El Clasico Masih Jadi Sandungan Bagi Mourinho

Jose Mourinho (kanan) & Pep Guardiola
Sumber :
  • Zimbio

VIVAnews - Real Madrid kembali gagal menaklukan Barcelona. Pada  laga El Clasico yang digelar di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu, 11 Desember  2011, Los Blancos, julukan Madrid, kalah dengan skor 3-1.

Barcelona Masih Mau Beli Striker Walau Sudah Ada MSN

Tidak hanya harus melepas status sebagai pemuncak klasemen sementara La Liga, hasil itu juga membuat Madrid memperpanjang rekor buruk pertemuan dengan Barcelona, terutama semenjak dilatih oleh Jose Mourinho.

The Special One, julukan Mourinho, yang datang pada musim lalu telah melakoni delapan duel El Clasico. Sayangnya, dari serangkaian partai sudah dilalui, dia baru sekali merengkuh kemenangan yakni di final Copa Del Rey musim kemarin, ketika itu Madrid keluar sebagai juara berkat gol tunggal Cristiano Ronaldo pada babak  perpanjangan waktu.

Real Madrid Dapat Kabar Gembira dari Ronaldo

Fakta yang cukup miris, mengingat tujuan awal presiden Madrid, Florentino Perez, mendatangkan Mourinho adalah agar pelatih berkebangsaan Portugal itu bisa memandu timnya memenangkan persaingan dengan Barcelona sekaligus menghentikan dominasi anak-anak asuh Pep Guardiola di kancah La Liga.

Malah, Mourinho yang musim sebelumnya sukses merengkuh treble winners bersama Inter Milan, dibuat tertunduk malu ketika melakukan debut di partai El Clasico. Bertandang ke Camp Nou pada 30 November 2010 silam, Madrid dibantai Barca dengan lima gol tanpa balas.

Jawaban Pogba Membuat Real Madrid Batal Merekrutnya

Mourinho baru bisa membawa Madrid meraih kemenangan pada pertemuan ketiga dengan Barcelona, yaitu di final Copa del Rey. Pada pertemuan kedua, kedua tim diketahui hanya bermain imbang 1-1.

Sayang, setelah kemenangan di final Copa del Rey itu Madrid tidak lagi mampu meraih hasil maksimal saat menghadapi Barcelona. Dari lima pertemuan berikutnya, termasuk pada laga dini hari tadi, mereka hanya bisa dua kali bermain seri dan sisanya kalah.

Bicara soal kualitas tim, tentu tidak ada yang perlu diragukan dari Madrid. Dengan materi pemain bintang seperti Cristiano Ronaldo, Xabi Alonso, Iker Casillas, Karim Benzema, Mesut Ozil dan lain-lain, mereka sangat layak dijagokan untuk bisa meredam keganasan Lionel Messi dan kawan-kawan.

Tapi, sepakbola bukan cuma bicara soal kualitas pemain. Mentalitas tim, kepiawaian pelatih dalam meracik strategi dan sejumlah faktor eksternal lainnya juga punya peran signifikan dalam menentukan hasil akhir pertandingan.

Sebelum laga dini hari tadi, Mourinho sangat percaya diri timnya bisa menaklukan Barcelona. Taktik khusus sudah dipersiapkan secara matang oleh mantan pembesut Chelsea itu, mental para pemain juga sedang dalam kondisi bagus berkat keberhasilan mencatatkan rekor kemenangan berturut-turut dalam 10 pertandingan terakhir dan partai itu nantinya akan dilangsungkan di kandang mereka sendiri.

"Anda tidak akan pernah tahu, dalam sepakbola selalu ada kejutan. Sekarang kami merasa lebih percaya diri dan kami tim yang lebih baik dibandingkan musim lalu," ujar Mourinho sehari sebelum pertandingan digelar.

Sayang, itu semua ternyata belum cukup bagi Madrid untuk bisa menjungkalkan Barcelona. Meskipun sempat unggul di menit awal berkat gol Benzema, Madrid tetap tidak sanggup menandingi kematangan permainan Barcelona sehingga akhirnya laga harus ditutup dengan skor 1-3 untuk kubu tamu.

Hasil itu sendiri membuktikan perkataan Pep Guardiola sebelum pertandingan. Menurutnya, Barcelona sangat siap untuk menghadapi pertandingan panas itu dan tidak akan terganggu dengan posisi mereka di klasemen sementara yang tertinggal tiga poin dari Madrid.

"Saya tidak berpikir posisi di klasemen akan mempengaruhi hasil pertandingan nanti. Itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan permainan tim," kata Guardiola.

Berbeda dengan Mourinho yang hingga kini masih bingung mencari jalan untuk bisa membungkam Barcelona, Guardiola lagi-lagi dengan mudah menemukan cara untuk mengalahkan musuh bebuyutan timnya. Pria yang mengawali karier kepelatihan di Tim Barcelona B itu malah seperti sudah membaca permainan yang akan diterapkan Madrid saat menghadapi tim besutannya sejak jauh-jauh hari.

"Yang terpenting adalah kemampuan membaca kekuatan lawan serta kekuatan dan kelemahan sendiri. Kami harus lebih peka terhadap permainan, strategi dan serangan balik mereka," ujar Guardiola.

"Madrid mungkin akan memilih terus menekan. Jika suatu tim pernah meraih hasil bagus dengan cara itu, maka saya pikir normal jika mereka kembali mencoba melakukan hal yang sama," pungkasnya.

Rekor Mourinho bersama Real Madrid di El Clasico:
11/12/11    Real Madrid 1 - 3 Barcelona
18/08/11    Barcelona 3 - 2 Real Madrid
15/08/11     Real Madrid 2 - 2 Barcelona
04/05/11    Barcelona 1 - 1 Real Madrid
28/04/11    Real Madrid 0 - 2 Barcelona
21/04/11    Barcelona 0 - 1E Real Madrid
17/04/11    Real Madrid 1 - 1 Barcelona
30/11/10    Barcelona 5 - 0 Real Madrid

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya