Dies Natalis ke-53 UIN Walisongo Disemarakkan dengan Pakai Baju Adat Nusantara 

Puncak Perayaan Dies Natalis ke-53 UIN Walisongo Pakai Baju Adat Nusantara 
Sumber :
  • UIN Walisongo

VIVA Edukasi – Perayaan Dies Natalis ke-53 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo disemarakkan dengan menggunakan pakaian adat nusantara. Seluruh hadirin menampilkan kreativitasnya dalam menggunakan busana adat.

Israel Tutup Masjid Ibrahimi di Kota Hebron karena Dipakai Umat Yahudi untuk Paskah

Tidak hanya itu, selaras dengan tema “Berdaya Membangun Karya” turut ditampilkan pula tarian kolosal nusantara yang dibawakan oleh Mahasiswi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UIN Walisongo. Lantunan Gending Gamelan Jawa juga megiringi acara Dies Natalis UIN Walisongo Semarang. Kegiatan ditutup dengan apresiasi kepada hadirin dengan busana adat terbaik.

Puncak Perayaan Dies Natalis ke-53 UIN Walisongo Gunakan Baju Adat Nusantara 

Photo :
  • UIN Walisongo
Pendaftaran Ujian Masuk UIN Dibuka Hari Ini

Sebelumnya serangkaian acara telah dilaksanakan untuk memeriahkan Dies Natalis sekaligus menampilkan berbagai persembahan karya UIN Walisongo.  

Puncak acara Dies Natalis adalah sidang senat terbuka yang dilaksanakan pada Kamis ( 6/4) di  Gedung Prof.Tgk. Ismail Ya’qub Auditorium 2 Kampus 3. Acara  diikuti oleh seluruh civitas akademika UIN Walisongo.

UIN Jakarta Masuk dalam Daftar Universitas Terbaik Dunia pada QS World University Ranking 2024

Dilansir dari keterangan UIN Walisongo, kegiatan ini diikuti oleh 800 hadirin yang mengikuti sidang senat terbuka, mulai dari civitas akademika UIN Walisongo dan tamu undangan. Turut hadir pula Rektor UIN Salatiga, Rektor UIN Saifudin Zuhri Purwokerto, Rektor UIN K.H. Abdurahman Wahid Pekalongan dan Rektor IAIN Kudus, Mitra UIN Walisongo, Pimpinan Organisasi Masyarakat dan Jurnalis.  Turut hadir pula perwakilan keluarga dari Rektor UIN Walisongo sebelumnya.  

Acara dibuka dengan penyampaian Laporan Rektor yang disampaiakan langsung oleh Prof.Dr. Imam Taufiq,M.Ag. 

“Tema Dies tahun ini adalah Berdaya Membangun Karya. Tema Berdaya Membangun Karya mensyaratkan  karya kita bersama dan dedikasi kita semua. Perayaan ini menggambarkan semangan untuk overview potensi untuk karya nyata yang lebih baik ” ungkap Imam dalam keterangannya yang diterima VIVA, Jakarta, Kamis (6/4).

“Sidang senat terbuka ini merupakan puncak acara, sebelumnya sudah dilakukan beberapa kegiatan mulai dari sisi akademik, olah raga sampai spiritual ziarah ke 53 Wali dan Auliya sebagai bentuk hikmat UIN Walisongo. Berdaya membangun Karya adalah rekognisi dan capaian kita bersama  dari mahasiswa, dosen, seluruh civitas akademika yang kita dedikasikan untuk Indonesia,” imbuhnya. 

Lanjut Imam, capaian UIN Walisongo dengan pengukuhan Guru Besar, pencapaian akreditasi Unggul di beberapa program studi, jurnal Psikohumaniora yang sudah terindeks scopus. Di bidang internasional beberapa kegiatan seperti Konferensi Ulama Perempuan Indonesia(KUPI) dan Halal 20.  

UIN Walisongo juga menjadi kampus yang informatif peringkat pertama PTKIN. Halal Center yang membantu UMKM di Jawa Tengah.

“Peminat UIN Walisongo juga mengalami kenaikan yang signifikan, jumlah calon mahasiswa yang mendaftarkan di UIN walisongo sebanyak 85.000 untuk 5.700 kuota. Tentunya ini kerja kita bersama”, pungkasnya. 

Puncak Perayaan Dies Natalis ke-53 UIN Walisongo Gunakan Baju Adat Nusantara 

Photo :
  • UIN Walisongo

Acara dilanjutkan dengan Pidato Akademik  disampaikan oleh Dr. Andi Fadlan,S.Si.,M.Sc. tentang “Tantangan dan Strategi Pengembangan Kreativitas di Perguruan Tinggi”. Harapannya agar UIN Walisongo bisa semakin kreatif dalam mengembangkan kampusnya.

Kampus diharapkan juga bisa meningkatkan mutu dan kualitasnya agar bisa lebih baik dan selalu berupaya untuk meningkatkan mutunya. Disampaikan pula Orasi ilmiah oleh Prof.Dr. Ahmad Zainul Hamdi,M.Ag. yang merupakan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI dengan judul “ Reinventing The Islamic Higher Educations: Penguatan Mutu dan Daya Saing PTKIN untuk Pendidikan Berkelanjutan”.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya