UIN Antasari Kerja Sama dengan Pusat Penelitian Arab Saudi

Ilustrasi penelitian.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Prylaler

VIVA – Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjalin kerja sama dengan Pusat Penelitian Arab Saudi, yakni, Pusat Riset Arab Saudi (Center for Research and Intercommunication Knowledge, CRIK).

"Kerja sama di bidang penelitian dan publikasi ilmiah," ujar Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof H Mujiburahman MA di Banjarmasin, Selasa (11/1).

Menurut dia, kerja sama ini dituangkan dalam penandatanganan memorandum of understanding (MoU) secara virtual via Zoom dengan pusat riset Arab Saudi di bidang penelitian dan publikasi ilmiah, pada 10 Januari 2022.

Dalam penandatanganan nota kesepahaman itu Prof Mujiburahman didampingi Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama UIN Antasari Dr Irfan Noor M. Hum dan Direktur Pascasarjana Prof H. Zulfa Jamalie, M.Pd.

Selain itu hadir pula Wakil Direktur Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin Dr Rusydi S.Fil.I, M.Ag dan Sub Koordinator bagian Kerjasama Rahimah S.Ag serta Ketua Program Studi S2 Pendidikan bahasa Arab Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin Faisal Mubarak LC, MA.

Menurut Prof Mujiburahman, pihak Pusat Penelitian Arab Saudi diwakili langsung oleh Direktur Pusat Riset Arab Saudi Dr Yahya bin Junaidi. Kegiatan penandatangan MoU tersebut dipandu Mustyasar Pusat Riset Arab Saudi, Dr Ali Ma’yuf.

"Kami ucapan terima kasih atas terselenggaranya penandatanganan MoU ini dan kampus menyambut baik kerja sama luar, khususnya dengan Pusat Riset Arab Saudi," tutur Prof Mujiburahman.

Apalagi, kerja sama itu dalam publikasi ilmiah maupun penelitian kolaborasi, dosen tamu (visiting lecturer), pengumpulan dan penelitian manuskrip serta pelaksanaan konferensi internasional.

Mujiburrahman berharap kerjasama ini akan meningkatkan ikatan persaudaraan Islam yang tinggi dan kokoh antara dua negara kuat, Republik Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi.

Sementara itu, Direktur Center for Research and Intercommunication Knowledge Dr Yahya Bin Junaid menyampaikan sangat senang dengan adanya MoU ini.

Dia juga mengemukakan keinginan pihaknya untuk mengirim tenaga profesional untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia di UIN Antasari.

Juga mereka ingin bekerjasama lebih lanjut dalam menterjemahkan karya-karya berbahasa Indonesia ke Bahasa Arab. (antara)

Sosok Kriangkrai, PRT Sebabkan Sejarah Berdarah Thailand-Arab Saudi
Selama ini perempuan Saudi hanya bekerja di bidang yang terbatas seperti guru dan tenaga kesehatan karena ketatnya pemisahan jender. (Reuters: Hamad I Mohammed)

Lowongan Masinis Perempuan di Saudi Dibanjiri 28 Ribu Pelamar

Sebuah lowongan kerja sebagai masinis perempuan di Arab Saudi dibanjiri oleh 28 ribu pelamar, padahal hanya 30 posisi yang tersedia. Antusiasme perempuan bekerja.

img_title
VIVA.co.id
17 Februari 2022