Kemenkominfo Juga Fokus Berikan Literasi Digital kepada Pendidik

Ilustrasi media sosial.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Edukasi – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatera bagi para guru di Kota Payakumbuh.

Kegiatan yang dilaksanakan secara webinar ini berlangsung Selasa 9 Agustus 2022 yang dimulai pukul 09.00 – 11.00 WIB dengan peserta sebanyak 10.516 orang.

Adapun program literasi digital #Makin Cakap Digital ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.

webinar literasi digital

Photo :
  • Siberkreasi

Ini lantaran menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Selain itu berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021, atau meningkat 15,5% dibandingkan awal tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia. Dan pandemi yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 telah meningkatkan penggunaan internet dan mempercepat adopsi digital pada kegiatan sehari-hari. Kegiatan seperti belajar mengajar di rumah, bekerja dari rumah, berbelanja hingga pemeriksaan kesehatan dilakukan menggunakan aplikasi digital.

Kemenkominfo bersama Siberkreasi pun merespons itu dengan program literasi digital nasional yang mengusung tema “Membuat Video Pembelajaran yang Menyenangkan.” Di mana webinar itu menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Ilustrasi digital.

Photo :
  • Freepik
Habiskan Anggaran Hampir Rp1 Triliun, Apa Saja Fasilitas yang Dimiliki IDTH Kemenkominfo

Webinar ini diawali dengan sambutan dari Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pengerapan, yang memaparkan masifnya penggunaan internet di Indonesia yang membawa serta resiko seperti penipuan online, hoax, cyber bullying, dan kontenkonten negatif lainnya, sehingga peningkatan penggunaan teknologi ini perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni.

“Saat ini indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih berada pada angka 3,49 dari skala 5. Yang artinya masih di kategori sedang, belum mencapai kategori baik. Angka ini perlu terus kita tingkatkan dan menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan literasi digital agar selalu siap mengawal percepatan transformasi digital nasional,” ujar Semuel Abrijani Pengerapan dalam keterangannya yang diterima VIVA, Jakarta, Rabu (10/8).

Bey Machmudin Dampingi Presiden Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House

Sedangkan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Jhonny G. Plate dalam kesempatan itu menjelaskan jika Kementerian yang dipimpinnya juga fokus memberikan literasi digital kepada kelompok pendidikan.

“Sejak dilaksanakan pada tahun 2017, program lieterasi digital telah menjangkau lebih dari 12,6 juta masyarakat, setidaknya di tahun 2022 ini akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat. Kementrian Kominfo juga akan berfokus memberikan literasi digital kepada kelompok pendidikan. Para peserta akan diberikan pelatihan literasi berdasarkan pada empat pilar,” jelas Menkominfo.

Peningkatan Literasi Digital, Perpusnas Bantu 525 Desa di Sumut untuk Pengembangan Perpustakaan

Untuk webinar Sektor Pendidikan Wilayah Sumatera di Kota Payakumbu Provinsi Sumatera Barat ini, tampil sebagai narasumber pertama Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Dr Dasril yang membawakan materi Budaya Digital. Ia menjelaskan pembelajaran daring yaitu pembelajaran yang menggunakan media aplikasi untuk memudahkan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran jarak jauh, seperti zoom meeting, whatsapp, dan lainnya.

“Kelebihan daring bagi guru, lebih cepat menyampaikan materi, lebih hemat kertas, setiap guru cukup dengan mengirim tugas via wa (whatsapp) atau email dan meningkatkan kerja sama antar guru dan siswa. Serta bagi pelajar, pembelajaran daring melatih kemandirian siswa, menambah wawasan siswa, dan biaya relatif murah,” ujar Dr Dasril. Selain Dr Dasril, terdapat dua narasumber lainnya yakni Yudha Wibisono yang merupakan Sutradara Film dan Dosen Politeknik Bima Madani Cikarang yang membawakan materi Etika Digital.

Dalam materinya itu ia memaparkan dalam ruang digital terjadi interaksi dan komunikasi dengan orang lain dari berbagai perbedaan kultural, di mana interaksi antar budaya itu dapat menciptakan standar baru tentang etika. Ruang lingkup etika itu meliputi kesadaran, tanggung jawab, integritas, dan kebajikan.

“Kita diharapkan untuk kesadaran dari diri sendiri dalam bermain media sosial. Bertanggung jawab dalam apa yang kita lakukan di media sosial. Jejak digital akan tetap ada dan itu harus dipertanggungjawabkan,” jelas Yudha Wibisono.

Sedangkan pemateri terakhir yakni Chaaarania yang merupakan seorang Content Creator dan Key Opinion Leader. Ia tampil membawakan materi Cakap Digital. Ia menceritakan langkah-langkah dalam pembuatan konten yakni tentukan audience nya, cara yang akan kita gunakan itu seperti apa, suasana yang dipilih, degree, dan materi tujuan pembelajaran.

Di akhir sesi, para peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan dijawab langsung oleh narasumber. Sebelumnya dalam webinar ini juga menampilkan Keynote Speaker, yakni Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy serta Riza Falepi yang merupakan Wali Kota Payakumbuh. Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Yudha Prawira Hasta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya