Kaki 'Sang Setan Merah' Lagi-lagi Kena Patok 'Si Angsa'

Pemain Manchester United, Wayne Rooney
Sumber :
  • Action Images via Reuters / Jason Cairnduff
VIVA.co.id
Harry Maguire Belum Pantas Jadi Kapten Manchester United
- Kurang dari 48 jam bursa transfer musim panas akan ditutup, Manchester United tuai hasil buruk di markas Swansea City. "Sang Setan Merah" akhirnya bertekuk lutut di pekan keempat Premier League.

5 Pertemuan Terakhir MU Vs Tottenham, Hujan Gol dan Pembantaian
Tampil di Liberty Stadium hari Minggu, 30 Agustus 2015, MU sempat nyaris meneruskan tren positifnya awal musim ini saat Juan Mata berhasil membawa mereka unggul 1-0 lebih dulu.

Marcus Rashford Gantikan Kylian Mbappe di PSG?
Namun, tim tamu akhirnya pulang ke Manchester dengan kekalahan setelah Swansea sukses membalikkan keadaan lewat gol Andre Ayew dan Bafetimbi Gomis. Langkah meyakinkan MU pun mulai menemui ganjalan.

Setelah tiga laga pertama tidak terkalahkan dan juga tidak kebobolan, MU langsung merasakan dua catatan buruk itu secara bersamaan.

Salah satu pemain yang jadi sorotan tentu saja penjaga gawang MU, Sergio Romero. Pria Argentina ini dinilai beberapa kali ragu saat mengambil keputusan sehingga gawang timnya bobol dua kali dalam rentan lima menit saja.

Namun, Louis van Gaal tak setuju dengan hal tersebut dan menilai kesalahan dalam sebuah tim tak layak ditujukan kepada satu pemain saja.

"Anda bisa menulis apa pun yang Anda mau. Apa yang selalu saya katakan adalah pertahanan dimulai dari lini depan dan bukan hanya sembilan pemain sisanya. Anda akan selalu bisa menganalisa kesalahan yang muncul,” kata pelatih MU itu kepada ITV Sports.

“Anda harus melihat cara tim tersebut bertahan sebagai sebuah kesatuan dan kemudian barulah saya tahu dimana letak kesalahannya. Pada akhirnya, tentu saja tekanan bagi pertahanan terakhir atau kiper selalu lebih tinggi. Saya tak setuju ketika Anda mengatakan hanya kiper saja yang performanya tak terlalu bagus," sambungnya.

Berbicara soal permainan lawan, menurut Van Gaal anak asuhnya kesulitan mengembangkan permainan ketika Swansea mengubah bentuk permainan. Ketika itu, MU mulai kehilangan kontrol permainan. 

"Itu sangat disayangkan," tutur Van Gaal kecewa.

Yang uniknya, kekalahan ini sebenarnya bukan kekalahan pertama MU asuhan Van Gaal ketika hadapi Swansea. Menurut sejarah, The Swans selalu menang atas The Van Gaal Babes.


Perkasanya "Si Angsa"

Berdasarkan statistik yang dikeluarkan Opta, MU asuhan Louis van Gaal selalu kalah ketika hadapi Swansea di ajang Premier League. Dua kekalahan dirasakan pada musim 2014-15 lalu, baik ketika bentrok di Old Trafford maupun Liberty Stadium.

Uniknya kekalahan tersebut sama-sama dengan berhasil akhir 1-2. Tentu saja hasil ini sangat mengecewakan buat MU. Selain gagal mempertahankan status tak terkalahkan, MU juga gagal belajar dari kekalahan sebelumnya.

“Kami kecewa karena kami sejatinya ingin belajar dari musim lalu, di mana kami melakukan hal yang sama, mencetak gol pertama namun kemudian kalah,” ujar pencetak gol MU ke gawang Swansea, Juan Mata, pada BBC.

Senada dengan Van Gaal, Mata juga menyesalkan gawang MU sampai dua kali gagal dengan cepat. Selain itu, terbuangnya berbagai peluang juga menghasilkan kekecewaan.

“Saya pikir mereka (Swansea) mengubah permainnya (menyusul gol kami) dan kami tidak membacanya dengan cepat. Mereka menciptakan dua permainan cepat dan mencetak dua gol bagus,” tambah Mata soal permainan lawan.

Ketika kekecewaan yang terdengar dari kubu MU, beda halnya dengan Swansea. Hiruk pikuk dan nyanyian fans klub asal Wales itu membahana seusai wasit meniup peluit panjang.

Kemenangan ini terus memperpanjang rekor positif mereka di awal musim ini, belum terkalahkan dan berhasil nangkring di peringkat empat dengan delapan poin, unggul satu poin atas klub besar macam MU, Arsenal, dan Liverpool yang berentet di belakangnya.

Pelatih Swansea, Garry Monk, pun membeberkan strategi kemenangannya atas MU. Menurutnya, kunci keberhasilan kemenangan ada para organisasi permainan di lini tengah.

"Mereka membuat masalah di lini tengah. Saya merubah permainan dengan empat gelandang dan memungkinkan kami untuk masuk dalam permainan," ungkap Monk dilansir BBC.

Monk mengakui timnya sempat kesulitan keluar dari dominasi permainan MU. Namun rupanya, perubahan strategi yang dilakukan di babak kedua berjalan mulus.

"Kami menikmati itu. Dalam 20 menit pertama, United sangat baik, tapi kami begitu menawan di babak kedua. Para pemain sangat gagah berani hari ini. Kami adalah kekuatan di liga ini," tambah eks kapten Swansea itu.

Kekalahan ini menimbulkan pertanyaan terkait langkah transfer MU di hari terakhir bursa transfer, yang kebetulan terjadi satu hari setelah kekalahan di Swansea. Apa gerakan MU?

Janji Tidak Asal Beli

Kekalahan di markas Swansea memang semakin memperlihatkan beberapa masalah tengah melanda permainan MU. Selain tak memiliki kiper kelas dunia, sektor lini depan "Setan Merah" juga belum moncer.

Hanya memiliki Wayne Rooney sebagai juru gedor, Van Gaal tentu kesulitan mencari pengganti ketika sang kapten sedang bermain buruk. Apalagi Memphis Depay maupun Juan Mata penampilannya masih belum konsisten.

Hal ini memunculkan prediksi kalau MU akan segera memboyong pemain anyar. Setelah kegagalan rekrut Pedro dari Barca, yang malah bergabung Chelsea, klub tersukses di Inggris tersebut memang belum ada kabar mendekati pemain lain.

MU sudah dikaitkan dengan sejumlah pemain bintang musim transfer ini, termasuk Thomas Mueller dan Neymar. Terakhir muncul nama penyerang muda AS Monaco, Antony Martial, yang kabarnya sudah hampir pasti resmi berkostum MU.

Meski begitu, Van Gaal menegaskan kalau dirinya tidak akan mengubah strategi transfer setelah hasil buruk yang diterimanya saat melawan Swansea.

"Tidak, tidak akan berpengaruh apa-apa. Saat Anda mengincar pemain yang Anda sudah kenal lebih dulu selama lebih dari satu atau dua bulan, maka ketahuan siapa yang bisa dibeli dan tidak. Jadi kami tidak akan panik di saat terakhir," ujar Van Gaal pada Sky Sports.

Selain kabar ingin mendatangkan pemain, kabar soal banyaknya pemain yang dilepas MU pada bursa transfer ini juga ditunggu. Adnan Januzaj sudah resmi dipinjamkan ke Borussia Dortmund, sementara Javier Hernandez dan David De Gea nasibnya masih digantung.

Hernandez kabarnya akan segera merapat ke Bundesliga. Sementara, isu transfer De Gea menuju Real Madrid masih panas terkait tarik ulur baik dari kubu Premier League maupun Bundesliga.

Ditanya soal alasan tidak memanggil Hernandez dan De Gea pada laga kontra Swansea tersebut, Van Gaal sekali lagi enggan berkomentar soal masa depan pemainnya.

"Tidak, karena Anda selalu bertanya pada saya pertanyaan yang sama dan Anda sudah tahu jawaban saya apa," jawab Van Gaal.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya