7 Syarat Sah Puasa yang Perlu Diketahui, Harus Berakal dan Sehat

Syarat sah puasa
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Syarat sah puasa tentu perlu diketahui oleh para umat muslim yang hendak melaksanakan ibadah puasa. Puasa di bulan Ramadhan sendiri hukumnya adalah wajib dilakukan oleh setiap muslim dewasa, laki-laki atau perempuan yang telah baligh, berakal dan tidak sakit atau sedang dalam perjalanan.

Meninggalnya Babe Cabita Ternyata Bikin Para Sahabat Iri, Kok Bisa?

Umat Islam diperintahkan untuk berpuasa di bulan Ramadhan setiap tahun sebagaimana disebutkan, "Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, di dalamnya adalah petunjuk bagi manusia dan tanda-tanda yang jelas dari petunjuk dan pembedaan. Karena itu siapa di antara kamu yang menyaksikan bulan itu harus berpuasa ..." [Al-Baqarah 2 :184].

Nabi Muhammad SAW juga menjelaskannya lebih lanjut dalam sejumlah hadits. Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda, “Islam dibangun di atas lima rukun: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, melaksanakan sholat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah dan puasa Ramadhan.”

Fourtwnty Tutup Jakarta Lebaran Fair dengan Manis 

Seluruh umat muslim yang ada di dunia ini pun telah sepakat dalam prinsip puasa di bulan Ramadhan dan menganggapnya wajib bagi setiap orang yang mampu secara fisik (mukallaf). Namun terdapat sejumlah syarat yang perlu diperhatikan oleh umat muslim yang hendak berpuasa. Ada beberapa syarat sah puasa yang harus dilaksanakan dengan benar oleh umat muslim yang menjalankannya, seperti yang dikutip dari english.bayynat.org.lb:

1. Beragama Islam

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

Ilustrasi muslimah.

Photo :
  • U-Report

Syarat sah puasa yang pertama tentu adalah harus beragama Islam atau merupakan seorang muslim. Jadi, jika puasa dilakukan oleh seorang yang non muslim maka bisa dibilang puasanya tidak sah

2. Sudah baligh

Ilustrasi wanita muslim/wanita berhijab.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

Kedua, syarat sah puasa yakni adalah harus sudah baligh. Tidak diwajibkan bagi seseorang yang belum mencapai usia hukum Islam untuk berpuasa, tetapi jika dia berpuasa, itu sah-sah saja dilakukan dan justru mereka akan diberi pahala oleh Allah SWT sekaligus juga belajar dan mendapatkan pengalaman dari berpuasa sejak dini. 

3. Waras atau berakal

Ilustrasi salat/mengajarkan anak salat.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

Puasa hanya dilakukan oleh umat muslim yang memiliki kewarasan atau berakal. Sementara puasa tidak diwajibkan bagi mereka yang tidak memiliki kewarasan atau dalam kata lain gila (dalam hal kejiwaan). Karena orang yang tidak waras tidak sah melakukan puasa. 

4. Suci dari haid atau nifas

Ilustrasi haid

Photo :
  • U-Report

Syarat sah puasa yang keempat ini dikhususkan bagi para umat muslim perempuan. Mereka tidak diwajibkan untuk melaksanakan puasa selama mengalami haid atau nifas di bulan Ramadhan. Apabila dilaksanakan juga puasanya tidak akan sah karena salah satu syarat puasa adalah harus suci dari haid atau nifas. 

5. Tidak sakit

Ilustrasi rumah sakit.

Photo :
  • Pixabay/1662222

Kelima, syarat sah puasa yakni tidak membahayakan orang yang berpuasa atau tidak sakit. Bahaya yang dimaksud misalnya seperti menyebabkan penyakit dan membuatnya tambah parah dengan berpuasa, menunda penyembuhannya atau memperparah rasa sakit. Jadi, seorang umat muslim yang mengalami hal tersebut tidak diwajibkan untuk berpuasa. Kecuali dokter yang bersangkutan mengizinkan orang sakit tersebut berpuasa dan puasa tidak mempengaruhi penyakitnya. 

Jika seseorang berpuasa dalam keadaan takut akan bahaya atau berkeyakinan bahwa ia akan dirugikan, maka jika ketakutan itu terjadi, puasanya menjadi batal. Jika ketakutan dan kerugian yang diharapkan adalah salah satu yang harus dilindungi oleh siapa pun, maka puasanya juga batal. Jika tidak puasanya sah.

Selain itu, jika dia berpuasa dengan keyakinan bahwa tidak akan terjadi kerusakan, kemudian dia mengetahui bahwa puasa itu berbahaya, dalam hal ini puasanya tetap sah.

6. Tidak sedang dalam perjalanan

Ilustrasi bepergian dengan sepeda motor.

Photo :
  • U-Report

Syarat sah puasa selanjutnya adalah tidak sedang melakukan jenis perjalanan yang mewajibkan qasr dalam shalat, sehingga puasa yang dilakukan oleh seorang musafir tidak sah kecuali dia bersumpah untuk berpuasa dalam perjalanan. Dalam hal ini puasa sebagai nazar bukan bagian dari Ramadhan, bahkan jika dia membuat nazar berpuasa selama itu. Sementara bagi seorang peziarah, melakukan haji dengan umrah tetap sah untuk melaksanakan puasa. 

Hukum batalnya puasa seorang musafir hanya berlaku jika dia mengetahui hukumnya, bahwa puasa seorang musafir tidak dapat diterima. Jadi jika seorang musafir berpuasa karena ketidaktahuan tentang hukumnya atau beberapa detailnya, maka puasanya tetap sah. Tetapi jika dia mengetahui hal ini di siang hari, maka puasanya batal, khususnya pada hari dia memperoleh ilmu, tetapi tidak untuk hari-hari sebelumnya. Konon, puasa tidak diterima bagi musafir yang lupa hukumnya.

7. Harus sadar

Ilustrasi orang yang merasa selalu benar

Photo :
  • ReviveZone

Puasa tidak sah jika dilakukan oleh orang yang tidak sadar, jika ia kehilangan kesadaran sebelum fajar dan sebelum niat. Tetapi sah (melainkan wajib) untuk melanjutkan puasa jika terjadi setelah melakukan niat, baik sebelum fajar atau sesudahnya. 

Hal yang termasuk dalam ketidaksadaran misalnya seperti karena anestesi umum yang diberikan dalam operasi bedah; Akan tetapi berbeda dengan yang pertama dalam hal kewajiban qada', karena tidak wajib bagi orang yang pingsan sebelum fajar dan sebelum menetapkan niat puasa untuk melakukan qadha', sedangkan wajib untuk melakukan qada', dalam kasus-kasus di mana ia kehilangan kesadaran karena menjalani anestesi.

Itulah pembahasan lengkap mengenai syarat sah puasa yang harus diikuti oleh umat Islam yang hendak melaksanakan puasa. Perhatikan syarat-syarat tersebut di atas puasa yang kamu laksanakan dan jalankan sah dan diterima oleh Allah SWT. Berpuasalah selagi mampu dan bisa karena hukumnya adalah wajib di bulan Ramadhan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan dan membacanya. 

Head of PR Ninja Xpress, Ribka Pratiwi

Ninja Xpress: Pengiriman Paket Melonjak 20 Persen saat Ramadhan 2024

Ninja Xpress mengungkapkan, pada momen Ramadhan 2024 jumlah pengiriman paket melonjak 20 persen dibandingkan periode normal.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024