Argentina Vs Kolombia: Tak Sekedar Messi Vs James

Sumber :
  • REUTERS/Ivan Alvarado
VIVA.co.id
MU Punya Pemain 'Ajaib', Titisan Ronaldo dan Messi
- Copa America 2015 semakin memanas. Laga babak perempat final pun akan menyajikan salah satu derby Amerika Selatan ketika Timnas Argentina menghadapi Kolombia pada hari Jumat, 26 Juni 2015 atau Sabtu pagi WIB.

Barcelona Masih Mau Beli Striker Walau Sudah Ada MSN

Argentina melangkah ke babak delapan besar dengan meyakinkan. Setelah ditahan 2-2 pada laga pertama kontra Paraguay, Lionel Messi cs berhasil menang 1-0 atas Uruguay dan Jamaika pada dua laga Grup B berikutnya.
Nigeria dan Kolombia Tembus Perempat Final Olimpiade


Albiceleste pun keluar sebagai juara grup dengan poin tujuh. Tim asuhan Gerardo "Tata" Martino berhasil mengungguli perolehan poin Paraguay dan juga Uruguay.

Sedangkan Kolombia harus bekerja lebih keras. Setelah kalah 0-1 dari Venezuela, Los Cafeteros berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 atas Brasil sebelum bermain imbang 0-0 dengan Peru.

Kolombia pun lolos dari Grup C dengan status salah satu peringkat tiga terbaik, dengan empat poin. Bertemulah kedua seteru abadi Amerika Latin di babak perempat final.

Rivalitas antara Argentina dan Kolombia sudah lama terjadi. Namun, salah satu momen yang paling diingat adalah ketika Kolombia menang 5-0 pada kualifikasi Piala Dunia 1994, sekaligus kekalahan pertama Argentina di Estadio Monumental Antonio Vespucio Liberti di ajang tersebut.

Apalagi Argentina kala itu berstatus juara dunia 1986, maka kekalahan ini begitu menyakitkan dan memercik api rivalitas yang berkobar lebih besar lagi. Pertarungan antara kedua negara pun dinilai unik dan spesial.


Kini, satu dekade telah lewat dan pertarungan antara Kolombia kontra Argentina kembali tersaji. Kini, giliran Estadio Sausalito di kota Vina del Mar yang bakal jadi saksi bisu. Apakah Messi atau James Rodriguez yang tertawa saat peluit panjang.


"Kandidat juara tentu saja Argentina. Saat Anda memiliki Messi maka dialah favoritnya. Laga ini akan sangat sulit buat Kolombia," ujar eks penyerang Kolombia, Faustino Asprilla, yang mencetak satu gol ke gawang Argentina pada 1994 silam.


Menurut pemain yang pernah tampil membela Newcastle United itu, Kolombia sedang tidak bermain dengan performa terbaiknya tapi memiliki pemain penting dan pasti akan kembali ke bentuk seperti di Piala Dunia.


"Hal baiknya adalah Argentina selalu dipaksa untuk memburu gol dan Kolombia membuktikan efektif dalam serangan balik. Tapi, Argentina sulit kehilangan bola maka laga nanti akan berjalan rumit," tambah Asprilla.


Tak Hanya Messi vs James


Kalau melihat susunan pemain, baik Argentina maupun Kolombia sama-sama memiliki kekuatan yang cukup berimbang. Albiceleste dengan amunisi daya gedor yang luar biasa, sedangkan Los Cafeteros memiliki gelandang serta pemain bertahan berkualitas.


Nama-nama seperti Cristian Zapata, Juan Camilo Zuniga, Jeison Murillo adalah pemain-pemain belakang di liga top Eropa. Sedangkan nama James Rodriguez, Juan Cuadrado, Radamel Falcao, sampai Carlos Bacca masuk dalam skuad asuhan Jose Pekerman.


Sementara Martino memiliki armada pemain berisikan Pablo Zabaleta, Marcos Rojo, Nicolas Otamendi di lini pertahanan. Angel Di Maria, Javier Mascherano, Erik Lamela, Javier Pastore bakal jadi pelayan buat para bomber menakutkan Argentina.


Messi bakal memimpin daya gedor Argentina dan bakal didampingi oleh pemain-pemain macam Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, sampai Carlos Tevez. Tentu saja deretan pemain ini sama sekali tak bisa dianggap remeh.


Tetapi pertarungan antara Messi dan James menjadi warna paling menarik di laga nanti. Seperti halnya saat melawan Brasil, James akan melawan pemain Barcelona lain setelah Neymar kini Messi. Sontak aroma El Clasico semakin santer jelang laga di Vina del Mar akhir pekan nanti.


Namun, James pun menolak anggapan tersebut karena dirinya menilai Messi bukan manusia biasa dan datang dari planet lain.


"Dia dari planet lain. Dia hanya ada satu. Tak akan ada pertarungan James vs Messi karena hal itu tidak adil buatnya," ujar gelandang milik Real Madrid itu pada Marca.


"Dia pemain yang unik. Tapi, Kolombia mampu melawan tim yang sulit dan memiliki pemain-pemain hebat," lanjut James tetap optimistis.


James lalu juga mengakui kalau penampilannya di Copa America masih jauh dari maksimal. Terutama karena tak banyak ruang yang diberikan pemain-pemain lawan kepada pemain besar.


"Karena semuanya fokus menjaga pemain penting. Tak ada ruang, tak ada orang yang memberikan Anda satu inchi pun. Saya tidak dapat ruang untuk bermain dalam tiga laga kemarin, yang begitu ketat dan penuh emosi," tambah James.


"Ruangnya begitu sedikit dan saya tak bisa tampil dengan baik. Laga hari Jumat nanti adalah kesempatan yang bagus untuk membuktikan diri," imbuhnya, menilai Argentina akan bermain terbuka tak seperti lawan-lawan mereka sebelumnya.


Pembuktian Lini Depan Argentina


Salah satu yang paling mencolok dari skuad Argentina pasti stok para penyerang. Penyarang-penyarang gol terbaik Eropa bertumpuk memperebutkan posisi utama di lapangan. Messi dan Aguero saat ini jadi duet favorit Martino sepanjang Copa America.


Messi tak tergantikan dalam tiga laga fase grup, sementara Kun menjadi andalan di ujung tombak. Topscorer Premier League itu absen di laga kontra Jamaika, karena sempat mengalami cedera minor, digantikan oleh Higuain.


Sebelumnya, striker Manchester City itu harus menderita cedera bahu saat laga terakhir Argentina yang sukses merebut kemenangan atas Jamaika yang mengharuskan Aguero langsung dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani tindakan medis.


“Kun mengalami cedera. Jika tidak, dia akan turun sejak awal. Sungguh tidak sepadan untuk mengambil perjudian dengan pemain seperti dia sebagaimana dia memperjuangkan perebutan posisi itu dengan dua pemain hebat lainnya,” ungkap Martino.


Lampu hijau ini tentu membuat fans Argentina bisa bernafas lega. Pasalnya, meski disesaki dengan para pemain bintang, Argentina baru mencetak 4 gol dalam 3 laga.


Di Maria mengatakan jika timnya kesulitan untuk memecah kebuntuan. Apalagi, jika melawan tim dengan pertahanan tangguh, tanpa targetman di lini depan.


Berkaca dari pertandingan kontra Jamaika di laga terakhir fase grup, Tim Tango hanya mampu menang tipis 1-0. Berbagai peluang yang didapatkan pasukan Gerardo Martino seringkali bisa digagalkan oleh rapatnya pertahanan lawan.


"Banyak orang dan jurnalis yang banyak membicarakan kami, tapi tak mudah untuk melawan 10 pemain yang bertahan. Melawan Jamaika, kami tampil menyerang dan mereka kembali bertahan, sangat sulit untuk menemukan celah," ungkap Di Maria.


Bahkan, bintang Manchester United itu berharap nama-nama lawas macam Gabriel Batistuta atau Hernan Crespo saat ini masih ada dalam daftar pemain Argentina di Chile.


"Ketika Crespo atau Bati yang berada di tengah, Anda bisa menempatkan bola di antara kepala mereka. Kami bertubuh pendek, itu sangat sulit," tutur Di Maria.


Beda dengan Di Maria, Aguero lebih menyoroti lini kedua Kolombia dan memprediksi laga nanti bakal berjalan sengit di segala lini.


"Mereka memiliki beberapa pemain-pemain kelas dunia, dan pertandingan nanti sama sekali tidak akan berjalan mudah. Mereka memiliki kualitas, tapi Anda pasti akan menghadapi hal itu di turnamen ini," ujar Aguero pada Sport 360.


"Kami harus fokus. Mereka sangat kreatif di lini tengan dan tugas semua pemain untuk coba menghentikan segala ancaman," lanjut pemain Manchester City tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya