Seperti Apa Bau Luar Angkasa?

Bumi dan luar angkasa.
Sumber :
  • nasa

VIVA – Astronot telah memberi informasi tentang bau luar angkasa. Mencium bau luar angkasa menjadi hal yang tidak biasa bagi mereka karena astronot tidak bisa melepas helm, mencegah mereka mencium lingkungan di luar pesawat luar angkasa.

Begini Tampilan Gerhana Matahari Total dari Luar Angkasa

Bau di Bumi tercipta ketika suatu zat melepaskan molekul ke udara dan kemudian aromanya memasuki hidung manusia.

Luar angkasa adalah ruang hampa tanpa udara sehingga jika seorang astronot mencoba menciumnya secara langsung, mereka berpotensi mati, menurut situs The Sun, Selasa, 10 Mei 2022.

Astronot Muslim yang Sudah Mencicipi Luar Angkasa, Ada Sultan Beneran

Namun, kemungkinan tersebut tidak menghentikan beberapa astronot. Mereka mencium aroma tidak biasa yang serupa ketika kembali dari perjalanan luar angkasa.

Ketika astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) memasuki kembali airlock dan melepas helm, mereka terkadang melaporkan adanya bau terbakar atau logam.

Kain Kafan Sutra Dipakai untuk Bungkus Jenazah di Luar Angkasa

"Ini seperti sesuatu yang belum pernah saya cium sebelumnya, tapi saya tidak pernah melupakannya," kata Astronot Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA Kevin Ford.

Anousheh Ansari, turis luar angkasa wanita pertama, menyatakan bahwa luar angkasa berbau seperti kue almond yang dibakar.

Sementara astronot lain melaporkan aromanya seperti barbekyu, pengelasan, bubuk mesiu, dan logam yang terbakar. Tidak ada yang tahu pasti dari mana aroma itu berasal.

NASA bahkan menjadikan bau sebagai bagian dari pelatihan astronotnya sehingga astronot tidak akan terkejut dengan sensasinya ketika pergi ke luar angkasa.

Pada akhir Maret 2022, NASA menyebut selada luar angkasa dapat membantu astronot menjaga kesehatan tulang yang baik dalam perjalanan jauh, sebuah studi baru menunjukkan.

Penelitian menemukan bahwa astronot dapat kehilangan sekitar 1 persen dari massa beberapa tulang per bulannya saat mereka menghabiskan waktu di luar angkasa.

Selain dampak gaya berat mikro pada tulang berada di luar angkasa dapat memengaruhi gen kesehatan tulang, menurut Twins Study. Astronot melakukan latihan khusus untuk membantu mengurangi efek ini.

Para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) telah menanam dua jenis selada biasa serta produk lainnya, seperti sejenis sawi, lobak, dan cabai melalui eksperimen Veggie and Advanced Plant Habitat di stasiun tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya