DERU, Mapagama dan Menwa UGM Bergerak ke Semeru

Pemukiman warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Sumber :
  • tvOne.

VIVA – Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12). Menyikapi dampak erupsi Semeru tersebut, Disaster Response Unit (DERU) bersama MAPAGAMA (Mahasiswa Pencinta Alam) UGM pada Minggu (5/12) dini hari berangkat menuju lokasi bencana erupsi.

Jalur Sentolo-Wates Sudah Bisa Dilalui, KAI Pastikan Bayar Semua Kompensasi ke Penumpang

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Prof. Irfan Priyambada, mengatakan tim DERU dan MAPAGAMA yang berangkat ini terdiri dari 7 orang, yaitu 3 orang dari DERU dan 4 orang dari MAPAGAMA. Tujuan utama mereka di sana melakukan assessment dampak bencana dan potensi pendirian posko.

“Mereka berkoordinasi dengan Kepala Resort Pronojiwo TN Bromo Tengger Semeru,”papar Irfan, Minggu (5/12) dilansir VIVA dari laman ugm.ac.id.

KA Semeru dan Argo Wilis Anjlok, 2 Jalur Kereta Wates-Sentolo Lumpuh

Tim pertama dari UGM saat ini telah  berada di kantor seksi pengelolaan TN Wilayah IV balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru untuk melakukan koordinasi.

Selain DERU dan MAPAGAMA, Minggu (5/12) sore tim kedua dari UGM juga telah menyusul. Tim kedua ini berasal dari MENWA UGM yang membawa logistik bagi pengungsi terutama temporary shelter, terpal, selimut, tikar, dll.

Mount Bromo Tourism Officially Reopens After Massive Fire

Penanganan darurat saat ini terus dilakukan usai kejadian erupsi Gunung Semeru yang berlangsung pada Sabtu kemarin (4/12). Informasi dari bnpb.go.id disebutkan bahwa BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan masih meneruskan proses pencarian dan evakuasi warga yang terdampak atau pun yang diperkirakan hilang. Total ada 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut. (ugm)

Gunung Semeru yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Jawa Timur, pada Minggu, 2 April 2023.

Waspada, Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan Setinggi 700 Meter

Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (material pijar).

img_title
VIVA.co.id
12 April 2024