Siswa Belajar Kini Tak Melulu Duduk di Bangku Kelas
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta, VIVA – Belajar kini tak harus melulu duduk di bangku kelas. Dengan imajinasi dan keping-keping LEGO, siswa bisa mengeksplorasi sains, teknologi, dan kreativitas, itu sebabnya bahkan LEGOLAND kembali menggelar School Challenge 2025, sebuah kompetisi sekolah berskala Asia yang digelar tahun ini.
Kompetisi yang digagas oleh LEGOLAND Malaysia Resort ini memasuki tahun keempat penyelenggaraan dan didukung oleh Kementerian Pendidikan Malaysia.
Dengan tema “Bangun Destinasi Impianmu”, tantangan tahun ini mengajak siswa-siswi dari usia 7 hingga 17 tahun untuk merancang lokasi liburan impian mereka menggunakan balok LEGO, mulai dari dunia bawah laut futuristik hingga negeri antariksa khayalan.
Meski identik dengan mainan, LEGO dalam konteks ini menjadi media pendidikan yang kuat. Peserta ditantang tak hanya membangun bentuk, tapi juga mengasah cerita, strategi, dan kemampuan teknik, serta berpikir "out of the box”, kompetensi yang penting dalam dunia modern.
"Menjadi bagian dari LEGOLAND School Challenge selama tiga tahun berturut-turut adalah salah satu bagian terbaik dari kehidupan sekolah saya. Itu mengajarkan saya betapa menyenangkannya belajar ketika kita bisa berpikir secara outside the box,” ujar Nathanael Yap, pemenang tiga kali dan alumni kompetisi Legoland School Challenge 2025.
Tahun ini, kompetisi hadir dengan dua elemen baru yang membuatnya semakin menantang.
Wakil Presiden LEGOLAND Malaysia Resort, Cs Lim, menyebut kompetisi ini bukan hanya tentang menang dan kalah.
“LEGOLAND School Challenge selalu lebih dari sekadar kompetisi, ini membantu mengembangkan keterampilan penting seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, dan inovasi pada pemimpin masa depan kita."
Selain jadi ajang inovasi, kompetisi ini juga menciptakan ruang pertukaran budaya antar pelajar dari berbagai negara Asia.
Dalam setiap tim, mereka belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan menyampaikan ide mereka dengan percaya diri.
Selain itu, kompetisi ini dibuka untuk tiga kelompok usia yakni:
Junior (7–9 tahun)
Sekolah Dasar (10–12 tahun)
Sekunder (13–17 tahun)
Satu tim terdiri dari 3–4 siswa dan satu guru pendamping. Pendaftaran dibuka hingga 30 Juni 2025 dan dapat dilakukan melalui situs resmi Legoland.
Kompetisi ini adalah peluang luar biasa untuk memperkenalkan siswa pada konsep belajar aktif dan STEAM (Sains, Teknologi, Engineering, Seni, dan Matematika). Di balik setiap keping LEGO, ada kesempatan untuk melatih logika, imajinasi, dan kolaborasi.