Puluhan Seniman dan Komedian Mengenang Mamiek Prakoso

Mengenang 100 Hari Mamiek Prakoso
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq

VIVAnews - Komedian Mamiek Prakoso telah meninggal pada 3 Agustus 2014 lalu. Guna memperingati 100 hari meninggalnya mantan personel Srimulat itu, puluhan komedian menghelat panggung seni. Acara bertajuk 100 Hari Mengenang Sang Dagelan itu digelar di Balaikambang, Solo, Senin, 10 November 2014.

Terhitung puluhan seniman seperti Cak Lontong, Didi Kempot, Hamka Yati Pesek, Gogon dan Marwoto ikut meramaikan peringatan 100 hari meninggalnya Mamiek. Acara peringatan ini diisi dengan ragam komedi dan pentas campur sari.

Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum

Berbeda jauh dengan peringatan 100 hari pada umumnya, peringatan kali ini memang sengaja dibuat meriah. Didi Kempot, penggagas acara menyebutkan, peringatan 100 hari ini sengaja dikemas dalam pentas panggung. Sebab, ini merupakan cara dari para komedian dan seniman dalam mengenang jasa-jasa almarhum Mamiek yang konsisten di jalur komedi.

“Ini adalah cara kami mengenang almarhum karena dalam acara apapun, bagi kami mas Mamiek tetap hidup di hati kami," ujar Didi Kempot yang juga penggagas acara 100 Hari Mengenang Sang Dagelan ini.

Didi Kempot menjelaskan bahwa peringatan 100 hari meninggalnya Mamiek merupakan spontanitas alias dadakan. Didi Kempot pun hanya menyiapkan beberapa hari untuk mempersiapkan acara tersebut.

“Semua yang datang ke sini adalah ikhlas, tak ada bayaran. Beberapa teman dari Jakarta juga menyempatkan datang ke pentas ini. Saya mewakili keluarga Mamiek Prakoso mengucapkan terimakasih atas kedatangan teman-teman,“ ujar Didi Kempot.

Bagi Mardani Ali Sera, PKS Harus Oposisi: Kita Beda dengan 02, Landasan Berpikir dan Asumsinya

Sementara itu bagi Cak Lontong yang hadir malam itu, Mamiek adalah sosok penting dalam perjalanan kariernya. Menurut Cak Lontong, Mamiek adalah seorang komedian yang tak segan berbagi ilmu dan membaur bersama komedian junior.

“Almarhum inilah yang pertama mengajak dan tak segan-segan menampung saya di Jakarta. Saya sangat dekat dengan beliau. Beliau juga kerap membagi ilmunya kepada kami,“ ujar Cak Lontong.

Rekan komedian Mamiek yang lain, Gogon menceritakan berbeda dengan kalangan umum yang memperingati 100 hari orang meninggal dengan acara duka. Tetapi 100 hari meninggalnya Mamiek dikemas dalam panggung komedi.

“Biasanya pada umumnya acara 100 hari digelar dengan kesedihan. Tetapi kami menggelarnya dalam panggung komedi. Dulu pas meninggalnya Mbah Ranto (komedian lawas Ranto Gudel) yang juga ayah Mas Mamiek juga digelar acara seperti ini,“ ujarnya.

Syifa Hadju

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Menurut Syifa Hadju, setiap orang dalam sebuah hubungan pasti akan belajar menerima kekurangan pasangan masing-masing.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024