Tantangan AI di Bisnis Pariwisata Indonesia, Ratusan Mahasiswa Ikuti Pelatihan SDM

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Sumber :
  • Analytics Insight

VIVA Edukasi - Sebanyak 120 mahasiswa yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia, mengikuti ajang kompetisi HOSPITOUR 2023. Dalam ajang ini, para peserta akan terlibat dalam perlombaan yang mengasah skill atau kemampuan pada bidang pariwisata.

Semua Pihak Diminta Tunjukan Kedewasaan Politik dan Menerima dengan Lapang Dada Hasil Pemilu

Digelar di Universitas Pelita Harapan Tangerang, kompetisi yang menjadi agenda tahunan ini memiliki tujuan untuk memperkuat Sumber Daya Manusia atau SDM ditengah perkembangan teknologi digital yang semakin canggih.

Terlebih saat ini, Artificial Intelligence atau AI saat ini tengah berkembang pesat di beberapa negara. Bahkan, Indonesia pun tidak tertinggal untuk mencoba teknologi cerdas buatan tersebut.

Awal Mula Dosen Untan Diduga Joki Nilai Mahasiswa S2: Tak Pernah Kuliah Tapi Ada Nilainya

Ketua Panitia HOSPITOUR 2023, Wulanmeiaya mengatakan, kegiatan yang dilakukan selama tiga hari ini, melibatkan 35 universitas, baik dari kawasan Bandung, Lombok, Palembang, Jakarta, dan beberapa daerah lainnya.

"Hampir seluruh daerah terlibat kegiatan ini yang mana, kita adakan memang untuk meningkatkan dan memperkuat SDM, terutama para lulusan baru yang ada di bidang pariwisata, agar mampu bersaing dan berdampingan dengan perkembangan teknologi," katanya, Rabu 7 Juni 2023.

Viral Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswa Undip, Korban Curhat Malah Dicekoki Miras

Dalam kompetisi ini, terdapat kurang lebih 20 cabang yang akan dilombakan di bidang pariwisata, mulai dari kuliner, perhotelan, hingga promosi lokasi wisata.

Universitas

Photo :
  • 86851

Sementara itu, Faculty of Tourism, Amelda Pramezwary mengatakan, potensi bisnis pariwisata yang ada di Indonesia memiliki perkembangan yang sangat baik, sehingga diperlukan SDM yang mampu menjaga dan memperkuat bisnis pariwisata.

"Potensi (pariwisata) kita cukup banyak, makanya perlu diperlukan SDM yang pas untuk bisa menjaga potensi yang ada. Selain skill yang diasah, pola pikir pun juga kita bentuk agar mereka benar-benar bisa mengolah apa yang ada dengan baik," ujarnya.

Terkait dengan tantangan tekonologi AI, Amelda menyebutkan bila hal tersebut bukanlah suatu ancaman. Hal ini karena, pariwisata tidak bisa disentuh secara utuh dengan teknologi, terlebih pariwisata di Indonesia.

"Soal AI atau tekonologi yang berkembangbsaat ini, tentu bukan jadi ancaman untuk SDM yang ada, karena di Indonesia, sentuhan manusia untuk bisa melestarikan dan mengembangkan bisnis pariwisata masih sangat diperlukan. Hanya saja, teknologi yang ada itu, akan dioerlukan untuk mendampingi SDM pariwisata," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya