Tren Kidult: Ketika Orang Dewasa Kembali ke Dunia Anak, Seberapa Populer Tren Ini?

Tren Kidult: Ketika Orang Dewasa Kembali ke Dunia Anak, Seberapa Populer Tren In
Sumber :
  • istockphoto.com

VIVA – Di tengah kesibukan hidup dewasa yang penuh tekanan, semakin banyak orang yang mencari pelarian melalui hal-hal yang mengingatkan mereka pada masa kecil yang bahagia. Inilah alasan mengapa fenomena Kidult atau "adult kids" menjadi begitu populer 

Gisel Ikut Tren Koleksi Boneka Labubu hingga Cry Baby, Blak-blakan Soal Budget yang Dikeluarkan

Tren ini melibatkan ketertarikan orang dewasa terhadap hal-hal yang biasanya diminati oleh anak-anak, seperti mainan, video game, dan film animasi. Dalam konteks ini, Kidult tidak hanya menjadi hobi tetapi juga mencerminkan kebutuhan emosional dan sosial yang lebih dalam di kalangan orang dewasa, terutama di Indonesia. 

Menurut survei tSurvey.id, tren ini semakin berkembang pesat, terutama di kalangan milenial, yang ingin kembali merasakan nostalgia masa kecil mereka. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang fenomena Kidult dan dampaknya terhadap gaya hidup serta industri di Indonesia.

Jangan Panik! Begini 5 Cara Mengatasi Nasi Kurang Matang Agar Tetap Enak

Apa Itu Tren Kidult?

Kidult adalah kombinasi kata kid dan adult yang menggambarkan fenomena di mana orang dewasa menunjukkan ketertarikan terhadap barang dan kegiatan yang biasanya diasosiasikan dengan anak-anak. Tren ini mencakup berbagai aktivitas, seperti:

Bagaimana Kebijakan Pro-Growth Menciptakan Peluang Baru? Menavigasi Pemulihan Ekonomi Pasca-Crisis
  • Mengoleksi Mainan: Seperti action figures, LEGO, dan merchandise dari film serta serial klasik.

  • Bermain Video Game: Banyak orang dewasa yang kembali memainkan game klasik dari konsol masa kecil mereka.

  • Menonton Ulang Film Animasi: Film-film kartun dari era 90-an dan 2000-an menjadi favorit untuk ditonton kembali.

Di Indonesia, Kidult merupakan bagian dari gaya hidup yang mencerminkan keinginan untuk terhubung kembali dengan kenangan masa kecil yang indah. Menurut survei tSurvey.id, 75% responden menyatakan mereka sering membeli mainan koleksi, menunjukkan bahwa ketertarikan ini tidak hanya bersifat emosional, tetapi juga nyata dalam perilaku konsumsi.

Mengapa Tren Kidult Menjadi Populer di Kalangan Dewasa Muda?

Banyak faktor yang membuat Kidult begitu menarik bagi generasi muda saat ini. Pertama, nostalgia memainkan peran penting. Kenangan masa kecil memberikan rasa nyaman dan kebahagiaan, terutama di tengah tekanan kehidupan dewasa. 

Hampir 80% responden survey tSurvey.id menyebutkan bahwa alasan utama mereka mengikuti tren ini adalah nostalgia. Kedua, media sosial dan komunitas online mempermudah orang-orang menemukan kolektor lain dengan minat yang sama, sehingga tren ini semakin diperkuat oleh konektivitas digital.

Contoh Labubu dan Peran Media Sosial dalam Tren Kidult

Salah satu contoh nyata dari tren Kidult di Indonesia adalah boneka Labubu. Setelah dikenakan oleh Lisa BLACKPINK, Labubu langsung menjadi viral dan mendapatkan perhatian luas. Keberadaan Labubu di media sosial mendorong banyak dewasa muda untuk mengoleksi boneka ini, menunjukkan bahwa figur budaya pop dapat menjadi jembatan antara nostalgia dan tren terkini.

Di platform seperti TikTok dan Instagram, konten terkait Labubu, mulai dari unboxing hingga penjelasan mengenai karakter, telah menghasilkan banyak interaksi dan keterlibatan. Hal ini menunjukkan bagaimana media sosial berfungsi sebagai alat promosi yang kuat, menciptakan buzz di kalangan generasi muda dan mendorong mereka untuk kembali ke hobi masa kecil.

Survey Tren Kidult di Indonesia

Menurut survey yang dilakukan oleh tSurvey.id, yang melibatkan 1.569 responden dari 14 hingga 16 September 2024, berikut adalah beberapa hasil menarik yang ditemukan:

1. Perilaku dan preferensi Kidult di Indonesia

  • Aktivitas dan Pembelian: 75% responden sering membeli mainan koleksi, dengan aktivitas paling disukai meliputi menonton film animasi (60%), bermain video game (45%), dan mengunjungi acara pop culture seperti Comic-Con (30%).

  • Demografi: Sebagian besar dari segmen Kidult adalah generasi milenial berusia 25-35 tahun, dengan distribusi yang hampir seimbang antara pria dan wanita. Mereka umumnya memiliki latar belakang pendidikan tinggi dan tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

  • Pengeluaran Bulanan: Rata-rata pengeluaran bulanan untuk hobi ini berkisar antara Rp500.000 hingga Rp1.000.000. Sekitar 40% responden mengaku tidak keberatan mengeluarkan lebih banyak uang untuk produk dengan lisensi resmi dan edisi terbatas.

2. Faktor Pendorong Populernya Tren Kidult di Indonesia

Ada beberapa faktor yang mendorong popularitas tren Kidult, antara lain:

  • Nostalgia: Hampir 80% responden dari survei tSurvey.id menyebutkan bahwa alasan utama mereka mengikuti tren ini adalah karena barang-barang yang mengingatkan mereka pada masa kecil yang bahagia. Nostalgia ini menjadi cara mereka mengatasi stres dan tekanan dalam kehidupan sehari-hari.

  • Media Sosial dan Komunitas Online: Media sosial seperti Instagram dan TikTok memfasilitasi pertukaran informasi dan pengalaman antar kolektor. Video-video pendek yang menampilkan unboxing atau review produk Kidult dengan cepat menarik perhatian dan menciptakan komunitas di mana para penggemar dapat berbagi minat yang sama. Menurut survei, 44% responden terlibat dalam komunitas Kidult, baik secara online maupun offline.

  • Pengaruh Budaya Global: Konten dari negara seperti Jepang dan Korea, yang memiliki budaya Kidult yang kuat, telah mempengaruhi tren di Indonesia. Misalnya, karakter-karakter dari anime dan drama yang populer sering kali menjadi bagian dari koleksi Kidult.

3. Peran Komunitas Online dan Media Sosial dalam Tren Kidult

Data dari survei menunjukkan bahwa:

  • Partisipasi dalam Komunitas: 44% responden terlibat dalam komunitas Kidult, baik secara online (27%), offline (6%), atau keduanya (12%).

  • Konten Populer: Jenis konten yang paling dinikmati mayoritas responden adalah ulasan produk (41%), cerita pribadi atau pengalaman nostalgia (22%), dan panduan mengoleksi (18%).

  • Media Sosial Favorit: Top tiga media sosial yang responden ikuti adalah Instagram (32%), YouTube (30%), dan TikTok (27%). Ini menunjukkan betapa pentingnya platform-platform ini dalam membangun dan memelihara minat terhadap tren Kidult.

Dampak Tren Kidult Terhadap Gaya Hidup dan Industri di Indonesia

Tren Kidult memiliki dampak signifikan terhadap gaya hidup dewasa muda di Indonesia. Banyak responden yang lebih memilih untuk menghabiskan waktu luang mereka dengan menonton ulang kartun favorit atau bermain video game klasik, dibandingkan dengan aktivitas lain yang lebih umum di kalangan orang dewasa.

Dampak ini juga terlihat dalam industri hiburan dan retail yang melihat peluang besar dalam memenuhi permintaan pasar. Beberapa merek lokal mulai memproduksi merchandise yang berfokus pada tren ini untuk menarik minat orang-orang dengan segmen tersebut. Dengan semakin banyaknya orang dewasa yang tertarik pada mainan dan barang koleksi, peluang bisnis dalam menciptakan produk bernuansa nostalgia semakin besar.

Meski tren ini sedang booming, masih menjadi pertanyaan apakah tren Kidult akan bertahan dalam jangka panjang atau hanya menjadi fenomena sesaat. Fenomena Kidult di Indonesia menunjukkan bagaimana nostalgia menjadi kekuatan yang besar dalam membentuk tren dan gaya hidup. 

Dengan pengaruh budaya pop global dan kemudahan akses ke barang-barang nostalgia, Kidult menawarkan pelarian yang menyenangkan bagi dewasa muda dari tekanan hidup sehari-hari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya