Efek Derby Manchester: Perburuan 4 Besar Makin Panas

Manchester United vs Manchester United
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id - Manchester United menunjukkan diri sebagai penguasa Kota Manchester. Manchester terbukti berwarna merah, usai MU menekuk rival sekota Manchester City 1-0 di Etihad Stadium, Minggu 21 Maret 2016.

Marcus Rashford menjadi pahlawan kemenangan MU. Gol penyerang 18 tahun ini di menit 16, memastikan kemenangan armada Louis van Gaal. Mendapat umpan dari Juan Mata, Rashford sukses mengecoh Martin Demichelis dan beberapa bek lawan sebelum menceploskan bola ke gawang Joe Hart.

Kemenangan MU membuat perburuan tiket 4 besar, atau tiket terakhir ke zona Liga Champions semakin panas. ManCity memang belum beranjak dari posisi 4. Namun, The Citizens hanya terpaut satu poin dari MU yang ada di posisi 6.

West Ham United juga bisa menjadi pesaing serius. Armada Slaven Bilic mengoleksi poin yang sama dengan MU. Belum lagi ancaman Southampton (47 poin) dan Stoke City (46 poin).

"Sebagai manajer, saya bangga. Ini kemenangan penting, gap yang tadinya 4 kini tinggal tersisa 1 poin," kata manajer MU, Louis Van Gaal.

"Kami juga menyamai West Ham United di posisi lima. Apa yang mungkin sekarang? Saya tidak bisa bilang," sambungnya dikutip Goal.

Van Gaal menambahkan, pihaknya bersyukur karena kini sudah resmi tersingkir dari kompetisi di Eropa. Pada tengah pekan lalu, MU didepak
Liverpool dari ajang Liga Europa setelah kalah 1-3 di babak 16 besar.

MU Mainkan Mkhitaryan Lagi, Mourinho Tidak Puas

Faktor itu dinilai Van Gaal turut membantu timnya bisa lebih fokus ke kancah lokal, termasuk memenangi duel kontra tim asuhan Manuel Pellegrini ini.

"Kami tidak harus bermain pada Kamis lagi, itu positifnya. Kami berjuang sampai titik penghabisan, sementara mereka (ManCity) baru saja bermain Selasa kemarin dan akan terus berlanjut," ungkap Van Gaal.

Unggul cepat di babak pertama melalui Marcus Rashford, Setan Merah kemudian mesti berjuang mati-matian di babak kedua. Diakui oleh van Gaal, serangan demi serangan yang dibangun tuan rumah cukup melelahkan pemainnya.

"Kami bermain baik di babak pertama dan menciptakan gol. Di babak kedua kami tidak memiliki banyak peluang, dan harus berjuang hingga akhir karena kami suda mulai lelah pada pertandingan Kamis (melawan Liverpool)," tutur van Gaal dikutip dari BBC Sport.



Selanjutnya: Rekor Rashford


Laga melawan MU menorehkan sejarah tersendiri untuk Marcus Rashford. Dia tercatat sebagai pemain termuda yang mencetak gol di Derby Manchester.

Rashford baru berusia 18 tahun dan 141 hari, saat menjebol gawang ManCity yang dikawal Joe Hart. Menariknya, Rashford selalu mencetak gol di setiap laga debut. Pemain binaan MU itu mencetak dua gol pada debutnya di Premier League dan Europa League, dan kini satu gol pada debut Derby Manchester.

Penampilan apiknya tersebut, langsung mendapat pujian dari Louis van Gaal. Manajer MU ini mengakui, Rashford merupakan seorang penyerang sejati, dan dia berharap sang pemain bisa tampil konsisten di setiap pertandingannya.

"Dia adalah seorang penyerang sejati dan itulah alasan mengapa saya membiarkan dia tetap berada di posisi itu. Karena dia bisa mencetak gol," kata Van Gaal, seperti dikutip dari Soccerway.

"Saya sangat menyukainya tapi dia masih berusia 18 tahun. Jadi, mari kita tunggu dan lihat apakah dia akan tampil konsisten," sambung manajer asal Belanda ini.

Berdasarkan statistik performa, Rashford memiliki rasio gol yang lebih baik dari Jamie Vardy, Harry Kane, atau Daniel Sturridge. Satu golnya ke gawang Manchester City, Rashford mencetak rata-rata 0,63 gol per pertandingan.

Hanya ada tiga striker lain di Premier League, yang bisa mencetak gol lebih banyak, atau sama seringnya dengan Rashford. Sergio Aguero dari Manchester City (0,63), Romelu Lukaku dari Everton (0,64), dan Callum Wilson dari Bournemouth (0,71).



Selanjutnya: Rapor Merah ManCity



Suka bagi MU, duka bagi ManCity. Selain terancam gagal lolos Liga Champions musim depan, sederet rekor negatif untuk tim yang akan dilatih Pep Guardiola di musim depan ini.

Seperti dilansir Opta, ManCity tak pernah meraih kemenangan dalam 9 pertandingan melawan tim penghuni 6 besar klasemen Premier League, di musim ini (imbang 3, kalah 6).

ManCity juga punya rekor buruk saat tampil di markas sendiri, Etihad Stadium. The Citizens sudah mengalami 5 kekalahan di kandang di Premier League musim ini. Ini menyamai rekor mereka dalam 4 musim sebelum ini, jika ditotal.

Catatan buruk yang membuat Pellegrini berang. Bahkan, pelatih asal Chile itu emosi saat menanggapi pertanyaan wartawan, mengapa mereka begitu lemah di kandang dibandingkan musim lalu.

"Saya bicara tentang pertandingan di sini dan tidak yang lain," kata Pellegrini, yang kemudian memilih pergi meninggalkan wawancara.

Wajar jika Pellegrini merasa kesal. Pasalnya, The Sky Blues sebenarnya lebih menguasai jalannya pertandingan. ManCity juga memiliki lebih banyak peluang. Sayang, tak ada yang berbuah gol.

"Saya tidak senang dengan kinerja tim. Kami melewatkan peluang yang jelas untuk mencetak gol, tetapi kami tidak melakukannya," kata Pellegrini dilansir laman resmi klub.

"Kami tidak melihat (Manchester) United bermain lebih baik dari kami," lanjut mantan pelatih Real Madrid dan Malaga ini.

Sudah jatuh tertimpa tangga. Kekalahan di derby ini juga memakan korban. Dua penggawa ManCity, Joe Hart dan Raheem Sterling mengalami cedera dan diprediksi absen panjang.

"Keduanya menderita cedera otot. Raheem pangkal paha, dan Joe di betis. Saya tidak berpikir dengan cedera otot itu, Anda bisa fit kembali dalam satu pekan. Normalnya 3 atau 4 pekan," kata Pellegrini.

Manajer Manchester United, Jose Mourinho

Rekor Buruk Mourinho di MU

Dari dua manajer sebelumnya, Mourinho memiliki rekor terburuk.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016