Peneliti Temukan 'Kondom Anti-HIV'

VIVAnews - Sejak lebih dari satu dekade terakhir, para peneliti mencari cara untuk mencegah penyebaran virus Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Baru-baru ini, para peneliti telah mendapatkan beberapa kemajuan berarti dalam penelitiannya mencegah penyebaran virus HIV dengan metode mikrobisida (pencegahan infeksi mikroba, baik virus maupun bakteri, dengan menggunakan unsur atau senyawa).

Patrick Kiser dan rekan-rekannya dari University of Utah, Salt lake City. telah menemukan sebuah gel yang memungkinkan untuk menahan partikel virus, sehingga mampu melindungi wanita dari infeksi HIV.

Gol Menit 103, Qatar Lolos Perempat Final Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Yordania

Gel tersebut akan bereaksi bila terkena cairan semen. Ia akan membentuk jaringan yang ketat sehingga mampu memblokir pergerakan virus.

"Riset ini menitik beratkan pengembangannya bukan pada obatnya, melainkan pada kendaraan yang biasanya digunakan untuk menyebarkan obat," ujar Ian McGowan, seorang dokter dan ilmuwan dari University Pittsburgh Medical Center.

Menurut Ian, yang tidak terlibat dengan penelitian tersebut, metode yang dikembangkan oleh Kiser merupakan wilayah yang sering terabaikan dari penelitian.

Kiser menyerang pada tahap pertama infeksi, yakni ketika virus baru mulai bergerak dari semen ke permukaan jaringan vagina. "Teknologi ini cukup menarik," ujarnya.

Kiser menggunakan dua senyawa polimer bernama asam phenylboronic  (PBA) dan asam salicylhydroxamic (SHA), yang bisa digunakan di sekitar vagina, sebelum melakukan intercourse (hubungan intim).

Ketika gel itu terpapar oleh semen, vagina akan mencapai level pH yang tinggi, sehingga menyebabkan molekul gel membentuk ikatan-ikatan rapat dan membentuk jaringan yang akan memblokir virus HIV.

Konfrontasi Memanas, Iran Pertimbangkan Penggunaan Nuklir Lawan Israel

Gel Anti-HIV besutan peneliti University of Utah

Keterangan foto: Gel berwarna biru tua, membentuk struktur jaringan molekul yang rapat saat pH meningkat, sehingga partikel berukuran 100 nanometer (sama dengan ukuran virus HIV) terperangkap di dalam jaringan ini.

Asosiasi Sepak Bola Palestina Serukan Sanksi Terhadap Tim Israel pada Pertemuan FIFA

Pasalnya, jaringan molekul-molekul gel memiliki lebar 30-50 nanometer, sementara partikel HIV lebarnya sekitar 100 nanometer. Bahkan ia juga akan memblokir sperma yang lebarnya sekitar 5000 -10000 nanometer (5-10 micron).


Sebagai gambaran, satu lembar rambut manusia biasanya ukurannya sekitar 10-20 kali ukuran sperma, yaitu 100 ribu nanometer atai 100 micron.

Selanjutnya, gel ini juga bisa dikombinasikan dengan obat antivirus, semisal tenofovir, sehingga mampu memberikan perlindungan ganda untuk melumpuhkan virus HIV.

Namun, penelitian yang didanai oleh National Institute of Health dan yayasan Bill and Melinda Gates Foundation, itu masih perlu diuji lebih lanjut.

Gel ini, misalnya, harus tetap stabil untuk beroperasi di daerah bercuaca panas, misalnya di daerah Sub-Sahara Afrika. "Harus dilihat juga kompatibilitas gel ini dengan obat antivirus lain," kata Ian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya