Hukum Bacaan Ra Lengkap dengan Tafkhim, Taqiq, dan Jawazul Wajhain

Kitab Suci Alquran.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Hukum bacaan ra tentu saja harus diketahui oleh semua umat Islam, supaya bisa membaca Al Quran dengan fasih dan tartil. Huruf ra sendiri merupakan salah satu huruf hijaiyah yang hukum pelafalannya berbeda-beda di dalam ilmu tajwid. Pengucapan ra ini ada yang bisa dibaca tebal dan ada pula yang dibaca tipis. Hukum ini dinamakan dengan hukum tafkhim, tarqiq, dan jawazul wajhain. 

Hakim Suhartoyo Kritik Ketua KPU soal Pemilihan Firma Hukum

1. Hukum Bacaan Ra Dibaca Tafkhim

Ilustrasi membaca Alquran.

Photo :
  • U-Report
Sebut Penetapan Tersangka Panji Gumilang Tidak Sah, Pengacara Beberkan Alasannya

Kata tafkhim berasal dari kata al tasmin yang mempunyai arti menggemukan atau menebalkan. Maka dari itu, menurut ilmu tajwid, tafkhim bisa diartikan sebagai ungkapan mengenai ketebalan yang masuk pada suara huruf saat diucapkan sehingga memenuhi mulut dengan gemanya. Tapi, hanya ada tiga huruf yang bisa dibaca tafkhim (tebal) yaitu alif, lam, dan ra. 

Saat membaca huruf Ra tafkhim harus secara tebal hingga memenuhi semua mulut saat mengucapkannya. Hukum membaca huruf Ra dibaca tafkhim atau tebal apabila:

KPU Salah Jawab Perkara, Hakim MK Ungkit Kekalahan Tim Thomas-Uber
  • Jika huruf Ra yang berharakat dammah atau dhommah tanwin. 

"Waltakum mingkum ummatuy yad'?na ilal-khairi wa ya`mur?na bil-ma'r?fi wa yan-hauna 'anil-mungkar, wa ula`ika humul-mufli?uun"

  • Ra sukun atau sukun karena wakaf yang huruf sebelumnya berharakat fathah atau dhammah. 

"Wa ammallazinabyaddat wujuhuhum fa fi rahmatillah, hum fiha khaliduun"

  • Ra sukun karena waqaf sebelumnya huruf sukun dan sebelumnya lagi huruf yang berharakat fathah atau dhammah. 

2. Hukum Bacaan Ra Dibaca Tarqiq

Membaca Alquran.

Photo :
  • U-Report

Sementara itu, kata tarqiq berasal dari kata al tanhif yang memiliki arti menguruskan atau menipiskan. Tarqiq disebut sebagai sebuah ungkapan mengenai kekurusan yang masuk pada suara huruf saat diucapkan sehingga mulut tidak bisa penuh dengan gemanya. Huruf-huruf hijaiyah bisa dikelompokkan menurut hukum bacaan tersebut. 

Tarqiq adalah hukum membaca huruf Ra secara tipis. Hukum membaca huruf Ra dibaca tarqiq atau tipis apabila:

  • Ra yang berharakat kasrah, baik di awal kata, pertengahan kata, maupun akhir kata, dalam kata kerja (fiil) maupun kata kerja (isim). 

"Wa lamma barazu lijaluta wa junudihi qal? rabbana afrig 'alaina sabraw wa sabbit aqdamana wansurna 'alal-qaumil-kafirin"

  • Ra yang sebelumnya ada ya sukun contohnya adalah qodiir

3. Hukum Bacaan Ra Dibaca Jawazul Wajhain

Membaca Alquran.

Photo :
  • U-Report

Sebagaimana yang sudah disinggung di awal, selain tafkhim dan tarqiq, ada juga huruf ra yang boleh dibaca tebal atau tipis, yang bernama Jawazul Wajhain. Ini terjadi jika huruf ra berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah, sementara huruf sesudahnya adalah huruf isti’la yang berharakat kasrah. 

Pengertian Tajwid

rahasia membaca Alquran

Photo :
  • U-Report

Setelah mengetahui hukum bacaan ra, ada baiknya kita juga memahami tentang apa yang dimaksud dengan tajwid. Menurut bahasa tajwid adalah tahsin, yang memiliki arti memperindah. Sementara menurut istilah dan mustahaknya (orang yang membaca Al Quran), wajib menerapkan hukum tajwid ketika membaca ayat suci Al Quran. 

Sementara itu, menyadur dari laman kalbar. Kemenag.go.id, Koordinator Dewan Hakim MTG Kemenag Kalbar, KH M Azam Alka mengatakan bahwa tajwid menurut bahasa adalah memperindah sesuatu. Sementara menurut istilah adalah mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya atau makhroj, dengan memberi hak serta mustahaknya. 

Hukum Mempelajari Tajwid

Kitab Suci Alquran.

Photo :
  • U-Report

Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah Fardhu Kifayah, sementara membaca Al Quran dengan fasih dan tartil sesuai dengan ilmu tajwid hukumnya adalah Fardhu Ain. Untuk orang yang belum bisa membaca Al Quran sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, wajib hukumnya untuk berusaha membaguskan bacaan sehingga mencapai standar yang ditentukan oleh Rasulullah SAW. 

Hukum bacaan tajwid ini tentu saja penting diketahui oleh umat Islam dalam membaca Al Quran. Karena, membaca Al Quran harus benar dan tartil serta memahami juga makhrojul huruf, serta kapan harus berhenti atau lanjut. Salah satu caranya supaya dapat membaca Al Quran dengan baik adalah belajar ilmu tajwid mengenai cara pengucapan dan pelafalannya. 

Allah SWT berfirman dalam Al Quran yang artinya, Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Al Muzzamil: 4)

Ibnu Katsir menjelaskan tentang maksud dari ayat ini adalah bacalah Al Quran dengan tartil atau secara perlahan, karena sesungguhnya bacaan seperti itu membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikian bacaan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW sampai Siti Aisyah radhiallahu ‘anha mengatakan bahwa beliau membaca secara perlahan-lahan. 

Pada akhirnya, bacaan beliau terasa yang paling lama ketimbang orang lain. Dalam kitab Sahih Bukhari dikatakan lewat sahabat Anas radhiyallahu anha bahwa ia pernah ditanya tentang bacaan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Maka ia menjawab, bahwa bacaan Al Quran yang dilakukan beliau panjang. 

Wallahu A'lam

[dok. Humas BTN]

BTN Ajak Nasabah Tempuh Jalur Hukum Tuntaskan Kasus Dugaan Penipuan

BTN membuka ruang bagi para nasabahnya untuk menempuh jalur hukum, pada kasus dugaan penipuan yang dilakukan oleh mantan karyawan.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024