- VIVA.co.id/Rendra
VIVA.co.id – Biker legendaris Tanah Air, Mario Iroth, kembali unjuk gigi berpetualang melintasi benua dengan sepeda motor. Iroth, melakukan aksinya bersama seorang partnernya yang bertugas mengambil segala kebutuhan dokumentasi, Lilis Handayani.
Dalam perjalanan Wheel Story 4 ini, pria asal Kota Tomohon, Manado, itu akan melakukan perjalanan 180 hari dengan menempuh jarak sejauh 25.000 kilometer. Tercatat, Mario dan Lilis akan melintasi empat negara, yakni dimulai dari New Zealand, Australia, Timor Leste, dan terakhir Indonesia dengan 'pendaratan' ujung di Jakarta.
Menurut Mario, perjalanan tersebut tentu menjadi tantangan baru baginya. Sebelumnya, dalam Wheel Story ke-3, Iroth bersama Lilis diketahui melakukan perjalanan dengan sukses dari Bandung ke Paris, Prancis, melewati 16 negara selama 185 hari. Perjalanan itu ia tempuh dengan sepeda motornya sejauh 25.000 kiometer atau kira-kira enam bulan lamanya.
"Selama perjalanan nanti, iklim di New Zealand berada pada temperatur terendah di musim dingin, sementara di Australia saya akan banyak melintasi daerah pedalaman serta akan melakukan camping di alam terbuka. Ini yang akan jadi tantangan baru perjalanan saya," kata Mario Iroth, di sela pelepasan keberangkatan dirinya, di Bangi Kopitiam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis 26 Mei 2016.
Iroth mengatakan, petualangannya kembali dengan sepeda motor kali ini akan dimulai dari Auckland, New Zealand. Di perjalanannya, ia akan mengeksplorasi keindahan alam dan kebudayaan di New Zealand, Australia, Timor Leste, sembari memperkenalkan keindahan alam dan kebudayaan di Indonesia kepada masyarakat asing yang ditemuinya.
"Di New Zealand saya dan Lilis akan menjelajah pulau utara dan selatan sambil melihat kehidupan suku Maori. Jujur, saya baru pertama kali ke New Zealand. Lalu lanjut mengekplorasi Australia pada bulan Juli hingga Agustus dari bagian timur, barat, tengah dan utara sambil menemui suku Aborigin di sana," kata dia.
Pada September, Mario dan Lilis dijadwalkan bakal menyeberang ke Timor Leste. Di sana mereka akan mendokumentasikan kehidupan suku Fatumakerek dan melakukan kegiatan amal di tempat yang sama. Lalu mereka akan pulang kembali ke Tanah Air pada bulan Oktober nanti melewati perbatasan di Atambua, Timor.
"Kami juga akan mendokumentasikan kehidupan dari suku Boti di Nusa Tenggara Timur. Di Indonesia Timur, saya yang didukung Komunitas HSX-125 dan Taman Bacaan Pelangi akan membagikan buku bacaan," katanya.
Selanjutnya, Mario bersama Lilis akan melintasi pulau-pulau di NTT, termasuk Timor dan Rote. Rute yang juga akan dilalui Mario yakni Taman Nasional Kelimutu, Taman Nasional Komodo hingga Pulau Kenawa di Sumbawa. Perjalanan juga diteruskan ke Lombok, Bali dan Jawa sampai berakhir kembali ke Jakarta pada Desember 2016, nanti.