Fenomena Sandwich Generation: Masyarakat Umum hingga Kalangan Artis juga Merasakannya

Ilustrasi Sandwich Generation
Sumber :
  • freepik.com/brgfx

VIVA – Di tengah kesibukan dan hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, banyak dari kita yang merasa terjepit antara tanggung jawab terhadap orang tua dan kebutuhan anak. Di Indonesia, fenomena ini dikenal sebagai sandwich generation, di mana seseorang harus memikul beban mendukung kedua generasi sekaligus.

Bagaimana Kebijakan Pro-Growth Menciptakan Peluang Baru? Menavigasi Pemulihan Ekonomi Pasca-Crisis

Bayangkan, bukan hanya masyarakat biasa, tetapi juga artis yang kita idolakan harus berjuang dalam menghadapi tantangan ini. Mengutip langsung dari laman Viva, Dara Rizki Ruhiana, vokalis band The Virgin, yang membagikan ceritanya yang mengalami ‘sandwich generation.’ Sementara persepsi kita melihat artis-artis di layar kaca menjalani hidup glamor, namun di balik layar mereka mungkin menghadapi tekanan emosional dan finansial yang berat. Hal ini sering kali terabaikan, menciptakan kesenjangan antara persepsi publik dan kenyataan yang mereka hadapi. Bagaimana rasanya menjadi seseorang yang harus menghadapi tekanan untuk menjadi sempurna?

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplor lebih dalam mengenai sandwich generation, tidak hanya dari kacamata masyarakat umum, tetapi juga dari sudut pandang para artis. Kita akan mengungkapkan tantangan, dan solusi yang bisa membantu mereka, dan mungkin juga kita dalam menjalani hidup yang seimbang meski berada di tengah dua generasi yang saling membutuhkan.

Rekomendasi 7 Makanan Berkuah yang Cocok Dinikmati Saat Musim Hujan

Apa Itu Sandwich Generation?

Sandwich generation adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu yang berada di tengah-tengah, memiliki tanggung jawab untuk merawat orang tua yang menua dan anak-anak yang masih membutuhkan perhatian. Dampak dari sandwich generation tidak hanya dirasakan secara emosional tetapi juga finansial. Individu yang berada dalam kategori ini sering merasa tertekan dengan kebutuhan mendesak dari kedua sisi. Mereka mungkin harus menghadapi tagihan medis orang tua sambil juga membayar biaya sekolah adik dan juga anak-anak mereka. Hal ini menambah beban mental dan fisik yang sudah cukup berat.

Waspada! Inilah 7 Alasan Bank Bisa Dicabut Izinnya dan Apa Dampaknya Bagi Keamanan Simpanan Anda

Tantangan yang Dihadapi oleh Sandwich Generation

Menghadapi tekanan dari dua generasi bukanlah hal yang mudah, terutama bagi mereka yang berada di sandwich generation. Tantangan ini tak hanya bersifat emosional, tapi juga finansial.

  1. Menjaga Kesehatan Mental agar Tetap Waras

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh sandwich generation adalah menjaga emosi agar tetap stabil untuk menghadapi berbagai situasi, saat bekerja maupun di rumah. Bayangkan berjuang dengan stres, kecemasan, dan depresi, semua sambil mencoba untuk terlihat bahagia di depan publik. Ini adalah realitas yang banyak dihadapi. Stres dari tanggung jawab ganda dapat menyebabkan burnout, yang berdampak pada performa mereka di panggung dan kehidupan sehari-hari.

  1. Menjaga Keuangan agar Tetap Stabil

Menjaga keuangan tetap stabil juga menjadi perhatian utama. Beban yang ditanggung oleh si ‘sandwich generation’ ini sebagian besar untuk kebutuhan orang rumah seperti biaya perawatan orang tua yang sakit, pendidikan adik, belum lagi kebutuhan keluarga sendiri, dan kewajiban lainnya bisa menimbulkan tekanan finansial yang luar biasa.

  1. Kurang Waktu ‘Me-Time’ atau Sekadar Healing Sejenak

Tantangan ketiga adalah dampak pada hubungan sosial. Ketika seseorang berada dalam sandwich generation, mereka sering kali harus mengorbankan waktu untuk diri sendiri dan orang-orang terdekat. Hubungan dengan pasangan, teman, dan bahkan anak-anak dapat tertekan karena mereka terlalu sibuk dengan tanggung jawab yang ada.

Solusi dan Dukungan untuk Sandwich Generation

Meskipun tantangan yang dihadapi sandwich generation terasa berat, ada berbagai solusi dan dukungan yang dapat membantu mereka menjalani peran ini dengan lebih seimbang dan bijaksana.

  1. Pentingnya Dukungan Keluarga dan Teman

Membangun dukungan yang kuat sangatlah penting bagi sandwich generation. Baik artis maupun masyarakat umum perlu memiliki keluarga dan teman yang memahami situasi mereka. Ini bisa berupa berbagi tanggung jawab merawat orang tua atau anak, atau bahkan sekadar memberikan dukungan emosional. Dukungan sosial yang baik dapat membantu mengurangi stres dan memberikan rasa kedekatan yang sangat diperlukan saat mengemban tanggung jawab besar. 

  1. Manajemen Stres dan Kesehatan Mental

Teknik relaksasi dan mindfulness dapat sangat membantu dalam mengatasi stres. Banyak artis yang mulai berlatih meditasi atau yoga sebagai cara untuk menenangkan pikiran mereka. Mengatur waktu untuk diri sendiri, meskipun hanya beberapa menit sehari, bisa membuat perbedaan yang signifikan.

Konseling atau terapi juga bisa menjadi pilihan yang baik. Terapi memberikan ruang untuk membicarakan perasaan yang sulit dan menemukan cara untuk menghadapinya.

  1. Mengelola dan Merencanakan Keuangan dengan Baik

Membuat rencana keuangan yang baik sangatlah penting untuk mengurangi beban. Artis dan masyarakat umum perlu belajar bagaimana mengelola pengeluaran mereka dengan bijak. Menginvestasikan pada asuransi kesehatan dan rencana pensiun adalah langkah penting yang dapat membantu mereka di masa depan.

Dengan memahami cara merencanakan keuangan, sandwich generation dapat mengurangi beban dan memiliki lebih banyak waktu untuk menikmati hidup. Kesehatan finansial yang baik memungkinkan mereka untuk fokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti keluarga dan kesehatan mental.

Sandwich generation adalah fenomena yang nyata dan memengaruhi banyak orang, termasuk artis yang kita idolakan. Memahami tantangan yang dihadapi oleh sandwich generation, baik dari segi kesehatan mental, finansial, maupun hubungan keluarga dan teman adalah langkah penting untuk memberikan dukungan yang diperlukan.

Mari kita semua berusaha untuk saling mendukung, baik di dalam keluarga maupun di lingkungan sosial. Dengan berbagi pengalaman, kita dapat menemukan solusi bersama untuk menghadapi tantangan ini. 

Memasak nasi di rice cooker

Jangan Panik! Begini 5 Cara Mengatasi Nasi Kurang Matang Agar Tetap Enak

Nasi yang kurang matang biasanya terasa keras, kering, atau bahkan masih bertekstur seperti beras mentah. Kondisi ini bisa membuat siapa pun merasa frustasi, terutama saa

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2024