Ular Air Jenis Baru Ditemukan di Wilayah Sulawesi Ini

Ular Air Jenis Baru Ditemukan di Wilayah Sulawesi
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan jenis ular air baru yang dinamakan Hypsiscopus indonesiensis di Danau Towuti, Sulawesi Selatan. Penemuan ini melengkapi jumlah spesies ular di Sulawesi menjadi 60.

Produksi Bahan Baku Baterai EV dari Batu Bara, Bukit Asam Gandeng Produsen China

Ular ini memiliki warna abu-abu kecoklatan, ekor pipih lateral, dan jumlah baris sisik yang lebih banyak di bagian tengah tubuhnya. Jumlah sisik ventral di bagian bawah tubuh lebih banyak, sementara jumlah sisik ekor lebih sedikit.

Ular Air Jenis Baru Ditemukan di Wilayah Sulawesi

Photo :
  • Istimewa
Megawati Ajak Ilmuwan Rusia Teliti Gunung Api Bawah Laut di Indonesia

Hypsiscopus indonesiensis memiliki pola warna khas yang membedakannya dari spesies Hypsiscopus lainnya. Ular ini termasuk dalam kelompok ular air tawar dan sering disebut sebagai ular air ekor pipih.

Dilnasir dari keterangan tertulisnya, Menurut peneliti dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan di BRIN, Amir Hamidy, ular-ular dalam genus ini hidup di perairan tawar dan memakan ikan kecil, anak katak, atau kepiting.

Putusan MK Ikut Turunkan Jumlah Calon Tunggal pada Pilkada 2024, Menurut BRIN

Panjang tubuhnya relatif pendek, kurang dari 1 meter atau lebih dari 700 milimeter, dan hanya ditemukan di Danau Towuti. Tingkat endemisitas H. indonesiensis lebih tinggi daripada H. matannensis.

Amir menyatakan bahwa studi lebih lanjut mengenai populasi dan sebaran diperlukan untuk mengevaluasi status konservasi ular ini.

Dia menjelaskan, tiga dari empat jenis genus ini terdapat di Sulawesi dan dua di antaranya ular endemik, yaitu H. indonesiensis (endemik Danau Towuti) dan H. matanensis di Danau Matano dan beberapa wilayah Sulawesi lainnya.

Menurut Amir, jumlah ular endemik di Sulawesi saat ini hampir mencapai 60 persen. Bila dibandingkan dengan Kepulauan Sundaland, jumlah tersebut jauh lebih rendah. Tapi, tingkat endemisnya lebih tinggi.

“Sumatra memiliki 127 spesies ular, 16 persen di antaranya endemik, sedangkan Kalimantan memiliki 133 spesies (23 persen endemik), Jawa dan Bali 110 spesies (6,4 persen endemik),” jelasnya.

Amir kemudian menceritakan bahwa Den Bosch pada 1985 mencatat ada 55 jenis ular di Sulawesi. Namun, pada 2005, Ruud de Lang and Gernot Vogel—penulis buku The Snakes of Sulawesi: A Field Guide to the Land Snakes of Sulawesi—merevisi jumlah tersebut menjadi 52 spesies. Seiring waktu, tujuh spesies ular baru pun berhasil teridentifikasi di Sulawesi, sehingga jumlah spesies ular di sana menjadi 59 spesies. Temuan baru ini menggenapkan jumlah ular darat di Sulawesi menjadi 60 spesies.

Ular Air Jenis Baru Ditemukan di Wilayah Sulawesi

Photo :
  • Istimewa

“Ada cerita menarik dari temuan H. indonesiensis ini. Spesimen ular ini berasal dari enam spesimen yang dikoleksi pada 2003 dan satu spesimen pada 2019. Jika dilihat rentang waktunya cukup jauh sekitar 16 tahun. Mengapa proses identifikasinya tertunda? Karena jumlah spesimen masih terbatas,” kenang Amir.

Setelah 2019, sivitas LIPI saat itu membawa spesimen segar dari Danau Towuti dan sangat membantu proses identifikasi karakter diagnostik menjadi lebih valid. Temuan tersebut akhirnya dipublikasikan di jurnal Treubia Volume 50 Nomor 1 tahun 2023.

Sulawesi—sebuah pulau di Kepulauan Indo-Australia—terkenal dengan sejarah geologi yang unik dan hotspot keanekaragaman hayati bagi banyak spesies. Pulau ini memiliki beberapa danau purba yang terfragmentasi pada masa Pliosen, antara lain: Danau Matano, Danau Towuti, serta Danau Mahalona.

  Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu panen padi biosalin

Keren! Semarang Panen Perdana Padi Biosalin di Lahan Air Asin Bekas Rob

Pemerintah Kota Semarang bersama Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), melakukan panen perdana padi biosalin yang ditanam di lahan pesisir yang berair payau atau asin.

img_title
VIVA.co.id
28 Oktober 2024