Perhatikan Cara Pasang Regulator Oksigen Saat Isoman di Rumah

Ilustrasi tabung oksigen.
Sumber :
  • Fajar Sodiq/VIVA.

VIVA – Melonjaknya pasien yang terinfeksi virus corona membuat perawat dan rumah sakit kewalahan untuk memberikan pelayanan pada pasien.

Simak, Begini Cara Kerja Manajer Investasi Reksa Dana

Karena banyaknya yang terinfeksi, maka terpaksa pasien COVID-19 harus melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah karena rumah sakit sudah penuh.

Saat ini tabung oksigen sangat dibutuhkan pasien yang menjalani isoman di rumah karena bagian dari kebutuhan perawatan. Tabung oksigen diperlukan ketika pasien mengalami sesak napas, yang menjadi salah satu gejala berat terinfeksi virus COVID-19.

Mengatasi Ketakutan Anak Sebelum Sunat, Inovasi Klinik Sunat dengan Permainan dan Teknologi

Banyaknya penggunaan tabung oksigen untuk perawatan kesehatan mandiri di rumah maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Secara umum, bila terapi atau perawatan dengan gas oksigen menjadi rekomendasi dari dokter yang merawat, maka pada proses awal pihak keluarga atau pasien sudah diberikan informasi cara pemakaian dan dosis penggunaan gas oksigen dalam tabung.

Hal ini penting untuk mendapatkan informasi dan manfaat yang baik sesuai rencana dokter yang merawat pasien.
Sebelum menyimpan tabung oksigen di rumah, beberapa hal tentang persiapan dan penggunaan oksigen dapat dilakukan sesuai prosedur di bawah ini.

Kondisi Ambulans Puskesmas Muara Gembong yang Tak Boleh Dipakai Korban Kecelakaan

Berikut tata cara pasang regulator oksigen saat isoman di rumah menurut dr Ulfi Umroni yang dikutip dari alodokter.com.

Persiapan:

  • Siapkan tabung oksigen dan tabung udara tekan/tekanna udara/udara medis.
  • Pastikan tekanan dalam tabung oksigen memenuhi kebutuhan pemakaian.
  • Pasang flow manometer oksigen dan udara tekan.
  • Masukan air kemasan yang baru pada tabung flowmeter regulator sesuai ketinggian standar yang tertera pada tabung tampung air.

Cara pemakaian:

  • Atur regulator oksigen pada alat flowmeter sesuai tekanan yang diperlukan.
  • Atur regulator (flowmeter) udara tekan sesuai tekanan yang dibutuhkan.
  • Gunakan oksigen sesuai yang dibutuhkan atau sesuai dosis anjuran dokter, penggunaan dosis rendah antara 1-2 L/menit merupakan dosis perawatan yang dapat diberikan. Dosis dapat diberikan antara 3-4L/menit bila kondisi sesak semakin meningkat.
  • Pastikan selang oksigen terpasang dengan baik pada pasien dengan melakukan fiksasi di daerah bagian belakang kepala pasien.
  • Evaluasi kebutuhan oksigen secara berkala sesuai rencana penanganan, Anda dapat menggunakan oximeter dengan target saturasi oksigen antara 94-98 persen atau sesuai rekomendasi dokter.
  • Evaluasi tekanan dalam tabung oksigen, apakah masih memadai atau kosong.
  • Bila sudah selesai digunakan, bersihkan selang oksigen dan hindari kontak dengan anak kecil atau anggota keluarga yang tidak berwenang.
  • Tutup semua tekanan pada flowmeter dan pastikan penempatan tabung O2 pada tempatnya.

Penyimpanan:

  • Simpanlah tabung oksigen dan tabung udara tekan dari tekanan udara panas, baik dari sinar matahari maupun dari ruangan atau benda panas.

Hati-hati dengan regulator pengatur tekanan oksigen dan udara tekan jangan sampai terbentur dan tertabrak.
Dengan semua prosedur penggunaan oksigen tersebut, maka penggunaan dosis 1-2 liter/menit sudah dapat membantu memenuhi kebutuhan oksigen dalam membantu perawatan atau terapi pasien.

Oximeter atau pengukur saturasi oksigen dalam tubuh pasien dapat digunakan untuk membantu menentukan target kebutuhan dalam lama pemakaian oksigen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya