Intip Bocoran Kisah Dahlan Iskan di Film "Sepatu Dahlan"

Salah satu adegan dalam Film Sepatu Dahlan
Sumber :
  • Dokumen Pribadi

VIVAlife - Dahlan merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Dua kakak perempuannya bersekolah di perguruan tinggi dan adiknya, Zain masih sekolah di SR. Ayah Dahlan bekerja serabutan sedangkan Ibunya adalah ahli pembuat batik di desanya. Mereka tinggal di Kebon Dalem, sebuah kampung yang menyimpan banyak kenangan.

Kehidupan yang Dahlan alami penuh liku-liku. Walaupun begitu, Ia menjalani dengan semangat dan ikhlas. Keinginan Dahlan hanya ingin memiliki sepasang sepatu dan sebuah sepeda. Keinginannya inilah yang membawa Dahlan ke dalam petualangan hidup yang penuh warna.

Saat lulus dari Sekolah Rakyat, ia lulus dengan nilai pas-pasan. Saat itu ia merasa gagal membanggakan orang tuanya. Cita-cita melanjutkan sekolah ke SMP Magetan-pun pupus. Bukan karena nilai merahnya, namun sang ayah memiliki maksud lain dengan mensekolahkan Dahlan ke MTs Takeran.

Suatu hari Dahlan mencoba membantu ibunya membatik, namun ia menumpahkan lilin dan merusak kain batik yang dipesan tetangganya. Beberapa hari kemudian, sepulang sekolah Dahlan mendapati ibunya tergeletak dan muntah darah. Setelah itu ibunya dirawat di rumah sakit di Madiun, dengan terpaksa Dahlan dan Zain ditinggalkan di rumah sendirian.

Karena kelaparan ia mencoba mencuri makanan. Saat melewati ladang tebu, ia melihat sebatang tebu yang tergeletak. Pikiran nakal berlari dalam benaknya. Tapi ia teringat akan pesan ayahnya, “Pencuri besar berawal dari pencuri kecil..” Dahlan mengurungkan niatnya, dan kembali menancapkan batang tebu tersebut. Malangnya nasib Dahlan, seorang penjaga ladang tebu justru malah menuduhnya mencuri. Setelah menjelaskan panjang lebar, barulah sang penjaga percaya. Penjaga ladang malah memberikan batang tebu itu pada Dahlan.

Esoknya, seperti biasa Dahlan berangkat sekolah bersama kawannya. Hari itu ia bersama Maryati yang sedang menaiki sepeda cantiknya. Maryati memaksa Dahlan untuk belajar sepeda pagi itu, namun Dahlan, sepeda Maryati dan pemiliknya itu jatuh ke selokan. Tidak sengaja Dahlan bertemu sesosok gadis cantik, Aisha namanya.

Respons Surya Paloh Soal Waketum Nasdem Sambangi Rumah Prabowo Subianto Malam Ini

Dengan pakaian basah kuyub Dahlan terpaksa pulang kembali ke rumahnya. Tidak disangka saat pulang, Ibu Dahlan telah berada di rumahnya tanpa nyawa. Mulai saat itulah kehidupan yang menderita makin tersiksa tanpa sosok ibu di sampingnya. Sepeda Maryati yang rusak harus diganti oleh beberapa ekor domba milik Dahlan.

Semenjak kelas II, Dahlan mulai aktif dalam organisasi dan kegiatan sekolah. Dahlan terpilih sebagai kapten tim bola voli MTs Takeran. Hingga pada suatu hari Dahlan dan tim bola volinya dapat mengikuti perlombaan bola voli ditingkat Kabupaten Magetan. Saat itulah keinginan akan sepatu makin menggebu-gebu.

Pertama kali bertanding, tim voli Dahlan melawan SMP Bendu dan berhasil. Di babak final, mereka melawan SMP terkuat saat itu, yakni SMP Magetan. Usaha keras selama ini membuahkan hasil kemenangan dan membanggakan pelatih serta orang tua mereka.
 
Beginilah hidup Dahlan, penuh keterbatasan. Namun keterbatasannya ini tidak membuatnya jatuh dan terpuruk, justru menjadi sebuah penyemangat hidup untuk lebih baik dan dapat membanggakan sekelilingnya. Keterbatasan sebenarnya akan menjadi sesuatu yang indah, tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Film Berjudul Sepatu Dahlan akan segera rilis dan tayang di sejumlah bioskop tanah air pada awal April mendatang. Film berdurasi lebih dari 90 menit itu di bintangi oleh sejumlah aktor dan aktris terkenal.

Sebut saja Kinaryosih, Donny Damara, Ray Sahetapy, Kirun, Aji Santosa --Dahlan Kecil--, Elyzia Mulachela, dan Mucle Khatulistiwa. Mereka akan beradu peran pada syuting perdana pekan depan. Film besutan Benny Setiawan itu dipayungi oleh rumah produksi Mizan Production. (eh)

Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi bersama Presiden of JICA Akihiko Tanaka

Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM

Sekjen Anwar mengungkapkan, saat ini Kemnaker sedang melakukan pengembangan fungsi Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP).

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024