seperti yang kita ketahui bahwa Konghucu adalah kepercayaan yang berkembang di negara seperti Tiongkok, Korea, Jepang, Taiwan, dan Hongkong. Tentunya, agama ini mempunyai kepercayaan tersendiri. Salah satunya adalah melaksanakan ibadah puasa. Tapi, harus diketahui bahwa ibadah terbagi menjadi dua golongan, yaitu puasa rohani dan jasmani. 

Menyadur dari Iloveconfucious, untuk puasa rohani dilaksanakan dengan menjaga diri dari hal-hal yang bersifat asusila. Sementara untuk puasa jasmani adalah untuk menahan diri dari makan daging dan ia bia dilakukan secara bertahap. Satu hari saat Imlek, satu bulan penuh, dan secara permanen. 

5. Buddha

Ribuan umat Buddha memperingati Waisak di Borobudur.

Photo :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq

Buddha adalah agama yang juga mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan mendorong para umat untuk menyadari potensi penuh dalam memajukan diri secara positif. Salah satunya adalah dengan melaksanakan ibadah puasa. Secara jelas, ibadah puasa ini dikenal dengan nama Uposatha yang bersifat tidak wajib. 

Uposatha ini mempunyai aturan setidaknya dua kali dalam satu bulan menurut kalender buddhist yang menurut peredaran bulan, saat bulan terang dan gelap. Saat berpuasa, aturan yang berlaku tak membatasi para umat untuk minum. Batasan-batasan hanya berfokus pada larangan untuk makan siang hari sampai dini hari, menonton, memakai kosmetik, parfum, dan berhubungan seks.

Selain itu, saat umat melaksanakan ibadah puasa juga tentu sangat dilarang untuk melakukan tindakan kejahatan. Mulai dari membunuh, mencuri, atau berbohong. Dengan mematuhi semua aturan, berkat spiritual tentu akan dirasakan oleh semua umat. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya