El Clasico Masih Milik Barcelona

Barcelona vs Real Madrid
Sumber :
  • REUTERS/Gustau Nacarino

VIVAbola - Dua Raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona, seakan meniti takdir sebagai rival abadi di berbagai kompetisi lokal maupun Eropa. Tak ayal, pertarungan keduanya yang bertajuk El Clasico selalu dinantikan, tak hanya aksi para bintang, hasil akhir pertandingan, juga berbagai insiden yang terjadi di lapangan hijau, yang sejatinya melekat sebagai tradisi.

Di pentas domestik, El Real boleh dibilang jauh lebih unggul dari Barcelona. Sejak didirikan pada 6 Maret 1902, atau 109 tahun silam, klub kebanggaan Ibukota Spanyol itu tercatat sudah mengantongi 31 trofi La Liga. Sedangkan El Barca, yang berdiri tiga tahun lebih dulu, hingga kini sudah mengoleksi 21 trofi La Liga, terakhir di pengujung musim 2010-11.

Jika melihat torehan di ajang bergengsi lain di Negeri Matador, yakni Copa del Rey atau disebut juga Piala Raja, Barcelona mengungguli Madrid dengan 25 trofi. Di akhir musim 2010-11, tepatnya 21 April 2011, Madrid melengkapi koleksi trofi Copa del Rey ke-18 usai menaklukkan Barca 1-0 di partai final yang digelar di Mestalla.

Namun, gol tandukan Cristiano Ronaldo di babak perpanjangan waktu itu tampaknya belum mampu menghapus dominasi Barca, terlebih sepanjang setahun belakangan. Persaingan Barca versus Madrid sesungguhnya kian memanas di awal musim lalu, tepatnya sejak kedatangan entrenador Jose Mourinho di Santiago Bernabeu—markas El Real. Pasalnya, pelatih yang meninggalkan Inter Milan dengan mewarisi gelar treble itu tidak lain adalah mantan asisten pelatih Barca, ketika Pep Guardiola masih menempati pos gelandang pertahanan Blaugrana.

Mourinho vs Guardiola

Ketika hampir dua dekade berlalu, Mourinho dan Guardiola ‘bereuni’ dengan jabatan prestise masing-masing. Sebagai dua entrenador klub papan atas Spanyol, sah saja jika kiprah Mou dan Pep kerap dibanding-bandingkan. Terutama kesuksesan mereka menggiring skuad besutannya menjadi juara.

Ya, trofi memang menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah tim. Kendati lebih senior, Mou tampaknya harus mengakui kehebatan Pep menukangi Barcelona. Tentunya belum hilang dari ingatan, saat Pep menorehkan debut manis dengan mempersembahkan enam trofi bergengsi bagi armada Blaugrana, sepanjang 2009. Sebagai pelatih, pria berkebangsaan Spanyol itu sudah mengoleksi 15 trofi bersama Barcelona, terakhir gelar juara Piala Dunia Antarklub 2011.

Sementara itu, Mou baru mengantarkan El Real merengkuh mahkota juara Copa del Rey musim 2010-11. Wajar saja jika predikat pelatih terbaik dunia, yang disandang The Special One pada 2010, sukses direbut Pep. Tepat pada 9 Januari 2012, Pep dinobatkan sebagai pelatih terbaik dunia 2011, seiring dengan penyerahan penghargaan pemain terbaik dunia yang kembali direngkuh anak didiknya, Lionel Messi, dalam tiga tahun berturut-turut.

Sepanjang sembilan El Clasico terakhir di kancah La Liga, Copa del Rey dan Liga Champions Eropa, racikan strategi Mou belum juga meruntuhkan dominasi Barcelona. Keunggulan 1-0 Madrid di final Copa del Rey musim lalu menjadi satu-satunya kemenangan Los Blancos, dimana Barca sukses menyabet lima kemenangan, dan tiga hasil lainnya berakhir imbang.

Teranyar pada tengah pekan lalu, El Real kembali dipermalukan di hadapan ribuan Madridista yang memadati Santiago Bernabeu. Barcelona sukses membawa pulang kemenangan 2-1 di laga leg pertama perempat final Copa del Rey itu. Madrid unggul lebih dulu melalui gol Ronaldo di menit 11, namun Barca membalikkan keadaan berkat gol Carles Puyol dan Eric Abidal di babak kedua. Nasib El Real sebagai juara bertahan praktis terancam ketika harus melakoni leg penentuan di markas Barca, Camp Nou.

Pepe vs Messi

Sepanjang sepekan terakhir, nama bek tengah Real Madrid, Pepe ramai diperbincangkan lantaran ulahnya saat El Clasico tengah pekan lalu. Pemain internasional Portugal itu tertangkap kamera menginjak tangan kiri bomber Barcelona, Lionel Messi, yang kala itu dalam posisi jatuh terduduk. Beruntung, wasit yang memimpin pertandingan tidak melihatnya dan Pepe bebas dari hukuman.

Bahkan, Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) memutuskan untuk tidak memberi Pepe sanksi. Meski terihat jelas dalam tayangan ulang, RFEF tetap menganggap tuduhan itu tidak cukup bukti. Terlebih, wasit maupun pengawas pertandingan tidak ada yang melaporkan tindakan bek kelahiran 28 tahun silam itu. Namun, nama Pepe sudah terlanjur masuk daftar hitam para pendukung setia Barcelona.

Kedatangan Pepe pun begitu dinantikan publik Camp Nou, dalam laga penentuan perempat final Copa del Rey, Kamis 26 Januari 2012. Insiden tersebut tentunya memutar kembali memori suram pada 2002 lalu, ketika perilaku tidak menyenangkan pendukung Barca menyambut kehadiran Luis Figo. Kala itu, legenda hidup Portugal yang berstatus mantan punggawa Barca datang berseragam El Real, kemudian dihujani lemparan berbagai benda termasuk kepala babi.

Guardiola enggan peristiwa itu kembali terulang dan menimpa Pepe. Jelang laga, pelatih 41 tahun itu mengingatkan seluruh punggawa dan pendukung fanatik Barca untuk melupakan insiden Pepe versus Messi, pada tengah pekan lalu. Ia hanya menginginkan hasil positif diraih Blaugrana, demi menyingkirkan Madrid dari ajang ini.

“Mari biarkan Pepe dengan kedamaian. Jika pelatihnya memainkan dia, kami akan melupakan apa yang sudah terjadi. Penyesalan kami atas apa yang terjadi dengan Figo. Terulangnya insiden itu akan lebih buruk daripada tersingkir dari kompetisi. Tak seorang pun harus berpikir bahwa kami sudah lolos,” ujar Guardiola seperti dikutip dari Sport360, Rabu 25 Januari 2012.

Bebas dari jerat hukuman, tentu tak ada yang bisa melarang Pepe merumput di Camp Nou terkecuali sang pelatih. Mou sendiri sudah menegaskan sebelum laga, ia akan membawa serta Pepe dan siap menurunkannya. Diketahui bahwa Pepe merupakan salah satu bek andalan Los Blancos.

“Jika Pepe dalam kondisi fit, maka dia akan dimainkan. Ada beberapa pemain yang kondisinya juga meragukan seperti Granero dan Lass Diara. Tapi besok kami akan berlatih bersama dan saya akan memutuskan apakah mereka bisa bermain atau tidak,” ungkap Mou.
Mou Siap Hengkang?

Sulitnya mematahkan dominasi Barcelona, lantas menyeret kelanjutan masa depan Mourinho di Santiago Bernabeu. Beberapa media Spanyol tampaknya mulai tidak menyukai sosok The Special One yang akrab dengan kontroversial. Mereka memuat berita yang mengisyaratkanpelatih asal Posrtugal itu akan meninggalkan Madrid pada akhir musim ini. Perpecahan di ruang ganti El Real juga menjadi perbincangan hangat.

"Mourinho telah memberitahu orang-orang yang dekat dengan dirinya bahwa ia akan pergi sebelum 30 Juni," kata harian olahraga yang berbasis di Madrid, AS. Pada halaman yang sama, terdapat foto Mourinho dengan baju berwarna hitam. "Tuan yang sangat dibutuhkan kini menjadi Tuan yang misterius."

Sedangkan harian yang berbasis di Barcelona, Mundo Deportivo justru menyebut kabar tentang rencana hijrah Mourinho ini bukan kali pertama. Ini hanya menjadi taktik Mou untuk meyakinkan manajemen Madrid agar membeli pemain baru. "Mourinho menggunakan taktik yang sama seperti musim lalu. Saat itu, ia coba meyakinkan manajemen untuk membeli striker baru," tulis harian tersebut.

Menurut AS lagi, Mourinho telah bertemu Presiden El Real, Florentino Perez dan Kepala Manajer, Jose Angel Sanchez seusai Madrid menang telak atas Athletic Bilbao 4-1, Minggu 22 Januari 2012. "Pria Portugal itu bilang bahwa ia akan hijrah pada akhir musim ini, apapun yang terjadi," ungkap AS.

Menurut AS, Mourinho marah dengan cemoohan suporter Madrid meski menang atas Bilbao. Mou juga disebut-sebut bertikai dengan para pemainnya, serta berang atas perlakuan media Spanyol. Koran ini juga menerjemahkan rencana kepergian Mou dari cara berpakaiannya. The Special One sering memakai baju berlabel Porsche, sponsor pribadinya. Padahal, itu merupakan kompetitor sponsor Madrid, Audi.

