Batik Papua Melenggang ke Belanda

Ian Adrian Sukses Tampilkan Batik Papua di Belanda.
Sumber :
  • Linda Hasibuan/VIVA

VIVA.co.id – Desainer kenamaan Ian Adrian sukses menampilkan koleksi terbarunya di ajang fesyen Internasional Fashion Diplomacy. Acara tersebut berlangsung di Grote Kerk pada 7 September 2016 lalu di Den Haag, Belanda.

Ratusan Karyawan PT PRLI Demo Lagi, Minta MA Lakukan Penggantian Majelis Hakim

Mengangkat tema Cendrawasih Papua By Ian Adrian, sang desainer berkolaborasi dengan label Batik Papua yakni Mama Yoo. Adapun kolaborasi ini juga sekaligus untuk mengangkat kain Batik Khas Papua ke Dunia Internasional.

Sedikitnya, ada 35 busana yang dihadirkan meliputi 25 pakaian wanita dan 10 pria dengan perpaduan motif Papua. Koleksi indah tersebut dibuat di atas bahan seperti, satin sutra ,sifon , organdy, katun serta lycra yang dibatik.

Ironi Perburuan Badak Jawa di Kawasan Konservasi Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 280 Juta

"Pada ajang Fashion Diplomacy yang berlangsung di Den Haag belum lama ini saya berhasil menciptakan 35 looks meliputi 25 pakaian wanita dan 10 pakaian pria. Dengan tema Cendrawasih Papua By Ian Adrian saya berkolaborasi dengan label batik Mama Yoo sekaligus untuk mengenalkan batik tersebut ke mata dunia," ujar Ian Adrian dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Senin, 26 September 2016.

Ian pun menyisipkan beberapa motif yang luar biasa, seperti Cendrawasih, Anggrek Besi, Matoa, Rumah Adat dengan warna tropis yang sangat kaya, seperti oranye, merah, hitam dan putih. Semua koleksi yang diciptakan tentunya adalah pakaian ready to wear dengan detail gaya metropolitan urban dalam tampilan yang memukau.

Sukses Gelar MotoGP, Sirkuit Mandalika Jadi Magnet Pariwisata Olahraga

Tidak lupa perpaduan yang harmonis dari tas dan sepatu, membuat nilai tambah dari tampilan desain busana tersebut. Beberapa aksesori yang dikenakan lainnya,  seperti kalung choker yang dramatis, gelang, anting,crown juga topeng semakin mempercantik tampilan dari busana yang dipresentasikan.     

Sementara, gaya rambut para model ditata seperti ponytail dengan make-up nude dari Roberto Dresia yang membuat tampilan model sangat menarik. Fashion Diplomacy dihadiri lebih dari 200 orang, yang terdiri atas tamu undangan dari diplomat asing, industri fesyen, perancang busana Belanda, mitra kerja KBRI Den Haag serta tamu VVIP lainnya dan para wartawan.

Chief Executive Officer Indodax Oscar Darmawan.

Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya

Penelitian Statista mengungkapkan, pasar kripto di Asia Tenggara diproyeksikan mencapai US$1.787 juta atau sekitar Rp27,5 triliun pada tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024