Duka Barcelona Jadi Rezeki Bagi Real Madrid

Para pemain Barcelona di pertandingan kontra Celta Vigo
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Lawan Sevilla, Barcelona Sudah Putuskan Kiper Utama
- Pil pahit harus ditelan Barcelona saat bertandang ke markas Celta Vigo, Estadio de Balaidos, dalam jornada 5 La Liga, Rabu 23 September 2015 atau Kamis dini hari WIB. Di laga tersebut, Barca dibantai dengan skor 1-4.

Barcelona Masih Mau Beli Striker Walau Sudah Ada MSN

Pesta gol Celta Vigo dimulai di menit 26. Aksi Hugo Mallo yang melakukan penetrasi dari sisi kanan diakhiri dengan penyelesaian cantik Nolito Agudo. Sepakan melengkungnya mampu memaksa kiper Barca, Marc-Andre Ter Stegen, memungut bola dari gawangnya.
Real Madrid Dapat Kabar Gembira dari Ronaldo


Celta Vigo menggandakan keunggulan di menit 30. Gol bermula dari kesalahan Gerard Pique saat mengontrol bola. Nolito dengan cerdik mampu merebut bola dari Pique.

Dengan cekatan, dia memberikan umpan kepada Iago Aspas. Tanpa kesulitan, Aspas menceploskan bola ke gawang Ter Stegen.

Aspas kembali membobol gawang Barca di menit 56. Lagi-lagi, dia berhasil memenangkan adu sprint dengan para bek Barca.

Azulgrana sempat memperkecil kedudukan di menit 80 lewat Neymar. Sayangnya, Celta Vigo berhasil mencetak gol keempat selang tiga menit lewat John Guidetti.

Kekalahan tersebut telah menghadirkan berbagai rekor buruk bagi Barca. Ini merupakan kali pertama bagi Barca kalah dengan marjin tiga gol (atau lebih) di satu pertandingan sejak Mei 2008. Terakhir kali, Barca kalah dengan skor yang sama dari Real Madrid di Santiago Bernabeu.

Barca juga sudah kebobolan lebih dari empat gol di tiga dari sembilan laga resmi terakhir. Situasi ini tak pernah terjadi dalam 20 tahun.


Tak cuma Barca, rekor buruk juga menghampiri Enrique menyusul kekalahan memalukan ini. Celta Vigo menjadi satu-satunya tim yang sukses meraih dua kemenangan atas Barca asuhan Enrique.

Kemudian, di era kepelatihan Enrique, Celta Vigo menjadi tim pertama yang mampu membobol gawang Barca sebanyak dua kali di babak pertama.


"Rencana taktik sudah berjalan sesuai harapan. Kami menekan pemain tengah dan penyerang, menghalangi mereka untuk bisa nyaman. Para pemain terus mempertahankan gaya itu," ujar pelatih Celta Vigo, Eduardo Berizzo, seperti dilansir
AS
.


"Saya melihat tim mampu menampilkan permainan itu, dengan tim yang tampil sebagai unit. Saya sangat puas dengan hal itu," lanjutnya.


Meski menang besar, Celta Vigo sebenarnya merasa tersiksa saat menghadapi Barca. Hal tersebut diungkapkan oleh Aspas yang mampu mencetak dua gol di laga melawan Barca.


"Kami tak pernah merasa nyaman sampai pertandingan berakhir, karena tak tahu apa yang akan terjadi. Namun, usaha yang kami lakukan hari ini begitu luar biasa. Kami ditekan dengan tekanan yang sangat tinggi," ungkap Aspas saat dikutip
FourFourTwo
.


Selanjutnya: Peringatan Dini untuk Barca




Peringatan Dini untuk Barca


Hasil minor yang dituai pada jornada 5 bisa menjadi alarm dini bagi Barca. Mereka dituntut untuk melakukan evaluasi lebih agar mengalami perbaikan performa di pertandingan berikutnya.


Enrique pun setuju dengan anggapan ini. Mantan pelatih AS Roma tersebut menilai para pesaing di La Liga mulai menemukan cara untuk mengalahkan Barca. Dan strategi yang diterapkan Celta Vigo, menurut Enrique, sangat efektif untuk memukul Barca.


"Hasil ini akan berguna untuk memberitahu kami bahwa perlu banyak hal untuk menang. Saya lebih suka tim menang seperti yang dilakukan Celta, bermain dengan bagus. Mereka tampil lebih atraktif. Kami sudah tahu jika melakukan kesalahan maka mereka akan memanfaatkannya," kata Enrique.


