BTN Panggil Pemain, Timnas PSSI di Ambang Perpecahan

timnas indonesia gagal rebut poin dari irak
Sumber :
  • REUTERS/Mohammad Abu Omar

VIVAbola - Pemain naturalisasi, Raphael Maitimo menyambangi kantor PSSI Kamis siang, 14 Februari 2013. Dia ingin mempertanyakan mengenai surat pemanggilan untuk memperkuat timnas yang diterimanya belum lama ini.

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia

Maitimo tak banyak bicara. Dengan bergegas pemain berdarah Belanda itu masuk ke kantor yang terletak di Pintu X Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta tersebut.

"Saya dapat surat pemanggilan. Tapi saya bingung, karena sekarang yang memanggil bukan yang sebelumnya memanggil," ujar pemain yang memperkuat timnas Piala AFF 2012 itu singkat sebelum memasuki kantor PSSI.

Kegelisahan yang sama juga dirasakan pemain Persebaya Surabaya, Taufiq. Gelandang mungil ini juga mengaku mendapat surat panggilan memperkuat timnas dari Badan Tim Nasional (BTN) jelang pertandingan melawan Arab Saudi pada lanjutan penyisihan Grup C Piala Asia 2015, pada 23 Maret mendatang. Sedangkan di sisi lain, namanya juga tercantum di dalam 33 nama yang diumumkan pelatih Nil Maizar di PSSI, Rabu, 13 Februari 2013.

"Kok pemanggilan timnas ada dua. Aku jadi bingung. Hal ini membuat semakin tidak jelas," kata Taufiq, saat dihubungi kemarin. Selain Taufiq dan Raphael, masih ada tiga pemain lagi yang dipanggil BTN. Mereka adalah penyerang, Andik Vermansyah, Irfan Bachdim, Oktovianus Maniani dan Stefano Lillypaly. Ketiga pemain ini juga tercantum dalam 33 nama yang dipanggil oleh Nil Maizar. 

Badan Tim Nasional (BTN) adalah sebuah lembaga yang dibentuk Ketua Umum PSSI versi KLB Solo, Djohar Arifin Husin untuk mengelola timnas pasca kekalahan yang diderita Indonesia atas Irak di laga perdana PPA 2015 awal Februari lalu. Djohar menunjuk Bupati Kutai Timur, Isnan Noor sebagai ketua dan menempatkan politisi Habil Marathi sebagai wakilnya. Tim yang akan dibentuk BTN rencananya akan ditangani oleh pelatih baru asal Argentina, Luis Manuel Blanco.

"Itu adalah hak preogratif seorang ketua umum. Itu juga didasarkan pada Peraturan Organisasi Nomor 7 Tahun 2010 tentang BTN. Kami berpegangan pada itu," ujar Habil Marati mengenai keabsahan dari BTN. "Surat sudah ada dan resmi karena ditandatangani Ketua Umum. Surat ini sudah keluar dua minggu lalu."

Sayang, pembentukan BTN  ternyata mendapat penolakan dari pengurus-pengurus PSSI lainnya. Koordinator timnas yang juga anggota Komite Exco PSSI, Bob Hippy bahkan meminta pemain mengabaikan panggilan BTN. Menurut Bob Hippy, pembentukan BTN tidak melalui prosedur yang tepat, yakni rapat exco.

TC Timnas Hari Kedua, Boaz Jalan-jalan di Pinggir Lapangan

"Kami tegaskan, BTN itu tidak ada dan kami tak mengenal apa itu BTN. Soalnya, pembentukan BTN tidak disepakati Komite Eksekutif PSSI. Kami menghimbau pemain untuk tidak menghiraukan panggilan BTN," kata Bob.

Hal senada juga disampaikan penanggung jawab timnas, Bernhard Limbong. "Siapa Habil Marathi? Dia bukan pengurus PSSI," katanya saat dihubungi.

Dualisme pengelolaan timnas di tubuh PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin tentu saja membuat resah para pemain. Sebagian bahkan mengecam kejadian tersebut. Apalagi selama ini PSSI hasil KLB Solo ini selalu gagal merangkul pemain-pemain dari Liga Super Indonesia (ISL) dan membuat prestasi skuad Garuda semakin terpuruk dari hari ke hari.

Seleksi Timnas Indonesia untuk Piala AFF Dimulai Hari Ini

"Timnas itu kebersamaan. Ini malah pengurus sendiri-sendiri. Saya makin tidak mengerti," kecam Taufiq.

Bermula dari Penunjukan Blanco
Bibit perpecahan di tubuh PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin sebenarnya sudah mulai tercium saat perkenalan pelatih, Luis Manuel Blanco. 7 Februari lalu. Saat itu, Djohar dalam sebuah jumpa pers memperkenalkan Blanco sebagai pelatih baru timnas Indonesia. Selain Blanco, Djohar juga memperkenalkan asisten pelatih yang akan menemani Blanco, yakni Jorge Gregorio (Asisten Pelatih) dan Marcos Conenna (pelatih fisik). 

Djohar mengatakan, kedatangan tim pelatih asal Argentina ini merupakan tindak lanjut pertemuan antara Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Argentina Cristina Elisabet Fernandez de Kirchner pada 17 Januari 2013. Salah satu pertemuan itu disebut-sebut membahas kerjasama dalam bidang sepakbola.

"Ini merupakan lanjutan pembicaraan dua negara. Luis dikontrak dua tahun," katanya.

Namun pengangkatan Blanco menjadi pelatih timnas langsung mendapat penolakan dari pengurus PSSI lainnya. Bob Hippy tak lama setelah pengumuman tersebut langsung mengeluarkan rilis yang mempertanyakan posisi mantan pelatih timnas U-20 China itu. Bob juga dengan tegas menyatakan bahwa Nil Maizar masih menjadi pelatih timnas senior.

"Dia tetap sebagai pelatih Timnas Indonesia. Tidak ada yang berubah, Nil masih harus menyiapkan tim untuk menghadapi laga melawan Arab Saudi, 23 Maret nanti," katanya.

Bob sendiri mengaku tidak tahu-menahu soal penunjukkan Blanco. Sebagai koordinator Timnas, dia tidak tahu kronologi hingga Blanco bisa ditunjuk sebagai pelatih Timnas.

"Memang ada pembicaraan tentang peningkatan prestasi sepakbola antara kedua negara. Namun, saya tidak tahu sama sekali mengenai bagaimana posisi Blanco di PSSI dan Timnas."
 
Bob juga mengklaim penunjukkan Blanco tidak sesuai prosedur, karena tidak melalui rapat Exco. Dalam Statuta PSSI Artikel 37 J, disebutkan bahwa penunjukkan pelatih Timnas dan staf pelatih lainnya harus melalui rapat Exco.

"Kami tidak pernah menerima surat dari Federasi Sepakbola Argentina (AFA). Kalau mau tunjuk pelatih harus ada prosedurnya. Tapi, ini hanya sepihak saja. Saat ini saya juga belum bertemu dengan Blanco. Pertanyaannya adalah mau ditaruh di posisi mana Blanco ini?" kata Bob tak lama setelah perkenalan Blanco, awal Februari lalu.

Dualisme pengelolaan timnas di tubuh PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin tentu saja berpotensi membuat prestasi skuad Garuda kian merosot. Setelah sebelumnya kekuatan timnas tergerus lantaran kegagalan PSSI merangkul para pemain ISL, ancaman perpecahan dalam pengelolaan timnas juga berpeluang besar menambah duka bagi sepak bola Indonesia.

Andik Vermansah saat berseragam Selangor FA

Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua

Seleksi Timnas tahap kedua bakal digelar pekan depan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016