5 Pahlawan Nasional Asal Sumatera Barat, Ada Wakil Presiden Pertama RI

Bung hatta
Sumber :
  • https://www.pojokreview.com/

VIVA Edukasi – Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November setiap tahunnya. Hal tersebut berkaitan dengan pertempuran yang terjadi di Surabaya pada 10 November 1945. Tetapi, peringatan hari pahlawan ini tentunya sebagai apresiasi bangsa untuk terus mengingat jasa-jasa pahlawan nasional.

Gubernur Mahyeldi: Jumlah Perantau Asal Minang Lebih Banyak dari Penduduk Sumbar

Sejumlah Pahlawan Nasional lahir di Sumatera Barat. Mereka berjuang untuk berjuang memperjuangkan kebebasan sesuai keahliannya masing-masing. Dalam perjalanan perjuangannya, sebagian dari mereka bahkan ada yang diasingkan atau dimasukkan ke dalam penjara.

Jam Gadang

Photo :
  • Twitter/@Kemenpar_RI
Gubernur Laporkan Informasi Semua Kejadian Bencana di Sumbar kepada Presiden

Lalu, siapa saja pahlawan nasional yang berasal dari Sumatera Barat? Simak Ulasan VIVA kali ini yang dirangkum dari berbagai sumber sebagai berikut.

1. Mohammad Hatta

Sosok Ini yang Membuat Adik KH Agus Salim Tertarik Masuk Katolik

Cawapres 02 Sandiaga Uno di museum rumah kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi

Photo :

Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 12 Agustus 1902. Bung Hatta merupakan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia. Ia merupakan Wakil Presiden RI pertama, bersama dengan Soekarno dan Ahmad Soebardjo, Bung Hatta merumuskan naskah proklamasi.

Ia mengusulkan isi paragraf kedua pada naskah tersebut. Bung Hatta wafat pada 14 Maret 1980 di Jakarta. Melalui Keppres No 81/TK/1986, Bung Hatta mendapat gelar Pahlawan Proklamator pada 23 Oktober 1966 bersama Bung Karno.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Bung Hatta pada 7 November 2012.

2. Abdul Muis

Abdul Muis

Photo :
  • Istimewa

Abdul Muis lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 3 Juli 1883. Abdul Muis adalah pejuang kemerdekaan sejak zaman Hindia Belanda. Pada zaman pergerakan tepatnya, ia aktif dan turut bergabung dalam Serikat Islam yang dimotori oleh HOS Cokroaminoto.

Bersama tokoh lainnya, Abdul Muis terus berjuang dan berjuang melalui jalur perundingan politik. Abdul Muis mendapat gelar Pahlawan Nasional dari Presiden Soekarno pada tanggal 30 Agustus 1959. Abdul Muis wafat pada tanggal 17 Juni 1959.

Google Doodle Ulang Tahun Rasuna Said

Photo :
  • Google

Rasuna Said lahir di Desa Panyinggahan, Maninjau, Agam, Sumatera Barat, pada 14 September 1910. Rasuna Said merupakan perempuan bangsawan Sumatera Barat yang memiliki nama lengkap Hajjah Rangkayo Rasuna Said.

Rasuna Said merupakan perjuangan kemerdekaan, terutama dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.  Ia merupakan orator ulung yang mengkritik pemerintah kolonial Belanda hingga dijuluki singa betina. Rasuna Said meninggal pada tanggal 2 November 1965 di Jakarta.

Usulan gelar Pahlawan Nasional Rasuna Said telah disahkan pada tanggal 13 Desember 1974 berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No 084/TK/Tahun 1974. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

 4. Tuanku Imam Bonjol

Tuanku Imam Bonjol

Photo :
  • Istimewa

Tuanku Imam Bonjol lahir di Bonjol, Luhak Agam, Pagaruyung, Sumatera Barat pada tanggal 1 Januari 1772. Tuanku Imam Bonjol merupakan pejuang kemerdekaan yang terkenal sebagai pemimpin kaum Padri di Bonjol.

Ia memimpim kaum Padri untuk melawan Belanda. Di bawah kepemimpinannya, kaum Padri kembali bersatu dengan kaum adat melawan Belanda. Puncaknya, Tuanku Imam Bonjol ditangkap Belanda dan dibuang ke Jawa Barat.

Kemudian dipindahkan ke Ambon dan akhirnya ke Minahasa. Tuanku Imam Bonjol wafat pada tanggal 8 November 1864 di tempat pengasingannya di Minahasa. Tuanku Imam Bonjol mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973 tanggal 6 November 1973.

5. Mohammad Yamin

Mohammad Yamin

Photo :
  • Tangkapan Layar: YouTube

Mohammad Yamin lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, 23 Agustus 1903. Mohammad Yamin memiliki peran penting dalam perjuangan melawan dan Mohammad Yamin merupakan penggagas dan perumus Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II pada tahun 1928.

Ia wafat pada 17 Oktober 1962 di Jakarta. Jenazahnya dimakamkan di Desa Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat. Gelar Pahlawan Nasional diberikan melalui Surat Keputusan Presiden RI 6 Novemebr 1973.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya