Dosen IPB kembangkan Pertanian Hidroponik di Desa Benteng Bogor

Ilustrasi hidroponik.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Melalui program pengabdian kepada masyarakat yang dirintis oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), para dosen IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, berhasil mengembangkan pertanian hidroponik jenis sayuran di Desa Benteng, Komplek Ciampea Asri RT 04 RW O6, Ciampea, Bogor. Kegiatan ini diketuai oleh Dr Bisman Nababan.

Segera Hadir Fitur Baru untuk Pengguna Mobil Listrik

Keberhasilan pengembangan pertanian hidroponik sayuran ini ditandai dengan panen perdana sayuran hidroponik bersama masyarakat setempat, 19/10. Panen sayuran perdana hidroponik ini turut dihadiri Kepala LPPM IPB University, Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, dan para Dosen Mengabdi dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK IPB University.

Dalam periode pertama ini, Dr Bisman Nababan dan tim memberikan penyuluhan, praktik langsung, dan monitoring. Kegiatan yang dilakukan mulai dari sistem desain hidroponik, pembangunan sistem hidroponik, persiapan bahan dan alat pertanian hidroponik, persiapan media tanam, pembenihan dan penyemaian, pemindahan bibit ke net pot dan lubang pipa paralon, pemberian dan sirkulasi nutrient, monitoring sirkulasi nutrient dan perkembangan tanaman sayuran, penanganan hama dan penyakit, sampai masa panen sayuran.

PYCH Binaan BIN Buat Kegiatan Rutin di Papua: Pengembangan Wisata hingga Usaha

SISTEM PERTANIAN HIDROPONIK

Dosen IPB University itu menjelaskan, sistem pertanian hidroponik yang dikembangkan tersebut adalah sistem Nutrient Film Technique (NTF) atau DFT (Deep Flow Technique). Pada sistem tersebut, larutan nutrisi dialirkan secara terus menurus mengenai akar tanaman menggunakan pipa PVC dan menggunakan pompa dengan teknik resirkulasi. 

Ajak Warga Sumut Sukseskan PON 2024, Usung Tagline 'Apa yang Kau Bisa Mainkan'

“Teknik ini dinilai paling efisien dan efektif karena dapat memanfaatkan lahan sempit, relatif lebih mudah penanganannya, lebih efisien dalam pemanfaatan nutrient, dan lebih mudah untuk pembersihan reservoir nutrientnya,” kata Bisman Nababan dalam konfrensi persnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tanaman yang ditanam pada periode pertama ini adalah Kangkung, Packcoy, Selada, Sawi, dan Bayam.   Dr Bisman Nababan yang merupakan praktisi hidroponik menjelaskan, upaya pengembangan pertanian hidroponik ini dalam rangka mendukung ketahanan pangan skala rumah tangga selama pandemi COVID-19. Tidak hanya itu, upaya ini juga menjadi salah satu pilihan ibu rumah tangga dalam mencukupi kebutuhan pangan keluarga. 

“Dengan keberhasilan pertanian hidroponik ini, diharapkan masyarakat sekitar dapat membangun dan mengembangkan pertanian hidroponik di sekitar pekarangan rumahnya sehingga kebutuhan sayuran untuk keluarga bisa terpenuhi,” tambah Dr Bisman. dilansir VIVA dari laman ipb.ac.id.

Selain itu, kata Dr Bisman, pengembangan hidroponik ini dapat memberikan penghasilan tambahan dari hasil penjualan sayuran tersebut terlebih panen sayuran ini bisa diatur sesuai selera pemilik. 

“Faktor lain yang membuat pertanian hidroponik ini menarik masyarakat perkotaan adalah tangan kita tidak perlu kotor karena tidak menyentuh tanah dan tidak perlu kena hujan seperti pada pertanian ladang umumnya. Melihat warna hijau setiap hari saat menyaksikan perkembangan tanaman sayuran ini juga akan memberikan kesehatan tersendiri pada mata dan mental kita,” pungkas Dr Bisman Nababan. (ipb)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya