Sidang CAS, Persipura di Atas Angin

Demo Pendukung Persipura Jayapura
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAbola - Perjuangan Persipura Jayapura dalam mencari keadilan terkait keikutsertaan mereka pada babak play off Liga Champions Asia (LCA) 2012 mulai menemui titik terang. Melalui keputusan sela yang dikeluarkan Rabu lalu, pengadilan Arbitrase Olahraga Dunia (CAS) mengabulkan mempersilahkan tim berjuluk Mutiara Hitam mengikuti play off melawan tim asal Australia, Adelaide United.

Yang terbaru, formulir pendaftaran sudah diserahkan dan ditandatangani PSSI, Senin, 6 Februari 2012. Selanjutnya, formulir ini akan segera dikirim kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) agar Persipura bisa tampil pada play off LCA 2012.

"Sekjen telah menandatangani hard copy formulir pendaftaran Persipura. Semoga tidak ada lagi masalah," kata La Siya dengan sumringah di kantor PSSI, Kompleks GBK, Senayan, Jakarta, Senin 6 Februari 2012.

Dramatis, 10 Pemain Persipura Tekuk Tuan Rumah BSU

"Hari ini saya hanya menyampaikan formulir-formulir pendaftaran dan diserahkan ke AFC. Sekarang kami ingin proses ini segara dikirimkan ke AFC karena batas waktunya hari ini," lanjutnya.

Jalan Berliku Mutiara Hitam
Sebagai juara Liga Super Indonesia (ISL) 2010-11, Persipura seharusnya berhak mewakili Indonesia di pentas LCA. Namun kesempatan ini sempat dinyatakan sirna setelah musim ini tim Mutiara Hitam memilih tetap berlaga di kompetisi yang sama ISL dan bersebrangan dengan kompetisi buatan PSSI.

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin dalam berbagai kesempatan menyebutkan bahwa pihaknya telah berusaha mendaftarkan Persipura untuk tampil di LCA. Namun menurutnya, AFC tidak mengizinkannya karena Boaz Solossa dan kawan-kawan memilih tampil di liga yang tidak berada di bawah kendali PSSI sebagai federasi resmi.

Djohar bahkan meminta agar pihak-pihak yang keberatan dengan keputusan AFC tersebut menyalahkan CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono. Sebab menurut Djohar, Djoko lah yang selama ini menjanjikan kepada Persipura bisa tampil di LCA 2012.

Seperti diketahui, PSSI memilih untuk tidak mengakui Liga Super Indonesia (ISL) 2011-12 di bawah kendali PT Liga Indonesia. PSSI sendiri memilih menggelar Indonesian Premier League (IPL) di bawah kendali PT Liga Prima Sportindo Indonesia (PT LPIS).

Beberapa klub yang ikut bergabung di ISL sudah dijatuhi sanksi oleh Komdis PSSI, termasuk Persipura. Tim-tim ini dihukum turun kasta ke Divisi Utama dan diwajibkan membayar denda berupa uang.

Hilangnya nama Persipura dari peserta play off LCA tentu saja membuat berang manajamen tim, pelatih, dan pemain. Tak hanya itu, pendukung Persipura atau akrab disebut Persipuramania juga meradang. Mereka menuding bahwa PSSI telah merampas hak tim mereka untuk membawa nama Indonesia tampil di pentas Asia. Suasana semakin panas karena pada musim 2006 lalu, Mutiara Hitam juga gagal tampil di LCA akibat keteledoran kepengurusan sebelumnya yang terlambat mendaftarkan tim asal Bumi Cendrawasih itu.

Beragam aksi digelar para pendukung Persipura untuk memprotes keputusan ini. Pulihan suporter Mutiara Hitam bahkan sempat mendatangi kantor PSSI di Senayan, Jakarta, 8 Desember lalu. Mereka mempertanyakan pencoretan Persipura kepada PSSI.

Namun aksi ini kembali ditanggapi dingin oleh PSSI. Ketua umum PSSI, Djohar Arifin Husin menuding bahwa demonstran salah alamat memprotes pencoretan Persipura dari LCA kepada PSSI.

Meski demikian, perlawanan terus dilakukan Persipura. Manajamen Mutiara Hitam memutuskan untuk mencari keadilan lewat CAS dan menunjuk Jean Louis Dupont yang berkantor di Zurich sebagai kuasa hukumnya. Dalam gugatannya, Persipura menuntut AFC, Adelaide United, dan PSSI.

Selain menuntut haknya di LCA, Persipura juga menuntut ganti rugi sebesar Rp20 Miliar kepada PSSI. "Kalau gugatan Rp20 M kami dapat, Alhamdulillah Puji Tuhan, tapi kalau tidak, tidak apa-apa. Yang penting hak kami di LCA dipenuhi," kata Thamrin Sagala.

CAS langsung merespon usai menerima berkas gugatan Persipura. CAS langsung mengirim surat kepada PSSI pada 21 Desember 2011. Surat ini berisi instruksi agar PSSI menunjuk pengacaranya. Namun permintaan ini baru direspon PSSI 5 Januari 2012. PSSI beralasan bahwa berkas yang telah dikirimkan CAS hilang. Lewat suratnya PSSI juga meminta perpanjangan batas waktu penunjukan pengacara.

Permintaan ini kemudian disetujui CAS. PSSI lalu diminta untuk menunjuk pengacara paling lambat 12 Januari 2012.

Aroma Kemenangan Persipura
Pasca dicoretnya nama Persipura pada drawing LCA yang digelar 6 Desember lalu, PSSI terkesan di atas angin. Pengurus-pengurus di induk organisasi sepak bola Indonesia itu selalu menuding bahwa pencoretan tersebut dilakukan oleh pihak AFC.

Namun alasan ini justru dibantah salah seorang sumber di AFC. Seperti dilansir Goal.com, 7 Desember lalu AFC justru mendapat laporan dari PSSI bahwa Persipura akan dikeluarkan dari kompetisi profesional Indonesia dan terancam sanksi dari PSSI.

"Kami sudah meminta laporan dari PSSI dan masih menunggunya. Kami harus mempelajari laporan tersebut. Tidak hanya AFC, tetapi juga FIFA akan terlibat. Kami akan berkoordinasi dengan FIFA dan menentukan apa yang harus dilakukan," kata sumber AFC tersebut.

CAS mulai menyidangkan tuntutan Persipura pada 6 Januari 2012. Namun kubu Mutiara Hitam sempat was-was karena agenda ini tidak tercantum dalam situs resmi lembaga arbitrase olahraga dunia itu.

Penantian Persipura akhirnya terjawab pada 1 Februari 2012. CAS melalui sidang yang digelar di kantornya, Zurich, Swiss mengeluarkan keputusan sela yang memenangkan Persipura. Dalam keputusannya, CAS menyatakan Persipura berhak tampil pada babak play off LCA 2011-12. CAS memberi kesempatan kepada para tergugat untuk memberikan pembelaan pada 6 Februari 2012. Sedangkan sehari kemudian, giliran Persipura yang diberi kesempatan menjawabnya.

"Ini adalah kemenangan masyarakat Papua, KPSI dan ISL. Dan ingat, kebenaran akan selalu menang," ujar Sekretaris Persipura, Tamrin Sagala usai mendapat kabar mengenai keputusan CAS, pekan lalu.

"Putusan sela CAS yang mengabulkan gugatan kami, merupakan bukti Persipura berjalan di jalur yang benar, yakni berpegang pada hasil kongres Bali, sesuai statuta," sambungnya.

Bomber Tajam MU Waspadai Boaz Solossa

Adelaide United tidak terima dengan keputusan ini. Mereka berniat mengajukan protes atas keputusan sela CAS tersebut. "Adelaide akan membuat pengajuan hukum ke CAS menolak banding Persipura," ujar kuasa hukum Adelaide, Greg Griffin beberapa waktu lalu.

"Status pertandingan LCA belum jelas sampai bukti kami serahkan kepada CAS dan didukung oleh Asosiasi Sepakbola Indonesia (PSSI) serta AFC," sambung Griffin.

"Sampai saat ini, belum ada keputusan akhir, dan kami akan memprosesnya kontra keputusan CAS saya berharap keputusan akan dibuat pada hari Rabu."

Sementara itu, Director of Member Associations and International Relations AFC, James Johnson di sela-sela acara rapat kerja PSSI belum bersedia berkomentar banyak terkait keputusan sela CAS atas Persipura. Dia hanya mengatakan keputusan tersebut belum final.

"Sampai saat ini kami belum menerima keputusan dari CAS mengenai masalah ini dan bahkan kalau diterima pun untuk saat ini, itu bukan final decision dari CAS," kata James Johnson di Hotel Sultan, Kamis malam, 2 Februari 2012.

Meski demikian, AFC tetap mengirimkan formulir pendaftaran Persipura kepada PSSI, Jumat, 3 Februari lalu. Formulir ini sempat tertahan di PSSI sebelum akhirnya sampai ke tangan Mutiara Hitam, Minggu, 5 Februari 2012. Formulir ini sudah harus kembali dikirimkan kepada AFC paling lambat, Senin, 6 Februari 2012.

Sekjen AFC, Alex Soosay juga menyatakan bahwa hukuman yang diberikan kepada tim-tim yang berlaga di ISL belum permanen. FIFA dan AFC menurutnya masih memberikan waktu kepada PSSI untuk menyelesaikan masalah tersebut hingga 22 Maret 2012.

Lantas Apa Tanggapan PSSI?
Terbitnya keputusan sela CAS yang memenangkan Persipura justru membuat PSSI senang. Djohar menganggap keputusan ini sesuai dengan perjuangan PSSI sebelumnya. "Kami gembira, soalnya kemarin kami ikut memperjuangkan mereka ke AFC," katanya.

"Kan AFC yang melarang mereka, bukan PSSI," sambung Djohar.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Sekjen PSSI, Tondo Widodo, Senin, 6 Februari 2012. Usai menerima penyerahan formulir pendaftaran Persipura, Tondo juga berjanji akan segera meneruskan lembar pendaftaran tersebut kepada AFC agar segera diproses.

"Jika memang di dalam keputusannya sesuai dengan keputusan sela, Persipura bisa berpartisipasi di LCA. Pokoknya PSSI tidak menginginkan Persipura tidak main di LCA," kata Tondo.

"Siang ini akan kami teruskan kepada AFC. Barangkali sudah diterima AFC. Ke depannya, kami tinggal menunggu saja keputusan CAS. Keputusan finalnya, 10 Februari nanti," lanjutnya.

"Tapi dengan perkembangan situasi karena sesuatu hal, akhirnya tidak bisa dimainkan di LCA. Jadi usaha maksimumĀ  dari PSSI menunggu saja keputusan final CAS." (irb)

Pelatih Bhayangkara FC, Ibnu Grahan (kanan)

Kesalnya Pelatih BSU Usai Dikalahkan 10 Pemain Persipura

BSU kalah lewat gol telat Boaz Solossa.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016