- gendingsriwijaya.com
VIVAlife - Sutradara Hanung Bramantyo memproduksi satu film lagi yang berlatar kerajaan Sriwijaya abad 15 berjudul "Gending Sriwijaya". Film yang mengangkat kisah kerajaan di Palembang itu diakui oleh para pemerannya sebagai film yang cukup rumit.
Seperti yang disampaikan oleh aktris senior Jajang C. Noer. Ia mengaku menemui kesulitan yang besar dalam film ini, yaitu bahasa. Semua pemeran diharuskan menggunakan bahasa Palembang kuno yang cukup sulit diucapkan.
"Saya menemukan kesulitan yang sangat besar (soal bahasa). Kami di ajarkan oleh (Mathias) Muchus, tapi kami tidak menemukan atmosfernya. Kami tidak ke Palembang, kami di Jakarta. Jadi feel-nya nggak dapat, itu kesulitannya," ujarnya ditemui usai screening "Gending Sriwijaya" di FX Sudirman, Jakarta Sabtu 5 Januari 2013.
Selain kesulitan bahasa, Jajang yang beperan sebagai Ratu Kalimanyang, mengakui film ini merupakan film tersulit yang pernah ia perankan. Meski demikian selama proses syuting berlangsung, pemain film "Pasir Berbisik" itu menyatakan senang diarahkan oleh Hanung.
"Kepanasan, karena set-nya itu tertutup dan kostum juga ribet. Tapi saya kepingin sekali disutradarai oleh Hanung. Ketika dihubungi Zaskia (istri Hanung) saya bilang iya. Nggak tahunya susah banget filmnya, tahu gitu, saya minta bayaran double," candanya.
Ia sangat salut pada Hanung yang berani membuat film sejarah. Menurutnya, menyajikan cerita sejarah dalam bingkai layar lebar adalah proses yang sangat rumit.
"Saya tahu film sejarah ini tidak mudah. Ini yang paling sulit dari semua film-film daerah yang saya mainkan," ujar Jajang. (eh)