Sama halnya dengan Enrique, bek Barca, Javier Mascherano, juga meminta rekan-rekannya melakukan evaluasi terhadap performa individu. Mascherano menilai banyak kesalahan teknis yang dibuat Barca di duel kontra Celta Vigo, terutama di lini belakang.


Pemain asal Argentina itu menyebut para pemain Barca terlalu ceroboh saat menghadapi serangan balik Celta Vigo. Akibatnya, mereka sering kalah saat berduel satu lawan satu dengan Nolito atau Iago Aspas.


"Yang paling mengkhawatirkan adalah di laga tadi, kami merasa sangat kewalahan. Itu yang paling buruk. Mereka memanfaatkan peluang dan kesalahan kami," kata Mascherano.


"Mereka bisa menyiksa kami di area pertahanan dan permainan, ini yang paling menakutkan. Celta Vigo juga sering menang dalam duel individual," tambahnya.


Jika tak segera melakukan perbaikan, upaya Barca dalam mempertahankan gelar juara La Liga akan semakin sulit. Terlebih, rival mereka, Real Madrid, perlahan-lahan mulai menunjukkan tajinya.


"Kami harus membuka lembaran baru, belajar dari kesalahan dan bersiap ke pertandingan berikutnya. Musim masih panjang dan kami harus menang di setiap laga sejak saat ini," ujar gelandang Barca, Sergio Busquets.


Akhir pekan ini, Barca kembali mendapat ujian berat. Mereka akan menjamu tim promosi, Las Palmas, di Camp Nou, Sabtu 26 September 2015.


Memang, di atas kertas Barca dijagokan menang di laga Sabtu nanti. Namun, patut dicatat, Las Palmas baru saja mengalahkan salah satu raksasa La Liga, Sevilla, dua gol tanpa balas.


Selanjutnya: Rezeki Real Madrid




Rezeki Real Madrid


Kekalahan memalukan Barca ternyata menjadi berkah bagi Madrid. Mereka sukses merebut tahta klasemen sementara La Liga usai menang atas Athletic Bilbao dengan skor 2-1, di waktu yang bersamaan.


Sementara ini, Madrid ada di posisi puncak dengan perolehan 13 poin. Dan Barca berada di posisi kelima. Meski begitu, selisih poin antara Madrid dan Barca tidak jauh, cuma satu poin.


Situasi tak menguntungkan yang dialami Barca mengundang komentar dari bek Madrid, Raphael Varane. Kemenangan besar Celta Vigo, menurut Varane, sudah membuktikan bahwa Barca bukanlah tim superior di ajang La Liga.


"La Liga itu tak mudah karena banyak tim hebat yang ikut berkompetisi. Penting sekali memiliki  konsistensi penampilan seperti yang kami tunjukkan saat ini," sindir Varane seperti dikutip
Football Espana
.


"Kami sudah bekerja dengan baik, serius, dan sangat terorganisir. Harapannya, situasi seperti ini bisa berlanjut," sambungnya.


Berbeda dengan Varane, Luka Modric justru meminta kepada rekan-rekannya untuk fokus pada performa tim. Modric menilai apa yang sudah dialami oleh Barca sebenarnya tak terlalu banyak berpengaruh pada Madrid.


"Kami hanya memperhatikan diri kami dan tidak khawatir soal tim lain. Tapi, kami sedikit terkejut dengan kekalahan Barca," tutur Modric.


Keberhasilan Madrid meraih pimpinan klasemen sebenarnya terletak pada pengembangan taktik yang diterapkan oleh pelatih Rafael Benitez. Mereka mampu menerapkan gaya bermain yang berbeda di setiap laga.


Bahkan, saat melawan Bilbao, Los Blancos mempertontonkan dua tipe permainan yang berbeda. Di babak pertama, mereka bermain dengan gaya penguasaan bola. Kemudian, permainan oportunis mereka perlihatkan pada paruh kedua.


"Tim menunjukkan dua wajah di pertandingan melawan Bilbao. Babak pertama, kami menampilkan permainan
ball possession
. Kemudian, karakter dan sifat pembunuh kami tunjukkan di paruh kedua," kata Benitez.


"Ketika menang, para pemain merasakan situasi positif. Dan semua yang kami lakukan berjalan lancar (sampai sekarang)," lanjutnya.


Musim masih panjang dan banyak kemungkinan yang bisa terjadi di ajang La Liga. Madrid boleh saja bertahta di klasemen sementara La Liga, tapi apakah mereka bisa mempertahankan situasi ini hingga akhir musim? Mari kita nikmati drama dari tanah Spanyol hingga Mei 2016 nanti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya