Apa Itu Bulan Syaban dan Apa Saja Keutamannya?

Ilustrasi amalan ibadah.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Edukasi – Sebelum memasuki bulan Ramadhan, yang tahun ini akan jatuh pada 23 April 2023, ada satu bulan yang juga memiliki banyak keistimewaan, yaitu bulan Syaban

5 Keutamaan Itikaf, Amalan Sunah di Pengujung Ramadan

Dalam kalender Hijriah, Bulan Syaban merupakan bulan kedelapan setelah Rajab dan sebelum Ramadhan.

Bulan Syaban diambil dari kata Sya’bun, yang artinya kelompok atau golongan. Syaban berasal dari syaabai qabailu, artinya kabilah-kabilan itu mulai berpencar untuk mengadakan serangan. Dijamakkan dalam bentuk sya'abin dan Sya’banat.

Keutamaan Membaca Al-Quran di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Ilustrasi ibadah.

Photo :
  • U-Report

Dinamakan Syaban karena pada bulan ini, masyarakat jahiliyah berpencar mencari air. Ada juga yang mengatakan, mereka berpencar menjadi beberapa kelompok untuk melakukan peperangan. 

5 Keutamaan Sholat Subuh, Memperoleh Berkah di Awal Hari

Syaikh Abdurrazaq as-Sa’di mengatakan bahwa nama Syaban diberi karena pada saat itu para kabilah Arab berpencar dan berpisah lantaran perang, setelah sebelumnya berdiam diri untuk tidak kemana-mana karena diharamkan berperang pada bulan Rajab. 

Sama halnya dengan bulan Rajab, Bulan Syaban ini mempunyai julukan al-Qa?ir yang artinya itu singkat atau pendek. Hal ini mungkin dikarenakan kebanyakan manusia menunggu-nunggu datangnya bulan Ramadhan yang datang setelah bulan Syaban. 

Mengutip buku Dalam Naungan Bulan Penuh Kemuliaan oleh Gus Arifin, ada beberpa keistimewaan yang dimiliki oleh bulan Syaban, sebagai berikut:

1. Penuh Pengampunan dari Allah SWT

Ilustrasi berdoa.

Photo :
  • U-Report

Mu'adz bin Jabal meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Pada malam Nisfu Syaban (pertengahan bulan Syaban) Allah akan mengumumkan kepada manusia, bahwa Dia akan mengampuni orang-orang yang mau beristighfar, kecuali kepada orang-orang yang menyekutukan-Nya, juga orang-orang yang suka mengadu domba (menciptakan api permusuhan) terhadap saudara muslim." (HR Thabrani & Ibnu Hibban)

2. Turunnya Shalawat

Allah menjadikan Syaban sebagai bulan yang mulia di antaranya dengan menurunkan ayat perintah untuk bershalawat pada bulan ini. Perintah tersebut tercantum dalam ayat berikut:

“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, Shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepada-Nya.” (Q.S Al Ahzab; 56)

Para ulama seperti Syaikh Abdul Qadir Jailani menganjurkan umat islam untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi di bulan Syaban. Shalawat adalah bentuk penghormatan kita kepada Nabi yang telah berjasa menyebarkan dan mengajarkan agama islam.

Di antara keutamaan bagi orang yang sering bershalawat adalah dikumpulkan bersama Nabi di yaummul akhir. Seperti dalam hadits berikut: “Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak bershalawat kepadaku.” (H.R Tirdmidzi)

3. Diserahkannya Buku Amal Perbuatan Manusia kepada Allah SWT

Usamah bin Zaid bertanya kepada Nabi SAW:

"Wahai Rasulullah SAW, saya lihat engkau lebih bersemangat (lebih rajin) berpuasa di bulan Syaban ini dibanding bulan-bulan lainnya, mengapa?" Rasul SAW menjawab, "Karena Syaban ini bulan agung, yang banyak dilupakan orang, padahal di bulan inilah amal perbuatan manusia akan dinaikkan (dilaporkan) ke hadirat Allah SWT. Karena itu, aku ingin (lebih senang) bila di saat amalan-amalan itu diangkat (dihadirkan kepada Allah), maka aku dalam keadaan puasa." (HR Nasa'i)

4. Bulan Kegemaran Rasul SAW untuk Puasa

Ilustrasi puasa.

Photo :
  • U-Report

Riwayat dari Aisyah r.a., ia berkata:

"Rasulullah SAW berpuasa hingga beliau mengatakan jangan berbuka dan berbuka hingga mengatakan jangan berpuasa (maksudnya selang-seling). Saya tidak melihat Rasulullah SAW berpuasa lengkap sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan. Dan saya tidak melihat yang banyak dipuasai Rasulullah SAW kecuali di bulan Syaban." (H Bukhari, Muslim, & Abu Dawud)

5. Rangkaian Bulan yang Dicintai Nabi SAW

Aisyah r.a. meriwayatkan:

"Di antara bulan-bulan yang sangat dicintai Rasulullah SAW dalam melakukan puasa adalah bulan Syaban, lalu menyambungkannya dengan bulan Ramadhan." (HR Ahmad)

6. Bulan Berlimpahnya Pahala di Kala Orang-Orang Lalai

Banyak orang yang melalaikan bulan Syaban karena letaknya yang terjepit di antara dua bulan yang memiliki keutamaan besar, yaitu bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Padahal beribadah di waktu banyak orang yang sedang lalai memiliki keutamaan yang besar. 

Sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits: “Beribadah di waktu haraj (banyak manusia lalai) pahalanya seperi berhijrah kepadaku” (H.R Muslim)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya