8 Besar Piala Jenderal Sudirman: Pertama Langsung Membara

Pemain PS TNI, Guntur Triaji
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVA.co.id
Pelatih Persija Akui Keganasan Borneo FC
- Sepakbola Indonesia kembali bergulir pada hari Sabtu ini saat babak perempat final Piala Jenderal Sudirman dimulai. Berbagai partai seru bakal tersaji dalam laga pertama nanti.

Persija Kalah Beruntun di 3 Pertandingan, Ini Kata Pelatih
Babak perempat final Piala Jenderal Sudirman akan mempertemukan delapan tim terbaik Indonesia saat ini. Stadion Manahan di Solo dan stadion kebanggaan publik Sleman, Maguwoharjo, akan dapat sorotan utama pecinta sepakbola tanah air.

Pelatih Persija Setuju Syahrian Abimanyu Kena Kartu Merah Lawan Borneo
Apalagi pertemuan antara beberapa tim besar bakal tersaji sepanjang akhir pekan ini. Semen Padang menghadapi PS TNI di laga pembuka Grup D, disusul partai Persija Jakarta kontra Mitra Kukar pada malam harinya.

Setelah itu, giliran laga di Grup E yang dicap "grup neraka" bakal tersaji pada hari Minggu. Pusamania Borneo FC bakal berhadapan dengan Surabaya United, lalu bentrok dua klub raksasa, Arema Cronus melawan Persipura Jayapura, di laga setelahnya.

Buat para suporter, pertandingan ini tentu menjadi suguhan tersendiri dalam usai jeda cukup lama sejak berakhirnya fase grup awal bulan kemarin.

Tetapi buat para klub, laga pertama nanti menjadi ekstra penting buat peluang mereka melangkah menuju babak semifinal. Tiga poin pertama bisa membuat langkah mereka jadi lebih ringan pada pertandingan kedua nanti.

"Ini menjadi pengalaman yang bagus bisa bertemu dengan tim kuat seperti Semen Padang," ujar pelatih PS TNI, Suharto AD, menghadapi laga perdana mereka.

"Semen Padang secara fisik dan teknis sudah siap. Kami juga sudah mencoba lapangan (Stadion Manahan). Jadi ya, semoga semuanya seperti apa yang kami harapkan," tutur pelatih 'Kabai Sirah', Nilmaizar, pada VIVA.co.id di kesempatan berbeda.

Kutak Katik Taktik
Semen Padang masih dipusingkan terhadap beberapa poin negatif yang menghantam timnya. Salah satu hal yang paling mendasar adalah buruknya mereka tampil di babak adu penalti. Hal ini langsung jadi sorotan Nil Maizar untuk tampil lebih baik di 8 besar.

"Kita bisa cetak 4 gol dan hanya kebobolan 2 gol. Kalau bisa cetak 4 gol berarti lini serang bagus, dan kalau kebobolan 2 gol berarti pertahanan juga bagus. Sekarang kita tinggal meningkatkan saja kerjasama tim, supaya tetap bermain bagus di 8 besar," tutur Nilmaizar.

"Kita sudah siasati itu (tendangan penalti). Saya kasih latihan penalti di setiap sesi. Habis latihan, pemain selalu lakukan adu penalti. Penalti soal mental, jadi mentalnya harus ditingkatkan," imbuhnya.

Berbeda dengan sang lawan, PS TNI sedang fokus dalam memperbaiki sektor belakangnya karena statistik mereka kurang baik sepanjang fase grup kemarin. Meski menjadi salah satu tim tersubur, gawang mereka kerap juga kebobolan.

"‎Untuk laga babak 8 besar melawan Semen Padang, kita telah memperbaiki sektor deffent. Sebab berdasarkan evaluasi babak penyisihan telah kemasukan 5 gol, meskipun anak-anak berhasil membuat 10 gol," kata Suharto. "Kita harus waspada itu seperti kolektivitas mereka bermain dan kecepatan serangan lawan."

Di partai lain Grup D antara Persija kontra Mitra Kukar, saat ini 'Macan Kemayoran' tengah dalam kondisi khawatir karena statistik mereka hadapi 'Naga Mekes' sangat buruk dalam lima pertemuan terakhir.

Persija tercatat tak pernah menang sekalipun sejak Mitra Kukar menembus level Indonesia Super League (ISL) tahun 2012. Mitra Kukar berhasil menang tiga kali, sementara dua laga sisa berakhir dengan skor imbang.

Pelatih Persija, Bambang Nurdiansyah, pun sadar kalau gaya permainan defensif Mitra Kukar bakal menyulitkan anak asuhnya. Oleh karena itu, strategi serangan balik cepat bakal jadi andalan tim ibukota.

"Mitra (Kukar) punya pertahanan yang disiplin dan solid. Dalam persiapan termasuk laga uji coba, kita sudah coba beberapa skema untuk mendobrak compact defense yang dimiliki Mitra," tutur Banur.

Sementara pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra, enggan sesumbar meski tim asuhannya saat ini unggul secara statistik. Menurut eks pelatih Semen Padang ini, data statistik adalah hal dari masa lampau dan tak bisa dijadikan jaminan kemenangan.

"Statistik tidak bisa dijadikan pegangan. Itu semua kan datang dari masa lalu, sekarang kondisi kita kan sama-sama berbeda," kata Indra.

Bentrok Dua Raksasa Beda Kualitas
Satu hari berselang, laga panas kembali tersaji saat Pusamania Borneo FC menghadapi Surabaya United. Kedua tim adalah tim dengan kualitas pemain merata namun status keduanya cukup berbeda.

PBFC adalah salah satu tim kaya Kalimantan Timur yang berkekuatan sejumlah pemain senior eks tim nasional. Sebut saja seperti Ponaryo Astaman, Diego Michels, sampai Hamka Hamzah masih setiap menjadi pilar utama mereka.

Namun persiapan 'Pesut Etam' sempat dapat gangguan karena terjadi gonta-ganti pelatih. Setelah keputusan Iwan Setiawan mundur usai kalah dari PS TNI, tongkat estafet langsung diberikan pada asistennya, Kas Hartadi.

Tetapi tim manajeman PBFC akhirnya memutuskan untuk kembali menempatkan Kas Hartadi di posisi asisten pelatih usai rapat evaluasi, dan mendatangkan Jaino Matos sebagai pelatih utama.

Usai evaluasi menyeleruh tersebut, mereka juga kini fokus memperbaiki stamina dan fisik yang dinilai jadi poin lemah di fase grup kemarin.

"Saya memilih berlatih hingga siang hari demi bisa meningkatkan stamina dan fisik pemain. Selama ini, latihan juga dititikberatkan pada pertahanan dan penyerangan. Dalam sepakbola kan cuma ada itu," terang Kas. 

Gangguan juga menghajar Surabaya United setelah asisten pelatih mereka Toni Ho dipecat usai berbicara ke media terkait gajinya yang tertunda.

Meski begitu CEO Surabaya United, Gede Widiade, mengaku Evan Dimas cs masih tetap fokus jelang laga pertama nanti.

"Ini grup neraka, karena ada dua juara grup (Arema dan Persipura). Tetapi secara peluang saya kira cukup merata," tutur Gede.

Panasnya Arema Vs Persipura
Laga utama pada babak pertama perempat final Piala Jenderal Sudirman jelas tersaji pada hari Minggu malam besok saat Arema menghadapi Persipura. Mendengar kedua nama tim ini saja ekspektasi sudah sangat tinggi.

Kedua tim keluar sebagai juara grup, membuktikan kualitas keduanya sangat patut jadi perhatian. Arema tampil sempurna dengan merebut semua pertandingan fase grup dengan tiga poin.

Mereka pun jadi tim tersubur dengan total 11 gol dan hanya kebobolan tiga kali saja. Menunjukan lini depan dan lini belakang 'Singo Edan' sama bagusnya.

Tetapi, penampilan Arema kurang menjanjikan dalam jeda kompetisi kemarin setelah telan dua kekalahan dalam ujicoba melawan Pra PON Kalimantan Timur dan tim Divisi Utama, Metro FC.

"Kadang perlu ada motivasi agar semangat, dua kekalahan itu bisa jadi cambuk bagi pemain agar lebih baik. Ada kelemahan yang harus diperbaiki dan pemain harus memperbaiki kesalahan," ujar pelatih Arema, Joko Susilo.

Melawan Persipura, Arema berharap bisa mencuri poin di pertandingan pertama, agar langkah mereka lebih mulus di pertandingan berikutnya. "Target kami per langkah dulu, agar bisa lolos ke pertandingan berikutnya. Maka setiap pertandingan adalah final bagi kami," tutur sang pelatih.

Sementara laga kontra Arema bakal jadi tantangan tersendiri buat Persipura karena sudah cukup lama jeda tidak mengikuti kompetisi. 'Mutiara Hitam' sebelumnya tidak ikut serta di Piala Presiden sehingga pemain-pemainnya nyaris tidak bermain selama 6 bulan.

Hal ini pun diakui oleh pelatih Persipura, Oswaldo Lessa, yang menemui kendala dalam waktu persiapan mepet sehingga berdampak pada kondisi pemainnya yang kurang siap.

Namun, pria asal Brasil ini tetap optimistis bisa melewati fase tersebut, jika melihat hasil undian yang menempatkan tim bersama tim-tim kuat di Grup E tersebut.

"Semua lawan kuat di grup ini, tapi kami juga tim kuat. Semua tim kuat, jadi kami juga harus kuat untuk bisa lolos ke semifinal," kata Lessa.

Anehnya, menurut Lessa, Persipura tidak melakukan persiapan khusus jelang babak 8 besar. Ia hanya mengatakan, timnya fokus dalam taktik, terutama dalam memaksimalkan dan menghadapi bola-bola mati.

"Persiapan biasa saja. Kami sekarang fokus pada taktik, pada bola-bola mati. Keduanya, baik dalam menyerang dan bertahan (menghadapi bola mati)," tutur mantan asisten Jacksen F. Tiago di jajaran tim pelatih Mutiara Hitam ini.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya