Geliat Transfer Juventus Kembalikan Scudetto

Antonio Conte (jas hitam) merayakan gol pemain Juventus
Sumber :
  • REUTERS/Giampiero Sposito

VIVAnews - Juventus menunjukkan keseriusan tingkat tinggi untuk merebut Scudetto Serie A musim ini. Scudetto menjadi salah satu cara agar nama besar jawara Italia 27 kali ini kembali harum.

Diincar 2 Raksasa Italia, Isco Dibanderol Madrid Rp733 M

Juventus sepertinya memang melakukan segala cara untuk ke luar dari kenyataan pahit skandal Calciopoli yang membuat dua scudetto terakhir mereka pada 2005 dan 2006 diserahkan ke tim lain. Mereka mulai meraih citra positif dengan menjadi tim pertama Italia yang memiliki stadion dengan meresmikan Juventus Stadium pada 11 September 2011 lalu.

Kini, Tim Zebra coba memanfaatkan peluang meraih kembali scudetto. Mumpung kesempatan itu membesar sejak awal musim ini ketika Andrea Pirlo cs selalu memimpin klasemen Serie A.

Juventus Tak Menikmati Untung Besar dari Penjualan Pogba

Sadar kekuatannya belum paripurna, I Bianconeri pun menggeliat di bursa transfer pemain musim dingin, Januari 2012. Marco Borriello diyakini bukan pemain terakhir yang akan berlabuh di Juventus Stadium.

La Vecchia Signora menggeliat di bursa transfer bukan tanpa alasan. Tak lain karena kenyataan pahit yang diterima Juventus setelah menutup 2011 dengan berada di bawah AC Milan di klasemen sementara Serie A, meski sama-sama mengoleksi 34 poin. Padahal, Juve telah memimpin Serie A sejak awal musim.

Solusinya: manajemen Juventus menetapkan bursa transfer musim dingin sebagai pertaruhan. Kubu Bianconeri tak peduli telah menghabiskan 76 juta poundsterling atau Rp1 triliun lebih di bursa musim panas lalu. Saat itu, Juve bersama Paris Saint Germain (PSG) menjadi klub terboros kedua setelah Manchester City yang menghabiskan 81,5 juta pounds.

Borriello menjadi pemain belanjaan pertama yang diboyong Juventus pada bursa transfer musim dingin ini. Striker Italia itu sukses dipinjam dari AS Roma, dan Juventus memiliki opsi untuk mempermanenkan Borriello dengan transfer Rp113 miliar.

Langkah mendatangkan Borriello menjadi bukti nyata Juventus untuk membenahi tim. Pasalnya, anak asuh Antonio Conte tersebut sedikit mengalami masalah di lini depan. Duet striker Mirko Vucinic dan Alessandro Matri sering mengalami kebuntuan. Produktivitas Juventus yang 'hanya' mencetak 27 gol juga masih di bawah AC Milan dan Napoli.

Geliat Juventus di bursa transfer paruh musim tidak berhenti di Borriello. Masih ada beberapa pemain yang berusaha digaet La Vecchia Signora untuk memperkuat lini tengah dan belakang. Yang hampir pasti bergabung adalah bek Sevilla, Martin Caceres.

Bek yang pernah dipinjam Juventus pada musim 2009-10 itu menjadi pilihan utama Si Nyonya Tua untuk memperkuat lini belakang. Pemain Uruguay ini juga piawai sebagai full-back sehingga bisa ikut menyerang.

Ya, meski terus berburu striker tajam, Juventus tak melupakan pertahanan. Satu bek lagi yang mulai mendekat ke Juventus Stadium yakni Alex yang telah dipersilakan hengkang oleh Chelsea.

Peluang mendapatkan bek asal Brasil ini cukup besar. Pasalnya, Chelsea juga menginginkan winger Milos Krasic. Untuk kasus ini, kedua klub berpeluang melakukan barter pemain.

Selain Caceres, Juventus juga mengincar pemain tim nasional Uruguay lainnya, Gaston Ramirez. Gelandang serang Bologna itu bisa menjadi pelapis yang sepadan bagi Simone Pepe yang musim ini lebih sering bermain di tengah daripada sayap.

Dibanding AC Milan, Juventus memang jauh lebih aktif dalam bursa transfer. Praktis hanya Carlos Tevez yang saat ini sedang ramai dibicarakan menjadi incaran I Rossoneri. Namun, negosiasi dengan Manchester City dipastikan sulit tercapai karena Milan hanya ingin mendapatkan striker timnas Argentina itu dengan status pinjaman. Sedangkan The Citizens ingin menjualnya.

Selain Tevez, Milan juga dihubungkan dengan gelandang Fiorentina, Riccardo Montolivo dan striker Chelsea, Fernando Torres. Semuanya, ingin didapatkan I Diavolo Rosso dengan status pinjaman.

Conte Vs Allegri

Mengemas poin sama dan beriringan di puncak klasemen Serie A membakar kembali api rivalitas Juventus dan AC Milan. Tactician yang kini menukangi dua tim legendaris Italia ini, Antonio Conte dan Massimiliano Allegri pun mulai melakukan psywar dengan melontarkan pernyataan-pernyataan yang memerahkan kuping.

Allegri dengan percaya diri menegaskan Milan akan mempertahankan Scudetto. Ia juga menyebut Juventus hanya akan mengakhiri musim di posisi 2.

"Juventus berlaga dengan sangat baik. Mereka adalah satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Italia. Tapi, kami yakin dengan kekuatan kami dan siap memenangkan kembali gelar Serie A," ujar Allegri.

"Conte? Saya pikir sayalah pemenangnya. Saya berharap dia dapat melakukan tugasnya dengan baik, tapi Conte hanya akan menyelesaikan musim ini di posisi 2."

Mendengar komentar Allegri, Conte kemudian meresponnya. Mantan kapten Juventus tersebut menyarankan agar I Rossoneri meningkatkan permainannya. Pasalnya, bukan hanya Juventus yang mengincar Scudetto.

"Hanya Allegri yang berpikir demikian. Padahal, bukan hanya Juventus yang ingin membalikkan prediksi tentang Milan. Harusnya mereka berbuat sesuatu yang lebih, ada Inter Milan, Napoli dan Udinese yang juga mengintai Scudetto," tegas Conte.

Ya, status juara bertahan memang membuat Milan menjadi sasaran tembak para rivalnya. Dan Juventus menjadi sniper terdekat yang harus diantisipasi.

Geliat Juventus dan rivalitasnya dengan Milan tampaknya akan berlanjut sampai akhir musim. Rivalitas inilah yang akan membuat Serie A semakin menarik. (sj)

Setelah Higuain, Napoli Kehilangan Bintang Lagi?
Gelandang Manchester United, Paul Pogba

Sudah Jadi Pemain MU, Pogba Masih Dibelikan Rumah Juventus

Juve masih bertanggung jawab atas kebutuhan Pogba.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016