Laris Manis Drone di Perang Rusia-Ukraina

Drone buatan Atlas Aerospace.
Sumber :
  • @tolchinsky_ivan / Twitter

VIVA Tekno – Pesawat mini nirawak atau drone meraup untung dari perang Rusia-Ukraina. Sebab, makin banyak drone yang dikerahkan dalam perang dua negara di Eropa Timur tersebut.

Serang Israel, Uni Eropa Bakal Jatuhi Iran Sanksi

Drone ini dibuat di banyak negara, selain Turki juga di Latvia, dan permintaannya pun terus meningkat. Para produsen drone militer sekarang sedang kebanjiran pesanan.

Pesawat nirawak itu dengan berbagai ukuran semakin sering dikerahkan di kawasan konflik. Angkatan Bersenjata Ukraina misalnya. Mereka menggunakan drone buatan Turki, tapi ada banyak juga drone buatan negara lain.

Pasukan AS di Irak dan Suriah Kena Bombardir Roket Selama 24 Jam

Siapa pun yang masuk ke gedung pabrik Atlas Aerospace harus melalui cek ketat. Ada pemindaian sidik jari, rambut harus ditutup penutup kepala khusus, dan harus mengenakan pembungkus sepatu. Bahkan udara di ruang produksi disaring.

Tak heran, karena produksi drone membutuhkan lingkungan dan kondisi yang higienis. Perusahaan ini ada di Riga, ibu kota Latvia.

Hizbullah Tembak Jatuh Drone Israel Hermes 450 di Lebanon Selatan

Sejak perang Rusia-Ukraina, permintaan untuk drone militer melonjak.

Direktur Atlas Aerospace Ivan Tolchinsky.

Photo :
  • @tolchinsky_ivan / Twitter

"Dulu saya sudah senang kalau bisa menjual 10 drone per bulan. Sekarang kami menjual sampai 700 drone dalam satu bulan. Permintaannya bahkan lebih tinggi lagi," kata Direktur Atlas Aerospace Ivan Tolchinsky, seperti dikutip dari situs Deutsche Welle, Minggu, 17 Juli 2022.

Pria berusia 36 tahun itu lahir di Ukraina, tapi tumbuh hingga dewasa di Israel. Ivan pernah bertempur untuk Israel dalam perang Lebanon di unit pasukan khusus.

Setelah itu, dirinya belajar teknologi penerbangan dan antariksa. Ia lalu membangun perusahaannya di Latvia, karena produksi drone di Israel jauh lebih sulit.

Atlas Aerospace membuat drone ukuran kecil yang bisa dilipat dan dimasukkan ke dalam ransel. Tadinya drone biasa saja untuk dijual ke publik. Namun, akhirnya perusahaan fokus pada pasar peralatan militer.

Drone Atlas Aerospace diproduksi sesuai standard NATO. Pelanggan besarnya sebelum perang Rusia-Ukraina adalah militer Belanda. Tapi, sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari lalu, Atlas Aerospace hanya menjual drone untuk digunakan di negara pecahan Uni Soviet itu.

Live dari medan perang

Drone Atlas Aerospace populer di kalangan pasukan khusus. Dengan drone itu, komandan di markas besar bisa memantau secara live situasi dan kondisi di medan pertempuran, bahkan juga di malam hari.

Angkatan Bersenjata Ukraina sudah membeli lebih 100 lebih drone dan memesan lebih banyak lagi. Drone ini memang mengubah situasi taktis di lapangan.

Atlas Aerospace berencana memperluas pabriknya untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Rata-rata sebuah drone memiliki masa hidup hanya 48 jam di medan perang.

"Para prajurit bisa melakukan pengintaian sendiri. Kalau sekelompok serdadu misalnya ingin menyeberangi jalan, mereka sebelumnya bisa menerbangkan drone untuk melakukan pengamatan, apakah di seberang ada musuh yang bersembunyi dan menunggu," ungkap Ivan.

"Medan perang sekarang jadi lebih transparan," kata ahli drone Ulrike Franke dari European Council on Foreign Relations. "Para prajurit sekarang bisa beroperasi secara mandiri. Karena mereka sekarang punya informasi apa yang terjadi di belakang tembok atau di balik sebuah bukit," tuturnya.

Intai musuh sampai menjatuhkan bom

Drone memang makin sering digunakan dalam perang di Ukraina. Bahkan banyak video di internet yang menunjukkan bagaimana prajurit Ukraina memodifikasi drone amatir yang biasanya bisa dibeli di toko-toko elektronik untuk membawa dan menjatuhkan bom kecil atau granat.

"Banyak drone yang digunakan militer Barat dibuat di China, tapi ini bisa jadi masalah. Angkatan Laut AS, Jerman, dan Belanda misalnya, membeli banyak drone dari China untuk digunakan di kapal perangnya. Ini bermasalah bagi keamanan nasional," jelas Franke.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya