Singkat, Ini Penjelasan Isra Miraj

Rasulullah SAW
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Penjelasan Isra Miraj yang selalu diperingati setiap tanggal 27 Rajab. Pada hari Isra Miraj  telah terjadi sejarah penting, Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga ke Sidratul Muntaha

Khawatir Malapetaka, NU Desak Israel Buka Akses Masjidil Aqsa bagi Muslim Selama Ramadhan

Peristiwa penting Isra Miraj adalah bahwa tidak ada pikiran akal manusia yang akan mampu menyamai atau bahkan mendekati kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.

Peristiwa Isra Miraj, kaum muslimin mempercayainya karena sudah dijelaskan dalam Al Quran. Ketika sains mencoba menjelaskan nya banyak kebenaran Al Quran yang telah terbukti.

Pemerintah Israel Akhirnya Izinkan Warga Muslim Palestina Ibadah di Masjid Al-Aqsa saat Ramadhan

Kisah perjalanan Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW telah dijelaskan dalam surah Al-Isra’ ayat 1 yang memiliki arti Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami menunjukkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (Q.S Al Isra’:1)

Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad menempuh perjalanan dari masjidil Haram ke Masjidil Al-Aqsa di Yarussalem. Kemudian perjalanannya menunju Sidratul Muntaha atau langit ketujuh.

Polisi Ungkap Temuan Usai Periksa Penyelenggara Kegiatan di TMII yang Diduga Digagas HTI

Sebelum melakukan perjalanan Isra Miraj dan mendapatkan perintah salat lima waktu, Nabi Muhammad mengalami tahun yang penuh kedukaan. Tahun itu disebut dengan nama Amul Huzni.

Amul Huzni ini erat dengan peristiwa Isra Miraj yang dialami Nabi Muhammad pada 27 Rajab, tahun 10 kenabian. Salah satu yang membuat beliau dekat adalah karena beliau ditinggalkan oleh dua orang yang begitu beliau dikasihi.

Dikutip dari Sirah Nabawiyah ar-Rahiq Al-Maktum karya Syeikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Amul Huzni tersebut terjadi kira-kira menjelang Isra Miraj atau menjelang tahun kesepuluh Kenabian atau 619 Masehi.

Isra miraj adalah peristiwa yang disebut mukjizat. Sebab, dengan kecepatan yang sukar dinalar manusia biasa, Nabi Muhammad melakukan perjalanan begitu jauh dan hanya satu malam.

Ketika bertemu dengan Allah SWT ketika Isra Miraj tersebut, mendapatkan perintah salat sebanyak 50 kali dalam sehari. Beliau pun menerimanya.

Selain itu, tidak ditemukan dalil atau hadis yang menjelaskan bahwa Isra Miraj perlu perlu.

Di sisi lain menurut pihak yang diperbolehkan seperti Darul Ifta’ al Mishriyyah termasuk para ulama Indonesia umumnya, menjelaskan jika merayakan Isra Miraj disebut bid’ah.

Saat turun dari langit ketujuh, beliau bertemu Nabi Musa dan meminta Nabi Muhammad untuk meminta keringanan salat kepada Allah. Alasan Nabi Musa, umat Nabi Muhammad akan kesulitan menjalankannya.

Maka melakukan hal ini diwaktu kapanpun hukumnya adalah boleh-boleh saja.

Lantas, Nabi Muhammad pun minta diantar kembali menuju Allah SWT. Malaikat Jibril pun mengantar beliau kembali dan Nabi Muhammad mengutarakan keinginannya.

Lalu Allah SWT memberikan keringanan lagi kepada umat Nabi Muhammad. Keringanan itu berupa, salat tidak lagi 50 waktu dalam sehari, melainkan berkurang menjadi 10 waktu salat dalam sehari.

Adapun 10 waktu pun dirasa masih akan sulit. Lantas beliau meminta keringanan lagi hingga 5 waktu sampai yang dikenal sekarang.

Hukum Merayakan Isra Miraj

Dalam melakukan event dihari Isra Miraj, terdapat 2 argumen yang berbeda yaitu ada yang diperbolehkan dan ada yang tidak.

Perbedaan pendapat ini adalah hal yang lumrah dikalangan para ulama.

Bagi kelompok yang melarang seperti para ulama Arab Saudi, dan ulama di Asy-Syabakah Al-Islamiyyah dan para pengikutnya berpendapat bahwa kegiatan perayaan Isra Miraj adalah bid’ah.

perbedaan pendapat itu adalah hal yang wajar, tapi jangan sampai membuat persaudaraan menjadi rusak. Apalagi sampai dituduh beda aqiqah, beda mahdzab. Sikaplah seseorang muslim tetaplah muslim, meskipun ada perbedaan lainnya seperti masalah fiqih atau cabang.

Pimpinan Majelis Taklim Sabilu Taubah, gus Iqdam

Klarifikasi Gus Iqdam usai Sebut Palestina Aman dan Damai: Perangnya Itu di Gaza

Penceramah, Muhammad Iqdam Kholid atau dikenal Gus Iqdam menyampaikan klarifikasi terkait pernyataan viralnya menyangkut kondisi Palestina yang aman dan damai.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024