Panduan Jadi Guru Kreatif dan Inovatif di Era Digital

Guru saat PJJ online (ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA Edukasi – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatera bagi para guru dan siswa di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

OJK Ingatkan Emak-emak Hati-hati Terjerat Rentenir: Bunganya Luar Biasa Mencekik Leher

Kegiatan yang dilaksanakan secara webinar ini berlangsung Kamis 25 Agustus 2022 yang dimulai pukul 09.00 – 11.00 WIB dengan peserta sebanyak 2.738 orang. Adapun program literasi digital #Makin Cakap Digital ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.

Webinar Jadi Guru Kreatif dan Inovatif di Era Digital

Photo :
  • Siberkreasi
Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Etika Pelajar di Dunia Digital"

Ini lantaran menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Selain itu berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021, atau meningkat 15,5% dibandingkan awal tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia. Dan pandemi yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 telah meningkatkan penggunaan internet dan mempercepat adopsi digital pada kegiatan sehari-hari. Kegiatan seperti belajar mengajar di rumah, bekerja dari rumah, berbelanja hingga pemeriksaan kesehatan dilakukan menggunakan aplikasi digital. Kemenkominfo bersama Siberkreasi pun merespon itu dengan program literasi digital nasional yang mengusung tema “Menjadi Guru Kreatif dan Inovatif di Era Digital.”

Cara Hapus Jejak Digital, Cocok buat yang Suka Buka Situs Berbahaya

Di mana webinar itu menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. Webinar ini diawali dengan sambutan dari Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pengerapan, yang memaparkan masifnya penggunaan internet di Indonesia yang membawa serta resiko seperti penipuan online, hoax, cyber bullying, dan kontenkonten negatif lainnya, sehingga peningkatan penggunaan teknologi ini perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni. “Saat ini indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih berada pada angka 3,49 dari skala 5.

Yang artinya masih di kategori sedang, belum mencapai kategori baik. Angka ini perlu terus kita tingkatkan dan menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan literasi digital agar selalu siap mengawal percepatan transformasi digital nasional,” ujar Semuel Abrijani Pengerapan dalam keterangannya yang diterima VIVA, Jakarta, Jumat (26/8).

Sedangkan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Jhonny G. Plate dalam kesempatan itu menjelaskan jika Kementrian yang dipimpinnya juga fokus memberikan literasi digital kepada kelompok pendidikan. “Sejak dilaksanakan pada tahun 2017, program lieterasi digital telah menjangkau lebih dari 12,6 juta masyarakat, setidaknya di tahun 2022 ini akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat. Kementrian Kominfo juga akan berfokus memberikan literasi digital kepada kelompok pendidikan. Para peserta akan diberikan pelatihan literasi berdasarkan pada empat pilar,” jelas Menkominfo.

Untuk webinar Sektor Pendidikan Wilayah Sumatera di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan ini, tampil sebagai narasumber pertama Aina Masrurin, yang merupakan Manajer Ceritasantri.id yang membawakan materi Etika Digital. Ia memaparkan dalam berinternet di dunia digital jangan komentar yang sembarangan, jika terinspirasi oleh orang lain harus izin dulu menggunakan karyanya, lihat kemanfaatan apa yang dishare di media sosial.

“Jangan penuhi media digital dengan hal-hal yang tidak berguna, pegang teguh prinsip seperti yang ada di dunia nyata, harus berbicara yang baik, Whatsapp Bapak Ibu guru harus sopan, harus menggunakan salam terlebih dahulu,” ujar Aina Masrurin.

Selain Aina, ada juga narasumber lainnya yakni Muhammad Iqbal yang merupakan Ilustrator dan Comic Art yang membawakan materi Kecakapan Digital. Dalam materinya itu ia memaparkan cara menggunakan internet dengan baik, yang dimulai dari mesin pencarian, aplikasi percakapan atau chat, juga loka pasar. “Selama pandemi teman-teman sering pakai benda sehari-hari yang tersambung dengan internet google, yang biasa kita manfaatkan yang dulu kita mencari bukubuku yang ada di perpustakaan, google akan juga mencari informasinya di mesin pencarian,” jelasnya.

Sedangkan pemateri terakhir yakni Juju Onyols yang merupakan seorang Content Creator dan Key Opinion Leader. Ia tampil membawakan materi Budaya Digital. Ia mengajak untuk memanfaatkan nilai Pancasila dalam digitalisasi budaya, seperti tidak mengupload sebebas-bebasnya karena ada hak yang harus dihormati.

Di akhir sesi, para peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan dijawab langsung oleh narasumber. Sebelumnya dalam webinar ini juga menampilkan Keynote Speaker, yakni Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, H Ahmad Zulinto. Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Yudha Prawira Hasta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya