6 Hal Terjadi Jika Umat Muslim Indonesia Bersatu

Solidaritas umat Islam di Samarinda untuk muslim Uighur
Sumber :
  • VIVAnews/Robbi Syai'an

VIVA – Ada banyak hal positif yang terjadi jika umat Muslim Indonesia bersatu. Salah satunya bangsa Indonesia akan semakin maju di berbagai bidang. Seperti yang pernah dikatakan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur,  KH Salahuddin Wahid menekankan  pentingnya umat Islam merajut  persatuan demi  kemajuan Indonesia kedepan. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim.

Gus Baha Ingatkan Semua Orang Agar Ingat Mati Tapi Tetap Semangat Hidup

"Saya yakin, seyakin-yakinnya, persatuan Indonesia sangat tergantung kepada persatuan umat Islam. Kalau Islam di negara ini tidak bersatu, tidak mungkin Indonesia bersatu," jelasnya saat menjadi nara sumber dalam Seminar Islam rahmatan lil ‘alamin di Kalikajar Kulon, Kecamatan Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.

Ustaz Abdullah Taslim dalam kajiannya di Masjid Nurullah Kalibata City, Jakarta Selatan, mengingatkan akan pentingnya menjaga persatuan dan larangan melakukan perpecahan. Hal ini disebut juga perkara penting dalam Islam karena banyak ayat dan sunah yang membahas perihal persatuan ini. Ia menyebut, banyak hadis dan sunah yang menyebut larangan melakukan sebab-sebab yang menyebabkan perpecahan. Sebab-sebab yang membuat hati tiap Muslim ini berselisih harus dihindari.

Deretan Negara Ini Ternyata Tidak Miliki Masjid, Ada Negara Tak Terduga!

Alquran dan hadis diturunkan sebagai sarana untuk menyelesaikan perbedaan pendapat. Kedua tuntunan ini adalah petunjuk yang diberikan oleh Allah dan Nabi. Allah SWT dalam QS an-Nisa ayat 59 berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri (pe mimpin baik kekuasaan pemerintah atau agama) di antara kamu. Kemudi an, jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."

"Alquran dan hadis adalah wakil Allah. Sebagai Yang Maha Esa dan menciptakan makhluk hidup, Allah paling tahu tentang makhluknya, apa permasalahan yang dihadapi sudah disiapkan jawabannya. Kalau kita mengikuti apa yang sudah dituliskan dan disiapkan, maka hasilnya akan baik," lanjut Ustaz Abdullah.

5 Negara Muslim Ini Secara Data Bisa Gilas Israel, Nomor 3 Tak terduga!

Berikut 5 hal yang terjadi jika umat Muslim Indonesia bersatu beserta penjelasannya:

1. Menyelesaikan Masalah Dengan Musyawarah

Cucu KH Hasyim Asy'ari ini mengatakan bahwa setiap perbedaan pendapat antar anak bangsa harus bisa diselesaikan dengan musyawarah. Terutama hal yang berpotensi memecah belah bangsa seperti masalah agama, adat, suku dan budaya.

"Oleh karena itu, perbedaan pendapat setajam apapun, kita bicarakan secara baik-baik di dalam musyawarah, dan pertemuan tertutup. Setiap masalah ada jalan keluarnya," ungkap dia.

2. Dapat Menyikapi Perbedaan

Menurut Gus Sholah, sapaan akrabnya, Islam secara umum memiliki banyak aliran, bahkan juga sekte seperti Syiah dan Ahmadiyah. Ahlussunnah Waljama'ah pun memiliki banyak sekali perbedaan, seperti dalam menafsirkan Al-Quran dan pandangan akidahnya juga berbeda. Untuk itu, ia menyebutkan perlu adanya metodologi pemikiran yang baku dalam menyikapi perbedaan pendapat itu.

"Metodologi pemikiran yang baku itu diperlukan, Nahdhatul Ulama telah menyusun metodologi itu. Dengan metodologi ini, Insyaallah Islam rahmatal lil alamin bisa diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari, prinsip yang dipakai ialah tawassut (moderat) dan i'tidal (tegak lurus)," ungkap Gus Sholah Adik kandung Gus Dur tersebut.

3. Toleransi

Tak hanya itu, dia juga menyampaikan pemikirannya terkait toleransi dan bagaimana NU menyikapi beberapa permasalahan mutakhir yang ramai diperbincangkan, bahkan diperdebatkan oleh masyarakat.

"Penting bagi umat Islam untuk bertoleransi antar sesama Muslim maupun non Muslim. Secara sederhana, toleransi ialah sikap saling menghargai dalam perbedaan pendapat. Sehingga tercipta Islam rahmatal lil ‘alamin," ujar Gus Solah lagi.

4. Saling Mendukung

Dukung mendukung antarkelompok pun tidak terhindarkan. Ironisnya, di antara mereka, khususnya sesama umat Islam, saling menghujat. Bila hal ini terus dibiarkan, maka berpotensi terjadinya disharmonisasi antarmasyarakat dan umat beragama. Terkait situasi politik tersebut, Al Habib Ali Zainal Abidin, yang merupakan keturunan langsung atau cicit dari Syech Sayyid Mbah Priok, menyerukan umat Islam tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

"Persoalan politik adalah hal keduniawian, untuk itu kita tidak boleh berpecah gara-gara berbeda pilihan. Kalau umat Islam pecah belah, nanti ada yang 'tepuk tangan'. Jadi, jangan sampai pilpres ini menjadikan kita saling hujat satu sama lain," kata Habib Ali saat ditemui di Majelis Tadzkir Alhabib Ahmad bin Zein Alhaddad atau Gubah Al Haddad (Maqom Mbah Priok).

5. Mempererat Tali Persaudaraan

Habib Ali mengutarakan bahwa tugas Habib adalah menjaga persatuan dan kesatuan umat secara keseluruhan. Bahkan, menjaga bangsa ini dari segala rongrongan akidah. Sesama Islam adalah bersaudara.

Namun demikian, sudah menjadi sunnatullah karena Nabi Muhammad SAW juga pernah mengingatkan bahwa Islam akan memiliki banyak cabang, satu sama lain saling membanggakan golongan masing-masing. Dan tanda-tanda datangnya akhir zaman adalah munculnya fitnah dan berita sesat.

6. Semakin Kuat dan Maju

Menurut Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin, jika seluruh komponen umat Islam di Indonesia bersatu, bangsa Indonesia juga akan kuat. Sebab, di Indonesia banyak sekali komponen umat Islam yang bisa saling bersinergi. Terlebih, saat ini Indonesia masih menghadapi pandemi Covid-19 yang membutuhkan kerja sama seluruh pihak. "Semua komponen Islam harus bersatu, bersinergi, dan saling menguatkan," tegasnya.

Allah SWT dalam Ali Imran ayat 103 menyebut, "Dan berpegang teguhlahlah kamu semuanya pada tali (agama) Allâh, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allâh kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allâh mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allâh menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allâh menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk."

"Dalam ayat lainnya, Allah SWT menyebut jika berpecah-belah merupakan kebiasaan orang-orang musyrik. Bermusuhan bukanlah kebiasaan orang-orang beriman yang disatukan dengan kalimat Allah," ujar Ustaz ini.

Allah SWT dalam QS ar-Rum ayat 31-32 menyebutkan, "Dengan kembali bertobat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orangorang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecahbelah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka."

Dalam shalat berjamaah, mak mum diminta untuk merapatkan shaf. Ini men jadi perhatian sebelum menja lan kan shalat dan bagian dari kesempurnaan shalat di mana tidak ada perse li sihan di dalamnya. Rasulullah SAW ber sabda, "Luruskanlah shaf-shaf ka lian! Karena, Demi Allah! Kalian benarbenar meluruskan shaf-shaf kalian, atau (kalau tidak) Allah akan membuat perselisihan di antara hati kalian."

Syariat Islam, yakni memerintah kepada kebaikan dan menjauhi keburukan. Tujuan yang baik ini hendaknya dilakukan dengan cara yang baik, bukan memaki atau mencela di muka umum. Dalam agama Islam, dikenalkan yang namanya nasihat dalam memberitahukan kebaikan. Nasihat ini maknanya luas, tapi dalam bahasa Arab, nasihat identik dengan ikhlas dan memurnikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya