Ternyata Hal Ini yang Bisa Menyelamatkan Manusia dari Siksa Kubur

Siksa kubur.
Sumber :
  • http://informasi-fantastis.blogspot.co.id/

VIVA Edukasi – Rasulullah SAW membenarkan mengenai adanya siksa kubur yang dialami oleh umat manusia sebelum datangnya kiamat. Siksa kubur ini terjadi pada orang kafir dan munafik.

Alasan Ria Ricis Tulis Sepucuk Surat Tentang Perceraiannya dengan Teuku Ryan

Hal tersebut diterangkan dalam sebuah riwayat yang berasal dari Aisyah RA. Ia menceritakan bahwa seorang wanita Yahudi datang kepadanya lalu menceritakan tentang siksa kubur. Kemudian, wanita Yahudi itu berkata, "Semoga Allah melindungimu dari siksa kubur."

Siksa kubur didapat berdasarkan amalannya.

Photo :
  • U-Report
Tulis Sepucuk Surat, Ria Ricis Angkat Bicara Soal Perceraian dengan Teuku Ryan

Aisyah RA lalu menanyakan hal itu kepada Rasulullah SAW. Beliau menjawab, "Ya, siksa kubur itu adalah benar adanya. Orang-orang kafir dan munafik akan disiksa dalam kubur mereka dengan siksaan yang dapat didengar oleh binatang."

Aisyah RA kemudian bertutur, "Sejak saat itu, tidaklah saya melihat Rasulullah mengerjakan salat, melainkan beliau pasti berdoa memohon perlindungan kepada Allah dari siksa kubur." (HR Bukhari, Muslim, dan an-Nasa'i).

Fenomenal, 8 Fakta Menarik Buku Habis Gelap Terbitlah Terang

Dalam hadits lain turut disebutkan sejumlah amalan yang bisa menyelamatkan manusia dari siksa kubur. Salah satunya dengan membaca surah Al Mulk. Surah Al Mulk adalah surah ke-67 dalam urutan mushaf Al-Qur'an yang terdiri dari 30 ayat.

Dari Ibnu Mas'ud RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa yang membaca Tabaarakalladzii biyadihil mulku (surah Al Mulk) tiap malam, Allah SWT akan mencegahnya dari siksa kubur. Kami (para sahabat) di masa Rasulullah SAW menamakannya (surah) Al Maani'ah (yang mencegah dari azab kubur)." (HR an-Nasa'i dan dishahihkan oleh al Hakim dan adz Dzahaby)

Ada sebuah kisah yang dialami salah seorang sahabat yang membuktikan bahwa surah Al Mulk dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur.

Hal ini diriwayatkan Ibnu Abbas RA. Dia menceritakan bahwa seseorang dari sahabat Rasulullah mendirikan kemah di atas sebuah kuburan, dan dia tidak menyangka bahwa di tempat itu ada kuburannya. Ternyata itu adalah kuburan orang yang membaca surah Al Mulk hingga selesai ketika meninggalkannya.

Maka sahabat itu menemui beliau serasa berkata, "Wahai Rasulullah, aku mendirikan kemah di atas sebuah kuburan dan aku tidak menyangka bahwa di tempat itu ada kuburannya. Ternyata itu adalah kuburan orang yang membaca surah Al Mulk hingga selesai ketika meninggalnya."

Maka beliau bersabda, "Surah Al Mulk adalah pencegah dan penyelamat, yang menyelamatkan orang itu dari siksa kubur."

Menurut Imam at-Tirmidzi, hadits tersebut hasan gharib.

Ilustrasi surga.

Photo :
  • U-Report

Selain membaca surah Al Mulk, orang yang meninggal dunia dalam keadaan sakit perut disebut akan terhindar dari siksa kubur. Hal ini diterangkan dalam Sunan Ibnu Majah melalui hadits Abu Hurairah RA dan memarfukannya, "Barang siapa meninggal dunia karena sakit perut, maka dia meninggal sebagai syahid dan dia dilindungi dari siksa kubur, diberi makan an diberi keuntungan berupa rezeki dari surga."

Hadits serupa turut disebutkan dalam Sunan an-Nasa'i.

Beberapa kondisi menjelang kematian yang menyebabkan seseorang dilindungi dari siksa kubur antara lain mati syahid dan meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat.

Cara Paling Efektif agar Terhindar dari Siksa Kubur

Ilustrasi surga.

Photo :
  • U-Report

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan dalam Kitab Ar-Ruh li Ibnil Qayyim, seseorang dapat selamat dari siksa kubur dengan cara menghindari semua sebab yang mendatangkan siksa kubur.

Ia menjelaskan, cara paling efektif yang bisa dilakukan adalah dengan duduk sejenak sebelum tidur malam lalu menghisab dirinya, apa kerugian dan keuntungan pada hari itu.

Setelah itu, kata Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, perbarui tobat yang sebenar-benarnya antara diri sendiri dengan Allah SWT, lalu tidur dalam keadaan tobat dan berjanji untuk tidak mengulangi dosa yang diperbuatnya jika dia bangun pada keesokan harinya.

Ahli ushul fikih sekaligus ahli hadits ini menjelaskan, cara tersebut harus dilakukan setiap malam. Jika seseorang mati pada malam itu, maka dia mati dalam keadaan bertobat. Adapun, jika dia bangun, maka dia siap untuk bekerja dengan senang hati karena ajalnya belum tiba sehingga ia masih memiliki kesempatan untuk menghadap Allah SWT.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya