Spanyol Tetap Berkilau Meski Ditinggal 'Generasi Emas'

Pemain Spanyol merayakan gol di Piala Eropa 2016.
Sumber :
  • REUTERS/Eddie Keogh

VIVA.co.id – Kegagalan di Piala Dunia 2014 membuat kualitas Spanyol mulai dipertanyakan. Hilangnya satu per satu "generasi emas" dinilai membuat kekuatan La Furia Roja menurun.

Del Bosque Soroti Kegagalan Klub-klub Spanyol di Eropa

Nama Spanyol begitu ditakuti selama periode 2008 sampai 2012, dengan berhasil menyabet seluruh trofi juara yang tersedia mulai dari dua Piala Eropa plus satu gelar Piala Dunia.

Tetapi, kegagalan di Piala Konfederasi lalu diikuti hasil memalukan gagal lolos dari fase grup Piala Dunia Afrika Selatan membuat publik menilai masanya Spanyol sudah lewat.

Kebencian Eks Pelatih Timnas Spanyol pada Presiden Madrid

Satu per satu nama besar seperti Carles Puyol, Xabi Alonso, dan Xavi Hernandez kini sudah tak ada lagi. Begitu juga Iker Casillas yang sudah tergeser ke bangku cadangan.

Meski begitu, Spanyol membuktikan sekarang punya generasi baru yang tak kalah menjanjikan. Percampuran pemain muda dan pengalaman membuat permainan La Furia Roja kembali mengigit.

Del Bosque Tolak Gaji Rp142 M dari China

Tiket ke 16 besar Piala Eropa 2016 sudah berhasil mereka amankan, usai kalahkan Turki 3-0 semalam. Spanyol pun kini sudah kembali ke jalur yang tepat.

"Memang benar kami telah kehilangan beberapa pemain penting dari tim yang telah memulai proyek ini, beberapa pemain paling penting dalam sejarah Spanyol," ujar pelatih Spanyol, Vicente Del Bosque, seperti dilansir dari Marca.

"Kami sudah berada di trek yang tepat, walaupun kita belum memenangi apapun," lanjut pelatih yang membesut Spanyol sejak jadi juara Piala Dunia 2010 tersebut.

Kualitas yang dimiliki Spanyol memang terlihat begitu dominan atas para lawannya. Tim sekelas Republik Ceko dan Turki dibuat tak bisa melakukan apa-apa, hanya bertahan di dalam area pertahanannya.

Keputusan lawan yang memilih defensif ternyata malah membuat Del Bosque senang. Sang pelatih memang lebih suka memainkan bola-bola pendek di daerah lawan.

"Bagus saat sebuah tim bertahan di belakang. Kami selalu suka bermain di daerah lawan," ungkap Del Bosque.

"Idealnya, kami mencetak lebih cepat, tapi kami memiliki tim yang sangat sadar kapan waktu terbaik melakukannya. Sangat vital sebuah tim mengerti soal itu. Tapi kami tak khawatir kalau tidak dapat gol cepat. Sangat bagus bisa mencetak gol dan menyelesaikan skema. Tak bagus saat memiliki skema bagus tapi gagal," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya