- yahoosport
VIVAnews - Superior. Itulah kata yang tepat menggambarkan penampilan Barcelona saat membantai Santos 4-0 di final Piala Dunia Antarklub 2011. Bagaimana tidak, Xavi dan kawan-kawan seperti 'menari-nari' di lapangan tanpa mendapat perlawanan berarti dari Neymar cs.
Bertanding di International Stadium Yokohama, Minggu 18 Desember 2011, Barca langsung menggempur pertahanan Santos sejak peluit dibunyikan. Dalam 45 menit pertama, Azulgrana sudah unggul 3-0. Lionel Messi, Xavi, dan Cesc Fabregas tanpa kesulitan sukses mencatatkan nama mereka di papan skor.
Di paruh kedua, Barca seperti 'kasihan' dengan Santos. Mereka tidak lagi memainkan tempo cepat dan ngotot seperti di babak pertama. Meski demikian, Azulgrana tetap tajam dan mampu menambah keunggulan mereka lewat gol kedua Messi pada menit 82.
Bisa dikatakan, Barca unggul segalanya atas Santos. Mengacu pada statistik, sepanjang 90 menit Barca sanggup mendominasi bola hingga 71 persen. Hanya tim spektakuler yang bisa melakukan ini kepada Santos.
Soal peluang, Barca juga lebih dahsyat. Mereka mengirimkan 14 ancaman, di mana 7 di antaranya mengarah tepat ke gawang kiper Rafael Cabral.
Santos sendiri tak bisa berkutik karena situasi ini. Hanya 3 kali Elano dan rekan-rekannya mengancam gawang Victor Valdes. Itu pun tak ada yang berbuah gol.
Awalnya, laga diprediksi bakal berjalan ketat. Sebab, Santos diperkuat oleh bakat-bakat terbaik Amerika Latin, macam Neymar dan Santos. Nyatanya, kedua bintang tersebut tak berkutik. Mereka tak mampu melewati adangan Carles Puyol dan kawan-kawan.
Bagi Barca, sukses ini semakin membuktikan bahwa mereka sedang berada di era kejayaannya. Dari 6 trofi yang diperebutkan musim ini, 5 di antaranya berhasil disabet Andres Iniesta dan kawan-kawan.
Tak hanya itu, jika kita menilik prestasi dalam 5 tahun terakhir, Barca adalah klub yang paling dominan di dunia. Total 16 trofi mampu mereka raih. Ini artinya, dalam semusim Dani Alves dan kawan-kawan rata-rata sanggup mendapatkan 3 trofi. Sungguh impresif.
Apa kunci kesuksesan Barca?
Banyak perbedaan pendapat soal kunci kehebatan Alexis Sanchez dan rekan-rekannya. Ada yang bilang karena faktor ketajaman Lionel Messi. Ada juga yang bilang karena kombinasi maut Xavi dan Iniesta di lini tengah. Ada juga yang bilang karena kegeniusan pelatih Pep Guardiola.
Jika dianalisis, 3 faktor di atas memang berpengaruh. Namun, menurut pelatih Bayer Leverkusen, Robin Dutt, kunci kehebatan Barca sebenarnya adalah faktor kebersamaan.
"Meski mereka memiliki banyak pemain bintang, karakteristik utama Barcelona adalah mereka tampil sebagai sebuah tim," puji Dutt.
Benar saja. Jika melihat Barca bermain, Gerard Pique dan kawan-kawan seperti satu kesatuan yang tak terpisahkan. Mereka menyerang bersama dan bertahan bersama. Pengertian antarpemain hampir sempurna.
Messi, misalnya, pemain Argentina itu seperti memiliki telepati dengan Xavi. Pada gol pertama ke gawang Santos, bisa dilihat bagaimana Xavi dengan ketenangan sempurna dapat memberikan bola terobosan yang kemudian dieksekusi oleh Messi. Padahal, posisi Xavi ketika itu cukup sulit.
Kunci kesuksesan Barca lainnya adalah fondasi tim. Victor Valdes, Carles Puyol, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Lionel Messi, telah bermain bersama-sama hampir 7 tahun. Mereka tahu dan mengerti ciri khas masing-masing di lapangan.
Trofi Piala Dunia Antarklub sendiri merupakan trofi kedua Barca di ajang ini. Gelar yang sama pernah mereka dapatkan 2 tahun lalu.
Tantangan berikutnya bagi Barca adalah mempertahankan gelar juara Liga Champions. Belum pernah ada sejarahnya sebuah klub Eropa mampu meraih gelar tersebut dua kali berturut-turut.
Mampukah Messi dan kawan-kawan melakukannya? Kita tunggu saja.
Barcelona Masih Mau Beli Striker Walau Sudah Ada MSN
Tapi, keputusan tersebut tergantung pada penilaian Luis Enrique.
