Musim Dingin yang 'Panas' di Liga Italia

Liga Italia, Serie A
Sumber :
  • google.com

VIVAnews - Jelang memasuki musim dingin, persaingan di sejumlah kompetisi elit Eropa malah semakin memanas. Persaingan memperebutkan gelar juara di empat kompetisi elit eropa, English Premier league, Serie A, La Liga dan Bundesliga memang semakin sengit jelang berakhirnya paruh pertama kompetisi pada akhir Desember ini.

Liverpool Tunjuk Direktur Sepakbola untuk Pertama Kali

Namun, jika berkaca dari papan klasemen empat kompetisi elit Eropa, patut disematkan jika kompetisi Serie A menjadi kompetisi terketat dibanding kompetisi elit Eropa lainnya jelang libur musim dingin.

Memasuki pekan ke-17, persaingan di kompetisi Serie A memang paling panas. Pasalnya posisi puncak klasemen masih diduduki oleh dua tim papan atas Italia, AC Milan dan Juventus yang sama-sama meraih 34 poin dari 16 laga yang dijalani. Namun, Il Rossonerro lebih baik dalam produktifitas gol sehingga berhak menduduki posisi teratas dan meraih gelar juara musim dingin (Campione d'Inverno).

Moyes Sukses Ajak 2 Bek MU Merapat ke Sunderland

AC Milan sebenarnya sempat tampil buruk di awal kompetisi musim ini. Tapi skuad Massimiliano Allegri ini mampu memperbaiki kinerjanya. Kekalahan 2-0 dari Juventus pada awal Oktober lalu menjadi titik balik bagi Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan untuk kembali menguasai singgasana Serie A. Alhasil, Milan berhasil meraih sembilan kemenangan dan dua hasil seri usai di sebelas laga terakhir.

Kesuksesan Milan ini juga tidak terlepas dari kelalaian Juventus. Sempat memuncaki klasemen sejak awal kompetisi, skuad asuhan Antonio Conte tergelincir dengan tiga hasil imbang di lima laga terakhir. Tampuk klasemen pun harus rela direbut oleh juara bertahan, Milan. Namun kredit khusus layak diberikan kepada Juventus yang belum terkalahkan di musim ini.

Meski demikian, persaingan memperebutkan gelar Serie A musim ini, bukan berarti hanya milik Milan dan Juventus saja. Pasalnya, dua tim kuda hitam, Udinese dan Lazio terus membayangi di posisi ketiga dan empat klasemen. Apalagi selisih poin dari kedua tim tersebut tidak lebih dari empat poin. 

Ditambah meningkatnya grafik permainan Inter yang mampu merangsek hingga posisi lima klasemen jelang dimulainya libur musim dingin, membuat persaingan kompetisi Serie A diyakini bertambah ketat. Jika dari lima klub tersebut tergelincir sekali saja, maka harus bersiap menanggung resiko terlempar dari perburuan gelar.

Panasnya persaingan jelang musim dingin juga terjadi di kompetisi Bundesliga. Bayern Munich yang berambisi merebut gelar Bundesliga musim ini tampil dominan dan mempu memuncaki klasemen Bundesliga sebelum liburan Natal dimulai.

Klub berjuluk FC Hollywood ini mampu bertahan di singgasana Bundesliga dengan raihan 37 poin dari 17 laga yang telah dijalani. Namun, usaha Munich dipastikan dapat perlawanan sengit dari juara bertahan, Borussia Dortmund dan Schalke 04 yang hanya tertinggal 3 poin dari Munich. Dengan selisih poin yang tipis, pergeseran posisi di papan atas klasemen Bundesliga terbuka peluang lebar.


Liga Inggris dan Spanyol Masih Didominasi 2 Tim


Sementara itu, untuk pertarungan di kompetisi Premier league jelang musim dingin, masih didominasi oleh duo Manchester (Manchester City dan Manchester United). Kemapanan MU yang berstatus juara bertahan serta dana melimpah ManCity masih sulit diimbangi oleh tim Premier League lainnya.

Untuk musim ini, MU cukup mendapat perlawanan sengit dari tetangganya Manchester City yang tampil impresif sepanjang paruh pertama. Saat ini, ManCity masih bercokol di puncak klasemen Premier League dengan raihan 44 poin, unggul dua poin dari Setan Merah yang terus membayangi di posisi kedua. Disusul dengan Tottenham Hotspur, Chelsea dan Arsenal di posisi bawahnya. 

Hal yang tidak jauh berbeda juga terjadi di La Liga Spanyol. Dominasi dua raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona belum dapat dipatahkan oleh tim-tim negeri Matador lainnya. Bahkan perbedaan kasta terlihat mencolok di kompetisi tertinggi di negeri Matador ini.

Kedua tim secara bergantian mempermalukan sejumlah lawan-lawannya di La Liga. Los Blancos tercatat memetik 8 kemenangan besar di musim ini. Di antaranya dengan menekuk Rayo vallecano 6-2, mencukur Osasuna 7-1 dan membenamkan Sevilla 6-2. Barca tidak mau kalah. Delapan kemenangan besar pun berhasil dipetik oleh skuad asuhan Pep Guardiola di musim ini. Diantaranya dengan menekuk Osasuna 8-0, mengalahkan Atletico Madrid 5-0 dan menaklukan Levante 5-0.

Hasilnya dapat ditebak, memasuki pekan ke-17, Real Madrid sukses menduduki puncak klasemen dengan raihan 40 poin disusul juara bertahan, Barcelona di posisi kedua dengan raihan 37 poin. Sementara Valencia yang berada di posisi ketiga tertinggal tujuh poin dari El Real. Levante yang sempat tampil memikat di awal kompetisi, malah terpuruk di posisi keempat dengan raihan 29 poin.

Patut dilihat kelanjutan dari perjuangan tim-tim raksasa tersebut hingga akhir kompetisi. Pasalnya, memuncaki klasemen di musim dingin bukan berarti gelar liga sudah berada di genggaman. Jika di paruh kedua tidak dapat menampilkan permainan terbaik, maka pencapaian tim di paruh pertama dipastikan akan berakhir sia-sia.

Seperti yang diucapkan Manajer Manchester City yang mensikapi kesuksesan skuadnya meraih tampuk klasemen jelang liburan Nata. "Yang terpenting adalah apa yang mampu kami capai akhir musim nanti, bukan sekarang (musim dingin)," ujarnya.

Guardiola Diragukan, Xavi Turun Tangan
Pelatih Hoffenheim Julian Nagelsmann

Tekad 'Mourinho Mini' Depak Bayern Munich dari Puncak

Kesuksesan di usia muda, membuatnya dibandingkan dengan Mourinho.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016