Bahkan, dua nama pelatih disebut-sebut menjadi kandidat suksesor Mourinho. Nama manajer Arsenal Arsene Wenger kembali mencuat, setelah sebelumnya pelatih tim nasional Jerman, Joachim Loew. Dua pelatih tenar ini akan menjadi opsi manajemen El Real untuk menggantikan Mourinho pada akhir musim ini. Munculnya nama Wenger sebenarnya bukan hal yang mengejutkan. Pelatih berjuluk The Professor ini pernah juga diminati Madrid pada 2009. Namun, pelatih asal Prancis ini lebih memilih bertahan di Emirates Stadium.

Mourinho pun tak menutup mata dan telinga dengan kondisi ini. Bahkan, pelatih 48 tahun ini tak berani menjamin jika musim depan ia akan tetap menjadi entrenador Madrid. "Saya tidak tahu apakah saya akan tetap di Real Madrid musim ini," kata Mourinho seperti dilansir Daily Mail.

Gelar Madrid Melayang

Dominasi Barcelona pun berlanjut di laga leg kedua perempat final Copa del Rey, Kamis 26 Januari 2012. Menjamu Real Madrid di Camp Nou, Messi cs berbekal kemenangan 2-1 di pertemuan sebelumnya di Santiago Bernabeu. Kini, El Real mampu menahan imbang 2-2 Barcelona di hadapan ribuan publik Catalunya.

Laga berlangsung begitu sengit sejak peluit kickoff dibunyikan wasit pemimpin pertandingan, Fernando Teixeira Vitienes. Barca lebih dulu memecah kebuntuan di pengujung babak pertama, melalui gol Pedro dan Dani Alves dalam tempo lima menit. Madrid kemudian tampil agresif di paruh kedua demi mengejar ketinggalan.

Alhasil, tim besutan Jose Mourinho itu mampu menyamakan kedudukan hanya dalam tempo empat menit. Gol pembuka dicetak Cristiano Ronaldo di menit 68, usai menerobos dari sayap kanan dan lolos dari kawalan bek tangguh Barca, Carles Puyol. Karim Benzema, yang baru masuk di menit 61 menggantikan Gonzalo Higuain, membukukan gol kedua Madrid di menit 72.

Sesaat sebelum laga usai, wasit mengganjar kartu kuning kedua untuk Sergio Ramos, sehingga Madrid harus menuntaskan pertandingan dengan 10 pemain. Namun, keadaan tak berubah hingga peluit panjang dibunyikan. Hasil imbang 2-2 cukup mengantarkan Barcelona ke semifinal dengan agregat kemenangan 4-3. Sementara El Real dipastikan gagal mempertahankan gelar juara yang diraih musim lalu.

Di partai semifinal nanti, Barcelona akan menghadapi pemenang laga leg kedua perempat final antara Valencia dan Levante, yang baru digelar Jumat 27 Januari 2012. Pada leg pertama pekan lalu, Valencia mengantongi kemenangan meyakinkan 4-1 di markasnya, Stadion Mestalla.

Terkait insiden pada duel El Clasico pekan lalu, antara Lionel Messi dengan Pepe, nyaris terulang di Camp Nou. Jika Pepe berulah dengan menginjak tangan Messi pada laga sebelumnya, kini Messi seakan menuntaskan dendam dengan menekel Pepe dari belakang. Kala itu, Pepe terbebas dari jeratan hukuman namun kali ini, Messi harus menerima kartu kuning.

Dengan demikian, Madrid belum mampu meruntuhkan ketangguhan Barcelona, setidaknya dalam 10 duel El Clasico terakhir. El Real tercatat mengantongi hanya satu kemenangan, dimana Barca unggul dengan lima kemenangan, serta empat laga lainnya berakhir imbang. (sj)

Berikut head to head 10 El Clasico terakhir:

Barcelona 2-2 Madrid; perempat final Copa del Rey [26/01/2012]
Madrid 1-2 Barcelona; perempat final Copa del Rey [19/01/2012]
Madrid 1-3 Barcelona; La Liga [11/12/11]
Barcelona 3-2 Madrid; Super Spanyol [18/08/11]
Madrid 2-2 Barcelona; Super Spanyol [15/08/11]
Barcelona 1-1 Madrid; semifinal Liga Champions [04/05/11]
Madrid 0-2 Barcelona; semifinal Liga Champions [28/04/11]
Madrid 1-1 Barcelona; La Liga [17/04/11]
Madrid 1-0 Barcelona; final Copa del Rey [21/04/11]
Barcelona 5-0 Madrid; La Liga [30/11/10]

Real Madrid Dapat Kabar Gembira dari Ronaldo
Striker Barcelona, Lionel Messi

Barcelona Masih Mau Beli Striker Walau Sudah Ada MSN

Tapi, keputusan tersebut tergantung pada penilaian Luis Enrique.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016