Alfred Nobel: Maestro Dinamit dan Penggagas Hadiah Nobel yang Memilih jadi Ateis

- Getty Images
Pada 1850, ia meninggalkan Rusia dan menghabiskan satu tahun di Paris, Prancis untuk belajar kimia. Kemudian, Alfred Nobel menetap di Amerika Serikat (AS) dan bekerja di bawah arahan John Ericsson – pembuat Monitor kapal perang yang kokoh.
Dua tahun kemudian dirinya kembali ke St. Peterburg untuk bekerja di pabrik ayahnya, yang membuat peralatan militer selama Perang Krimea.
Lalu, pada 1856, perang berakhir dan pabrik menghadapi masa-masa sulit. Mereka kemudian beralih ke produksi mesin kapal uap di masa damai. Empat tahun setelahnya, pabrik tersebut bangkrut. Alfred Nobel dan orangtuanya kemudian pulang kampung ke Swedia.
Alfred Nobel
- Getty Images
Pada 1862, Nobel membangun pabrik kecil untuk memproduksi nitrogliserin. Ia juga melakukan penelitian untuk menemukan cara yang aman untuk mengontrol ledakan bahan peledak.
Selanjutnya, menemukan detonator praktis satu tahun kemudian. Detonator ini terdiri dari sumbat kayu yang dimasukkan ke dalam muatan nitrogliserin yang lebih besar, disimpan dalam wadah logam.
Penemuan ini menandai dimulainya reputasi Alfred Nobel sebagai penemu dan juga kekayaan yang diperolehnya sebagai pembuat bahan peledak.