Deteksi Jamur Kulit pada Anak dan Bahayanya

Ilustrasi jamur menjangkit pada kulit anak
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Edukasi – Infeksi jamur kulit adalah infeksi yang disebabkan oleh dermatofita dan mikosis superfisial. Infeksi ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum, terutama pada anak-anak yang terpinggirkan. Banyak dari mereka tinggal di lingkungan yang tidak sehat dan tidak memiliki pendidikan yang cukup tentang kesehatan dan kebersihan. 

Ada Banyak Cerita! Dude Harlino dan Alyssa Soebandono Ungkap Proses Kelahiran Anak Perempuan Pertama

Lidya Kristiani S.Si, Ph.D selaku Dosen dari Fakultas Biomedicine Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L) menyatakan bahwa hal ini menyebabkan kurangnya kesadaran akan infeksi ini dan meningkatkan risiko terkena infeksi jamur kulit. Di antara komunitas ini, infeksi ini tidak dikenal dan diremehkan sehingga menyebabkan keterlambatan deteksi.

Melihat masalah yang ada, Lidya Kristiani S.Si, Ph.D  bersama dua mahasiswa Biomedicine i3L melakukan penelitian untuk mendeteksi  infeksi jamur terhadap anak-anak marjinal di 3 komunitas berbeda, guna mengedukasi deteksi jamur sejak dini.

7 Manfaat Luar Biasa Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Kulit

Mahasiswa Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L)

Photo :
  • Istimewa

“Pengumpulan data dilakukan untuk mengukur tingkat kesadaran peserta baik sebelum dan sesudah sosialisasi, sekaligus mengukur kualitas hidupnya,” ujar Lidya dalam keterangannya yang direrima VIVA, Jakarta, Minggu (30/10).

Ria Ricis Bahas Soal Tidur Bertiga Anak, Netizen: Nifas Masa Iya Mau Pacaran Mulu

Lidya menyatakan bahwa perbedaan jenis kelamin, usia dan tempat tinggal masyarakat secara signifikan memepngaruhi kesadaran awal seseorang tentang infeksi kulit jamur. Kelompok usia dewasa memiliki kesasdaran tertinggi, diikuti oleh usia remaja dan anak-anak. Tingkat kesadaran yang rendah ini menyebabkan anak lebih rentan terhadap infeksi jamur.

Melalui tes KOH dalam penelitian yang dilakukan, sebanyak 56 anak (55%) terdiagnosis positif infeksi jamur kulit. Pengobatan kemudian diberikan kepada tokoh masyarakat, berikut memberikan edukasi tentang cara menggunakan pengobatan tersebut dengan benar.

“Kami mengetahui bahwa tingkat infeksi tidak terdistribusi secara merata, sebaliknya masyarakat yang berdomisili di daerah tersebut dan yang memiliki usia dewasa turut berperan dalam mengedukasi  mengenai infeksi jamur pada anak-anak ini,” tuturnya.

Lanjut Lidya, kemungkinan penyebabnya adalah kondisi tempat tinggal mereka, jadi infeksi jamur ini tidak hanya disebabkan oleh kebersihan semata. ditemukan bahwa 95% responden mengalami infeksi kulit jamur", tambahnya. 

Selain analisis sampel terhadap 3 komunitas, melalui kuisoner apakah responden mengalami gatal-gatal, menariknya kuesioner menemukan pola yang berbeda,  lebih banyak orang yang terkena infeksi jamur kulit, daripada orang yang merasakan gatal-gatal pada kulit mereka, yang menunjukkan mereka memiliki kesadaran yang rendah tentang paparan infeksi jamur.

"Kesenjangan ini secara khusus ditunjukkan pada kelompok usia yang lebih muda, yang berarti kesadaran yang rendah mengenai infeksi jamur berkontribusi pada tingkat infeksi yang tinggi, kami juga menemukan bahwa infeksi jamur pada kulit ini sebenarnya menurunkan kualitas hidup responden secara keseluruhan," terang Lidya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya