Upaya Anak Buah Nadiem Tingkatkan Mutu Perguruan Tinggi Vokasi

Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • Kemdikbud.go.id

VIVA – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Wikan Sakarinto mengklaim pihaknya banyak melakukan terobosan guna meningkatkan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi vokasi.

Inspiratif! Sejak Usia 15 Tahun Gabung UNICEF, Pemuda Ini Beri Les Gratis ke 10 Ribu Anak Pelosok

Terobosan yang dimaksud, antara lain penguatan ekosistem riset terapan vokasi lewat program riset match funding dan program riset keilmuan terapan yang didanai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, peningkatan kualitas pendidik, peningkatan sarana dan prasarana, serta pengembangan potensi mahasiswa melalui program kewirausahaan.

“Industri harus tahu, mengerti, dan mendukung program-program kita. Masing-masing perguruan tinggi vokasi akan memiliki daftar pemangku kepentingan yang panjang dan masing-masing akan berbeda tergantung koneksi, kerja sama, dan kemitraan yang dibangun,” kata dia kepada wartawan, Kamis 7 Oktober 2021.

Daftar 10 Kampus Terbaik Indonesia 2024 Versi SIR, Bisa Jadi Panduan Calon Mahasiswa Baru

Dia menjelaskan, karakter utama kesuksesan pendidikan vokasi adalah link and match atau kebertautan dan kesesuaian misi dan praktik pendidikan di perguruan tinggi dengan misi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang didorong oleh industri dan dunia kerja. Wikan menyebut hubungan antara penyelenggara pendidikan vokasi dengan para pemangku kepentingan harus kuat.

“Ini signifikansi dari hubungan masyarakat di perguruan tinggi vokasi. Humas adalah posisi strategis di perguruan tinggi vokasi. Keberhasilan pendidikan vokasi tergantung dari kemampuan membangun relasi, komunikasi, kepercayaan, dan keterlibatan dunia usaha dunia industri, pemerintah, serta masyarakat,” ujar dia.

Investasi Rp 1,6 Triliun, Apple Bakal Bangun Developer Academy di 4 Wilayah RI

Dirinya mengatakan, humas memiliki tugas berat untuk menjadikan perguruan tinggi vokasi sebagai preferensi pertama anak-anak muda Indonesia dalam melanjutkan pendidikan. Sumber Daya Manusia humas dirasa perlu dikelola secara baik karena termasuk faktor yang sangat penting dalam perguruan tinggi. Manajemen SDM humas dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti rekrutmen, pelatihan, pengembangan, pemeliharaan, penggunaan SDM, pemberian kompensasi, serta pemberian kesejahteraan. 

“Saya mengimbau tiap kampus pendidikan vokasi bertransformasi memberikan dukungan lebih besar kepada biro atau bagian kehumasan di kampus masing-masing. Dukungan kelembagaan ini sangat penting agar program-program terobosan yang kami buat, seperti program Penguatan Kompetensi Kehumasan Mitras DUDI ini, bisa berlanjut di kampus masing-masing,” kata anak buah Nadiem Makarim itu.

Sementara itu, Komisaris Jenderal Polisi Purnawirawan Setyo Wasisto menambahkan, selain manajemen SDM, humas juga harus memahami manajemen media, media massa maupun media sosial. Dia mencontohkan yang pernah dilakukan saat menjabat sebagai Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri. Kata Setyo, manajemen media yang dia lakukan antara lain mendekati media, mengelola media sosial, menggunakan intelijen media manajemen, mengangkat keberhasilan, menekan berita negatif, cepat menetralkan berita negatif, serta mengelola trending topic.

"Prioritaskan untuk mendapatkan tatap muka dengan teman-teman media," kata Setyo menambahkan.

Sedangkan dalam kaitan mengelola SDM di bagian humas, lanjut Setyo, Polri memilih personel yang memiliki kemampuan, melaksanakan pelatihan internal maupun kerja sama, melaksanakan sertifikasi, pembagian beban kerja yang proporsional antarbiro, serta melayani media semaksimal mungkin. Menurutnya, berhubungan dengan media massa ibarat bermain layangan, ada tarik-ulurnya. Divisi Humas mengupayakan sumber informasi yang diperoleh media massa hanya berasal dari Divisi Humas, bukan dari sumber lain. 

“Dalam situasi krisis, sosok humas harus tampil dan mengendalikan ritme penyebaran berita agar masyarakat nyaman, jangan sampai ketakutan," kata Setyo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya