PTM 100 Persen di PAUD dan SD Sebaiknya Berdasarkan Umur Anak-anak

Ilustrasi anak sekolah/belajar.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Rektor Universitas YARSI Prof Fasli Jalal mengatakan idealnya pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen dikelompokkan sesuai dengan umur siswa.

SNBP Tahun 2024, USU Terima 2.244 Mahasiswa Baru

“Untuk anak-anak jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) sebaiknya jangan dulu PTM 100 persen pada saat meningkatnya kasus COVID-19 di daerah itu, karena mereka belum mengerti bagaimana penerapan protokol kesehatan yang baik,” ujar Fasli di Jakarta, Jumat.

Dalam dunia anak jenjang PAUD dan SD, lanjut dia, tidak ada yang namanya pembatasan. Anak-anak hanya mengenal dunia bermain tanpa adanya pembatasan.

Unimed Terima 2.621 Mahasiswa Baru Melalui Jalur SNBP 2024

Namun, jika kasus COVID-19 di wilayah itu sudah terkendali dengan baik dan berada pada PPKM level satu, siswa jenjang PAUD dan SD diperkenankan belajar tatap muka kembali. “Risikonya lebih kecil, karena risiko itu dibawa oleh lingkungan,” terang dia.

Sementara untuk siswa jenjang SMP dan SMA, lanjut dia, boleh tetap melakukan PTM di sekolah dengan catatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Siswa jenjang SMP dan SMA sudah mengerti mengapa harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, sementara siswa jenjang PAUD dan SD belum begitu mengerti.

Membangun Kebiasaan Makan Sehat pada Anak, Peran Orang Tua dalam Memilih Camilan

“Para guru bisa menjelaskan pada siswa untuk jenjang SMP dan SMA ini, bagaimana pentingnya protokol kesehatan dan mengapa mereka harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Para guru dan warga sekolah juga bisa saling mengingatkan,” ucapnya.

Fasli menggarisbawahi bahwa yang perlu dicemaskan dalam pelaksanaan PTM adalah penerapan dari protokol kesehatan yang ketat di lingkungan sekolah. Selain itu, juga kesiapan sekolah dalam melakukan PTM juga perlu diperhatikan termasuk terpenuhinya daftar periksa. (antara)

Adaptasi Pangan Masyarakat Pesisir Terhadap Perubahan Iklim

Kemen-PPPA: Perempuan Lebih Rentan Terdampak Perubahan Iklim karena Peran Tradisional Gender

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan menyebut perempuan lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim karena adanya peran tradisional gender.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024